Atlet Paralimpik Ditangkap Setelah Diduga Tembak Mati Kekasihnya

Jumat, 15 Februari 2013

Malam sudah terlalu larut memayungi Pretoria, Afrika Selatan, ketika kisah tragis itu terjadi: sang pria diduga menembak mati kekasihnya yang dikiranya seorang maling.

Pria itu adalah Oscar Pistorius, seorang atlet Paralimpik yang mencetak sejarah pada Olimpiade London tahun lalu. Untuk kali pertama sepanjang sejarah, Olimpiade diikuti oleh atlet yang kedua kakinya sudah diamputasi. Dan atlet itu adalah Pistorius.

Berbulan-bulan setelah cerita heroik di London itu, dan ribuan kilometer jauhnya, Pistorius terkait cerita kelam. Kekasihnya ditemukan tertembak mati di rumahnya. Sang kekasih yang bernama Reeva Steenkamp dikabarkan media setempat tertembak di bagian kepala dan lengannya.

Pihak otoritas setempat mendapatkan kabar itu pada Kamis (14/2/2013) , pukul 3 dinihari waktu setempat, dan langsung mendatangi tempat kejadian. Dari tempat tersebut, seorang pria berusia 26 tahun, yang diduga kuat adalah Pistorius, ditangkap.

Radio 702 kemudian mengabarkan bahwa diduga Pistorius melepaskan tembakan karena mengira Steenkamp adalah maling atau penyusup yang masuk ke dalam rumahnya.

"Saya bisa mengonfirmasi bahwa seorang wanita terluka parah dalam sebuah insiden penembakan di rumah Oscar Pistorius. Seorang pria 26 tahun telah ditangkap karenanya. Kejadian itu terjadi pada pukul 3 dinihari."

"Kami menerima panggilan telepon dan langsung mendatangi tempat kejadian. Panggilan telepon itu bukan berasal dari pria yang ditangkap, tapi dari orang lain. Saat ini kejadian tersebut tengah diselidiki," ujar salah seorang juru bicara kepolisian seperti dilansir Guardian.

Pistorius lahir dengan tidak memiliki fibula, tulang terluar dan paling kecil di kaki. Kondisi tersebut mengharuskan dia menjalani operasi amputasi di antara lutut dan pergelangan kaki saat usianya baru 11 bulan.

Di tahun 2008, Pistorius punya ambisi besar lolos ke Olimpiade Beijing. Rencana keikutsertaannya saat itu sempat 'dihalangi' IAAF (organisasi atletik dunia) dengan alasan Pistorius justru bisa membahayakan dirinya sendiri dan kontestan lain terkait penggunaaan 'Flex-Foot Cheetah'. Meski kemudian tetap boleh ikut kualifikasi, Pistorius akhirnya gagal lolos.

Dan di London 2012 dia akhirnya punya kesempatan unjuk gigi. Selain tampil di 400 meter individual, atlet berjuluk 'Blade Runner' dan 'manusia tanpa kaki tercepat' itu juga berlaga di 4 x 400 estafet putra.

Berita Terkait: