Serena Williams Juara Australia Terbuka 2015

Minggu, 01 Februari 2015

Unggulan pertama dari Amerika Serikat Serena Williams menjadi juara Australia Terbuka setelah mengalahkan petenis Rusia unggulan dua Maria Sharapova. Serena menang dua set langsung 6-3, 7-6(5) dalam waktu 1 jam dan 50 menit.

Dalam pertandingan di Rod Laver Arena, Sabtu (31/1/2015), Serena mengawali set pertama dengan menjanjikan setelah langsung mematahkan servis dari Sharapova untuk unggul 1-0.

Pada game enam dalam kedudukan 30-30, pertandingan sempat terhenti selama sekitar 15 menit akibat adanya guyuran hujan. Setelah dilanjutkan lagi, usai pertandingan berlangsung lagi Serena memaksimalkan game servisnya untuk memimpin 4-2.

Di game tujuh Serena kian menjauh usai kembali melakukan break. Sharapova lantas sempat menghidupkan peluang dengan gantian mematahkan servis Serena pada game berikutnya.

Akan tetapi, tepat setelah itu pada game sembilan Serena sekali lagi mematahkan servis Sharapova yang sama sekali tak bisa meraih poin di game ini. Set pertama jadi milik Serena dalam waktu 47 menit.

Setelah Serena memaksimalkan game servisnya, Sharapova sempat berada dalam tekanan di game kedua. Di game servisnya itu Sharapova bahkan sempat tertinggal 15-40, break point buat Serena. Namun, Namun, Sharapova berhasil memaksakan deuce dan kemudian merebut poin.

Kedua petenis kemudian sama-sama mampu memaksimalkan servisnya, membuat set ini mesti diselesaikan dengan tie-break. Pada saat waktu memperlihatkan menit ke-63 di set ini, Serena mematahkan perlawanan Sharapova dan meraih kemenangan.

Itu menjadi gelar Australia Terbuka keeenam untuk Serena (2003, 2005, 2007, 2009, 2010, 2015), yang selalu mampu meraihnya setiap kali maju ke final. Total ia sudah punya 19 gelar grand slam. Serena sekaligus memperpanjang rentetan kemenangannya atas Sharapova menjadi 16 pertandingan berturut-turut.
Baca Selengkapnya - Serena Williams Juara Australia Terbuka 2015

Elena Baltacha Petenis Inggris Meninggal Dunia Karena Kanker

Selasa, 27 Januari 2015

Mantan petenis putri nomor satu Inggris Raya, Elena Baltacha meninggal, 4 Mei 2014.

Baltacha meninggal hanya dua bulan setelah dia mengaku mengidap kanker hati. Maret silam, dia diketahui didiagnosa penyakit tersebut dan menyatakan akan berjuang melawannya dengan semua yang dia miliki.

Namun Minggu (4/5) malam waktu London, agen pemain tersebut mengonfirmasi kalau Baltacha meninggal dalam usia 30 tahun.

"Dalam duka yang dalam, kami memberikan informasi kalau Elena Baltacha meninggal Minggu (4/5) dini hari karena kanker hati. Dia berusia 30 tahun," demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan agen dia.

"Elena, yang akrab dipanggil Bally, didiagnosa kena kanker hati pertengahan Januari, hanya dua bulan setelah memutuskan pensiun dari tenis."
Baca Selengkapnya - Elena Baltacha Petenis Inggris Meninggal Dunia Karena Kanker

Li Na Pensiun Dari Tenis

Jumat, 19 September 2014

Petenis asal China, Li Na, resmi mengumumkan pensiun. Pengoleksi dua gelar juara Grand Slam itu memutuskan gantung raket karena mengalami cedera parah pada lututnya.

Kabar mengenai bakal pensiunnya Li Na sudah mulai beredar sejak tengah pekan ini. Media asal China, CCTV5, yang pertama melontarkan spekulasi itu.

Kondisi cedera lutut kiri dan kanan Li Na yang tak kunjung mengalami perbaikan setelah mendapatkan cedera menjadi penyebab utamanya.

"Sebagai petenis profesional, ini merupakan keputusan terbaik bagiku untuk meninggalkan lapangan," tulis Li Na dalam laman media sosial, Weibo.

"Aku berhasil meraih lebih dari apa yang kuimpikan, dan itu merupakan kebanggaan besarku untuk bisa membuat negaraku bangga."

"Aku sudah tak sabar untuk segera memulai babak baru dalam hidup," tambahnya.

Li Na sudah mencatatkan sejarah sebagai petenis Asia pertama yang berhasil memenangi Grand Slam dengan menjuarai Prancis Terbuka di tahun 2011.

Awal tahun ini, dia sukses meraih titel Grand Slam kedua dengan memenangi Australia Terbuka. Kemenangan ini mengantarkan Li Na menempati rangking tertinggi di sepanjang kariernya, yakni peringkat dua dunia.

Setelah pensiun, Li Na dikabarkan akan membangun akademi tenis di China.
Baca Selengkapnya - Li Na Pensiun Dari Tenis

Sabine Lisicki Cetak Rekor Sevis 210.8 km/jam

Jumat, 01 Agustus 2014

Sabine Lisicki mencatatkan rekor baru untuk servis tercepat untuk nomor tenis putri. Petenis asal Jerman itu mematahkan catatan sebelumnya yang dibuat Venus Williams pada tahun 2007.

Tampil menghadapi Ana Ivanovic di ajang Stanford Classic, servis yang dilepaskan Lisicki tercatat mencapai kecepatan 210,8 km/h. Servis tersebut dibuat Lisicki di set pertama saat keduanya dalam posisi sama kuat 5-5.

Angka 210,8 km/jam merupakan rekor baru servis tercepat di nomor tenis putri. Rekor sebelumnya dipegang oleh Venus Williams yakni 207,9 km/h yang dibuat saat tampil di Amerika Serikat Terbuka tahun 2007.

Sementara posisi ketiga servis tercepat saat ini dipegang oleh Serena Williams. Saat tampil di Australia Terbuka 2013 lalu dia melepaskan servis dengan kecepatan 207 km/jam.

Meski berhasil mencatatkan rekor servis baru, Lisicki dapat hasil mengecewakan dalam laga tersebut. Dia kalah 6-7 dan 1-6.

"Well, setidalnya saya bisa mematahkan rekor dunia untuk servis tercepat," kicau Lisicki melalui akun Twitternya dikutip dari Guardian.

Rekor servis tercepat saat ini masih dipegang Sam Groth. Petenis asal Australia itu melepaskan pukulan yang membuat bola melaju dengan kecepatan 263,4 km/jam saat tampil di Busan Open Challenger Tennis 2012.

Putra
1. Samuel Groth - 263,4 km/ jam
2. Albano Olivetti - 257,5 km/jam
3. Ivo Karlović & Jerzy Janowicz - 251 km/jam

Putri

1. Sabine Lisicki 210,8 km/jam
2. Venus Williams 207.9 km/jam
3. Serena Williams 207 km/jam
Baca Selengkapnya - Sabine Lisicki Cetak Rekor Sevis 210.8 km/jam

Li Na Juara Australia Terbuka (25/1/2014)

Sabtu, 25 Januari 2014

Li Na memastikan tampil jadi juara Australia Terbuka 2014. Di partai final ia menang 7-6(3) dan 6-0 atas Dominika Cibulkova.

Dalam pertandingan di Rod Laver Arena, Sabtu (25/1/2014) sore WIB, Li Na (China) langsung mematahkan servis Cibulkova (Slovakia) di game pertama untuk memimpin 1-0.

Kedua petenis setelah itu sama-sama membuat sejumlah kesalahan, sampai akhirnya double fault dari Li Na membuat Cibulkova bisa menyamakan kedudukan pada skor 3-3.

Setelah itu kedua petenis saling melakukan break untuk membuat kedudukan jadi 6-6. Set pertama pun mesti diselesaikan lewat tiebreak di mana Li Na akhirnya mampu merebut set ini dalam waktu sekitar satu jam lebih.

Di set kedua Li Na, yang unggulan empat, seperti sudah menemukan ritmenya. Tanpa ampun ia menggasak Cibulkova (unggulan 20) dengan tiga break dan menutup permainan dalam waktu 1 jam 37 menit.

Titel di Australia Terbuka 2014 ini merupakan gelar juara grand slam kedua buat Li Na setelah sebelumnya menjuarai Prancis Terbuka 2011.
Baca Selengkapnya - Li Na Juara Australia Terbuka (25/1/2014)

Djokovic Ciptakan Sejarah di Melbourne

Selasa, 05 Februari 2013

Novak Djokovic menciptakan sejarah di Australian Open 2013. Djokovic menjadi petenis pertama yang berhasil mempertahankan Australian Open sebanyak tiga kali beruntun.

Djokovic berhasil menjadi juara setelah menumbangkan Andy Murray lewat pertarungan empat set 6-7 7-6 6-3 6-2 pada laga final di Rod Laver Arena, Minggu (27/1/2013) kemarin WIB.

Dengan demikian, kini sejajar dengan Andre Agassi dan Roger Federer yang telah memenangi Australian Open sebanyak empat kali. Djokovic sadar turnamen ini sangat spesial baginya.

“Setiap turnamen sangat spesial, khususnya di turnamen besar, kemenangan ini terasa sungguh spesial,” ujar Djokovic, diberitakan Sportal, Senin (28/1/2013).

“Jadi setiap kemenangan, tentu saja menambah bagian dari sejarah. Anda tahu, memenangi tiga kali secara beruntun sungguh luar biasa. Ini sangat menyenangkan,” sambung petenis asal Serbia itu.

Keberhasilan ini, sudah pasti akan menambah rasa percaya diri petenis peringkat nomor satu dunia itu. “Saya sangat senang sekarang. Ini akan menambah rasa percaya diri saya untuk menghadapi sisa musim,” tandas Djokovic.
Baca Selengkapnya - Djokovic Ciptakan Sejarah di Melbourne

Wozniacki Tuai Kritik Usai Sumpal Tubuh untuk Tirukan Serena

Rabu, 19 Desember 2012


Niat bergurau Caroline Wozniacki dengan menyumpal tubuh agar mirip seperti Serena Williams bukan cuma menuai tawa, tetapi juga kritik karena leluconnya di lapangan tenis itu disebut sebagai aksi rasialisme.

Dalam sebuah pertandingan eksebisi kontra Maria Sharapova di Brasil akhir pekan lalu, Wozniacki menyumpal baju bagian atasnya dan roknya dengan handuk untuk menirukan sosok fisik Serena.

Aksi dari kekasih pegolf Rory McIlroy itu disambut tawa para penonton, termasuk petenis putra Roger Federer yang tertangkap kamera menebarkan senyum khasnya.

Sementara Sharapova yang akan melakukan servis pun tak kuasa menahan senyum geli, walau ia harus menunda pukulannya karena Wozniacki masih repot mengurusi sempalan handuk di tubuhnya.

Aksi Wozniacki, yang kini berada di peringkat 10 dunia, mengimitasi Serena itu sendiri bukanlah yang kali pertama. Pada Desember 2011 lalu, dalam aksinya di lapangan ia juga disebutkan menyumpal tubuhnya seraya bergoyang dengan latar belakang lagu Rihanna.

"Aku sangat menyukai penonton di sini, mereka sangat hangat dan menyenangkan," kata Wozniacki usai pertandingan, seperti dikutip Fox Sports.

Tindakan Wozniacki kali ini boleh jadi mengundang tawa, tetapi ada juga kritik yang berdatangan ke arah perempuan berusia 22 tahun itu. Tindakannya disebut bernuansa rasialisme.

"Jelas-jelas rasialisme. Mengejek dan membuat gurauan dari tubuh perempuan berkulit hitam sebagai olok-olok?," tulis seorang blogger di Tumblr.

Sebuah artikel dari www.feministing.com ikut mencibir tindakan Wozniacki tersebut. Apa yang dilakukan Wozniacki, seorang perempuan berkulit putih, dengan menyumpal tubuhnya untuk menirukan Serena, yang berkulit hitam, sebagai stereotip bahwa perempuan berkulit hitam memiliki bokong besar, "itu adalah rasialis."

Salah satu cibiran lain, dengan nada lebih ringan, tertulis di situs berbagi video Youtube. "Mungkin jika ia menirukan permainan tenis Serena, ia akan lebih sering menang."
Baca Selengkapnya - Wozniacki Tuai Kritik Usai Sumpal Tubuh untuk Tirukan Serena

ITF Anugerahi Djokovic & Serena Gelar Juara Dunia 2012

Rabu, 12 Desember 2012

Novak Djokovic dan Serena Williams dapat penghargaan bergengsi jelang tutup tahun. Oleh International Tennis Federation (ITF) keduanya terpilih sebagai juara dunia tahun 2012.

Penghargaan sebagai juara dunia 2012 diberikan pada Djokovic setelah dia tampil sangat mengesankan di sepanjang musim ini. Petenis atas Serbia itu menyudahi tahun dengan duduk di posisi nomor satu dunia, berhasil mempertahankan titel Australia Terbuka serta masuk ke final Prancis dan AS Terbuka.

Buat Djokovic, ini adalah kali kedua secara beruntun dia dapat penghargaan serupa dari ITF.

Sementara Serena menjuara Wimbledon dan AS Terbuka di tahun ini, yang membuat titel Grand Slam-nya total berjumlah 15 buah. Selain menutup tahun dengan menjadi nomor satu dunia, petenis berusia 31 tahun itu juga meraih medali emas Olimpiade London.

Sementara itu bersaudara asal Amerika Serikat yakni Bob dan Mike Bryan menggontol gelar juara dunia di nomor ganda putra. Di ganda putri terpilih pasangan Sara Errani dan Roberta Vinci.

ITF juga memilih Esther Vergeer sebagai juara dunia untuk kategori penyandang cacat. Ini merupakan gelar ke-13 secara beruntun yang didapat legenda asal Belanda itu. Esther Vergeer meraih medali emas keempatnya secara beruntun saat tampil di Paralympics lalu. Dari nomor putra muncul nama Stephane Houdet (Prancis).

ITF memilih nama-nama tersebut di atas berdasarkan hasil yang diraih di beragam kompetisi sepanjang 2012. Poin terbesar diraih petenis dari ajang bergengsi seperti Grand Slam, Olimpiade serta Piala Davis dan Piala Federasi.
Baca Selengkapnya - ITF Anugerahi Djokovic & Serena Gelar Juara Dunia 2012

Maria Sharapova Ingin Jadi Bintang Film

Jumat, 23 November 2012

Dengan usianya baru 25 tahun, Maria Sharapova memiliki banyak keinginan untuk dilakukan. Petenis rangking dua dunia itu mengungkapkan keinginannya untuk membintangi film Hollywood pada suatu saat nanti.

Dengan parasnya yang cantik, keinginan itu bisa saja terwujud. Apalagi, Sharapova sudah cukup terbiasa dengan akting saat ia didapuk sebagai model beberapa produk, termasuk model baju renang di sebuah majalah olahraga terkemuka beberapa tahun lalu.

"Untuk sekarang, terlalu banyak yang terjadi dalam hidupku. Aku terikat dengan pertandingan-pertandinganku, brand associations dan beberapa komitmen lainnya," kata Sharapova saat berada di New Delhi untuk menghadiri acara sebuah perusahaan real estate di mana ia jadi brand ambassador-nya.

"Tapi suatu hari, jika diberi kesempatan aku sangat ingin berakting di sebuah film Hollywood, ungkap dia seperti yang dilansi Larry Brown Sports.

Selain beraksi di lapangan tenis, Sharapova juga menjadi model sejumlah ambassador sejumlah brand ternama di dunia. Belum lama ini, petenis rangking dua dunia itu memasarkan produk permen premium "Sugarpova".

Sharapova juga mengomentari rivalitasnya dengan Serena Williams. Sepanjang sejarah keduanya sudah bertemu 12 kali namun Sharapova hanya bisa menang dua kali saja melawan ratu tenis Amerika Serikat itu.

"Selalu bagus memiliki rival-rival hebat. Itu membuat kompetisi semakin baik," ujar dia singkat.
Baca Selengkapnya - Maria Sharapova Ingin Jadi Bintang Film

Republik Ceko Juara Piala Davis 2012

Senin, 19 November 2012

Untuk kali pertama setelah menjadi negara merdeka, Republik Ceko memenangi Piala Davis. Pada laga final yang digelar Senin (19/11/2012) dinihari WIB, Republik Ceko menundukkan Spanyol dengan 3-2.

Dalam laga yang digelar di O2 Arena, Praha, sukses Republik Ceko ditentukan oleh Radek Stepanek yang turun di nomor terakhir. Menghadapi Nicolas Almagro, kemenangan dramatis didapat Stepanek dengan kedudukan 6-4, 7-6 (0), 3-6 dan 6-3. Demikian dikutip dari Reuters.

Pada empat nomor yang pertandingan sebelumnya, kedua tim bermain sama kuat 2-2. Spanyol lebih dulu memimpin setelah David Ferrer mengalahkan Stepanek, namun Republik Ceko menyamakan kedudukan menyusul kemenangan yang diraih Tomas Berdych atas Nicolas Almagro.

Duo Tomas Berdych/Radek Stepanek kemudian bisa membawa Republik Ceko balik unggul setelah mengalahkan pasangan Marcel Granollers/Marc Lopez. Skor kemudian berubah menjadi 2-2 menyusul kemenangan yang didapat David Ferrer atas Tomas Berdych.

"Juara Piala Davis! Itu luar biasa. Kami membuat sejarah hari ini dan berharap seluruh negara merayakannya bersama kami," seru Stepanek dalam sambutannya usai memastikan meraih trofi juara.

Kemenangan ini juga menjadi pembalasan sempurna Republik Ceko pada Spanyol, di mana pada tahun 2009 pertemuan keduanya di Spanyol berakhir dengan skor 5-0 untuk tuan rumah. Republik Ceko pun menjadi negara pertama dalam 22 tahun terakhir yang sukses mengawinkan Piala Davis dan Piala Federasi.

Buat Republik Ceko ini merupakan sukses pertama mereka menjadi kampiun. Di tahun 1980 mereka sesungguhnya pernah jadi juara, namun ketika itu masih bernama Czechoslovakia.
Baca Selengkapnya - Republik Ceko Juara Piala Davis 2012

Li Na Juara Cincinnati Open 2012

Senin, 20 Agustus 2012

Setelah sekian lama berjuang, Li Na akhirnya bisa mengangkat piala lagi. Petenis kebanggaan China dan Asia itu menjuarai turnamen Cincinnati Open usai menundukkan Angelique Kerber.

Li harus bertarung tiga set saat melawan Kerber di Lindner Family Tennis Center, Mason, Minggu (19/8/2012). Unggulan kesembilan itu menang dengan skor 1-6, 6-3, 6-1.

Kemenangan ini mengubah peruntungan Li pada tahun ini. Sebelumnya, dia sempat lolos ke final tiga turnamen, termasuk di Montreal pekan lalu, tapi selalu kalah.

Ini adalah gelar keenam dalam karier Li dan yang pertama sejak dia memenangi Grand Slam Prancis Terbuka, Juni tahun lalu.

Li mengungkapkan, dia merasa termotivasi setelah menonton pertandingan final di bagian putra dimana Roger Federer sukses mengalahkan Novak Djokovic.

"Saya menginginkan hal yang sama," aku Li di AFP.

"Saya merasa oke di atas lapangan. Saya ingin memenangi titel ini karena tahun ini, saya lolos tiga kali ke final tapi tak pernah menang. Saya merasa sangat lapar gelar," kata petenis 30 tahun ini.

Titel ini juga jadi awal yang bagus untuk kerja sama Li dengan pelatih barunya, Carlos Rodriguez.

"Terima kasih Carlos, kamu bagus," ungkap Li saat menerima piala.

"Saya pikir kami punya awal yang bagus dalam kerja sama kami. Sebelum pertandingan kami bicara banyak soal pertandingan kemarin dan juga hari ini. Bekerja dengannya membuat saya lebih nyaman, rileks, dan tidak tegang," tandasnya.
Baca Selengkapnya - Li Na Juara Cincinnati Open 2012

Roger Federer Raih Grand Slam ke-17

Senin, 09 Juli 2012

Roger Federer akhirnya meraih trofi grand slam lagi usai "absen" selama dua tahun. Federer pun menanggapinya dengan senyum dan tentu saja rasa puas.

Federer tampil sebagai juara Wimbledon usai mengalahkan Andy Murray dengan skor 4-6, 7-5, 6-3, dan 6-4. Federer sempat tertinggal di set pertama, namun bangkit dan tak tertahankan oleh Murray di tiga set berikutnya.

Petenis berusia 30 tahun ini pun menorehkan catatan gemilang karena gelar tersebut; meraih grand slam ke-17, menyamai pencapaian Pete Sampras--yang adalah petenis idolanya--, serta memupus puasanya akan gelar grand slam.

Terakhir kali Federer menjadi juara ajang grand slam adalah pada 2010, ketika dirinya memenangi Australia Terbuka. Catatan lainnya? Ia kini jadi petenis nomor satu dunia lagi.

"Luar biasa, sungguh luar biasa," ujarnya singkat seusai laga.

Dengan usia yang mencapai kepala tiga, Federer belum bertekad untuk berhenti ataupun mundur setapak. Ia malah mengaku tengah berada dalam performa terbaiknya.

"Dalam beberapa pertandingan terakhir, saya menampilkan performa terbaik."

"Saya tak bisa lebih bahagia dari ini. Sangat menyenangkan kembali ke sini sebagai juara dan ini adalah momen yang hebat. Sangat menyenangkan bisa meraih trofi ini lagi setelah tiga tahun," ucap Fed-ex.
Baca Selengkapnya - Roger Federer Raih Grand Slam ke-17

Roger Federer Kini Nomor Satu Lagi

Kemenangan atas Andy Murray di final Wimbledon tak hanya memberikan gelar grand slam ke-17 untuk Roger Federer. Kemenangan itu juga membuatnya jadi petenis nomor satu dunia lagi.

Federer tampil sebagai juara Wimbledon usai mengalahkan Andy Murray dengan skor 4-6, 7-5, 6-3, dan 6-4. Federer sempat tertinggal di set pertama, namun bangkit dan tak tertahankan oleh Murray di tiga set berikutnya.

"Saya diberitahu bahwa ini adalah kesempatan terbesar saya, karena Roger berumur 30 tahun sekarang. Tapi, dia tidak jelek untuk seorang petenis berusia 30 tahun," ujar Murray seusai laga seperti dilansir Reuters.

Murray tak bisa berbuat banyak untuk menghentikan Federer di tiga set terakhir, meski ia berusaha keras. Dukungan penuh publik Wimbledon pun tidak mampu membantunya. Ia menangis seusai laga, tetapi secara sportif masih bisa memberi selamat kepada sang lawan.

Bagi Federer sendiri, gelar Wimbledon tahun ini merupakan yang ketujuh. Sebelumnya, ia sudah pernah menjuarai Wimbledon pada tahun 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2009. Kemenangan teranyar ini juga membuatnya menempati ranking satu dunia lagi. Sebelum ini, posisi tersebut ditempati oleh Novak Djokovic.

"Saya seringkali tampil bagus, menampilkan permainan tenis yang bagus. Tapi, saya ingin menjadi juara, bukan kalah di perempatfinal atau semifinal," ucap Federer.

Catatan lainnya, ini adalah gelar grand slam pertama baginya sejak terakhir kali menjuarai Australia Terbuka 2010.
Baca Selengkapnya - Roger Federer Kini Nomor Satu Lagi

Jam Tangan Rp 3 Miliar Milik Rafael Nadal Dicuri

Rabu, 13 Juni 2012

Kabar sial menimpa petenis Spanyol Rafael Nadal. Jam tangan miliknya, yang harganya lebih dari 3 miliar rupiah, hilang dicuri di Paris.

Kejadian tersebut terjadi ketika Nadal menginap di Hotel Melia Royal Alma selama tampil di turnamen Prancis Terbuka lalu. Menurut keterangan tim manajemennya, jam itu ia letakkan di meja tempat tidur jam 9.30 malam, tapi sudah lenyap ketika besoknya ia bangun sekitar pukul 10.30.

Media Prancis melaporkan, tidak ada tanda-tanda kerusakan pada pintu dan jendela hotel Nadal tersebut, sedangkan orang lain yang punya akses masuk ke sana hanya orangtua dan pacarnya.

Kabar kehilangan itu dirilis setelah Nadal meninggalkan Paris -- ia juara di Roland Garros untuk ketujuh kalinya, melewati rekor Bjon Borg --, dan kini ia sedang bermain di turnamen Jerman Terbuka di Hamburg.

Jam keluaran Richard Mille itu, yang hanya diproduksi 500 buah, seharga 300 ribu euero atau sekitar Rp 3,5 miliar. Ia memakainya di setiap pertandingan sejak 2010 sebagai bagian dari kesepakatan kontraknya dengan produsen jam super mewah tersebut.

Arloji bermodel Tourbillon RM 027 itu beratnya kurang dari 20 gram. Berteknologi aerospae, bahan baku antara lain titanium dan Lital, yang merupakan bahan campuran untuk pembuatan mobil Formula 1, pesawat Airbus, satelit, roket dan helikopter.
Baca Selengkapnya - Jam Tangan Rp 3 Miliar Milik Rafael Nadal Dicuri

Rekor Final Grand Slam Terlama 5 Jam 53 Menit

Selasa, 31 Januari 2012

Noval Djokovic secara luar biasa tampil sebagai juara Australia Open 2012. Lewat pertarungan hampir selama selama 6 jam, yakni 5 jam 53 menit, petenis nomor satu asal Serbia itu menundukkan Rafael Nadal 5-7, 6-4, 6-2, 6-7, dan 7-5.

Ketika kedua petenis bertarung dengan kekat di set pertama, tanda-tanda bakal serunya pertandingan sudah mulai tampak. Nadal memang berhasil memenangi set pertama tersebut, namun ia harus bersusah payah mematahkan perlawanan Djokovic hingga meraih skor 7-5.

Dua set berikutnya menjadi milik Djokovic. Dominasi petenis berusia 24 tahun itu membuat Nadal kesulitan dan akhirnya menyerah 4-6 dan 2-6. Djokovic pun tampak bakal memenangi final ini dengan mudah.

Selesaikah pertandingan? Justru baru di sini pertarungan sesungguhnya dimulai.

Pertandingan sempat diwarnai dengan hujan mengguyur Rod Laver Arena sehingga atap gelanggang pun harus ditutup. Laga pun ditunda beberapa menit dan puluhan ball boy bekerja untuk menyeka air yang jatuh ke lapangan. Sebelum dihentikan, Djokovic dan Nadal saling tancap gas berbagi angka sama kuat 4-4.

Ketika pertandingan dimulai lagi, Djokovic mendapatkan set point dengan mengungguli Nadal 5-4. Namun, Nadal tak mau membiarkan Djokovic melenggang begitu saja.

Konsistensi ditambah berbagai unforced error yang dilakukan Djokovic membuat arah angin pertandingan menguntungkan Nadal. Ia menyamakan skor menjadi 5-5. Dan ketika Djokovic unggul lagi 6-5, petenis asal Spanyol itu membuat kedudukan menjadi sama kuat lagi 6-6.

Nadal kemudian sempat selamat dari kekalahan. Ia memenangi tie break 7-5 dan memaksa Djokovic memainkan set kelima.

Pada set kelima, servis Djokovic patah dan Nadal sempat unggul cukup jauh 4-2. Tapi, Djokovic pun bertarung sama gigihnya. Skor pun dibuatnya menjadi sama kuat lagi 4-4.

Momen menarik pun terjadi. Kedua petenis melakukan reli sebanyak 31 pukulan. Terakhir bola Djokovic out, dan ia "terkapar" di lapangan.

Ketika skor menunjukkan angka 5-5, pertandingan sudah berjalan selama lima setengah jam. Setelah sempat terjadi deuce, Djokovic mendapatkan match point setelah pukulan Nadal mengenai net. Kesempatan datang untuk The Joker.

Pukulan forehand yang dilepaskannya kemudian membelah lapangan dan akhirnya skor berubah menjadi 7-5. Djokovic berteriak sambil terebah di lapangan dan mengepalkan tangan. Ia baru saja memenangi titel ketiganya di Australia Terbuka dan grand slam kelima dalam kariernya.

Lima jam dan 43 menit kedua petenis terbaik dunia itu bertarung menghibur publik Melbourne--dan juga dunia--, yang mana mencatatkan mereka sebagai kedua petenis dengan pertarungan final grand slam terlama sepanjang sejarah.

Ketika Nadal mengucapkan "Selamat pagi, semuanya," dalam salamnya usai pertandingan, semua tahu bahwa mereka baru saja menyambut dinihari dari sebuah hari yang melelahkan--dan juga mendebarkan.
Baca Selengkapnya - Rekor Final Grand Slam Terlama 5 Jam 53 Menit

Li Na Petenis Asia Pertama Juara Grand Slam

Kamis, 09 Juni 2011

China telah membuat sebuah sejarah di dunia dunia melalui Li Na. Ketika sejarah itu tercipta, 116 juta warga negara tersebut turut menyaksikannya langsung lewat siaran langsung di televisi.

Menurut catatan stasiun televisi pemerintah, CCTV, saat Li Na mengalahkan Francesca Schiavone di final Prancis Terbuka minggu lalu, jumlah pemirsanya mencapai angka tersebut, dan menjadi event olahraga yang sejauh ini paling banyak ditonton orang China di tahun ini.

Angka itu mengalahkan momen sewaktu Li Na bertarung di final Australia Terbuka pada 29 Januari lalu. Kala itu Li Na pemain China pertama yang pernah menembus final sebuah turnamen Grand Slam mengalami kekalahan, disaksikan oleh 60 juta fansnya.

"Jumlah pemirsa untuk sejarah kemenangan Li Na di Roland Garros merupakan sebuah pertanda luar biasa untuk kelanjutan potensi perkembangan tenis putri di China," tutur ketua WTA, Stacey Allaster, melalui rilis yang dilansir Reuters.

Kemenangan Li Na di Prancis Terbuka tersebut menjadikan dia sebagai petenis China dan Asia pertama yang memenangi turnamen Grand Slam.

Li Na membuat sejarah baru. Dia menjadi petenis Asia pertama yang menyabet gelar Grand Slam di Prancis Open. Petenis China secara mengejutkan membekuk juara bertahan Francesca Schiavone.

Empat bulan lalu, Li Na mencatat sejarah menjadi petenis Asia pertama yang mampu lolos ke semifinal Grand Slam. Tapi kali ini di Roland Garos, dia tampil lebih baik dengan membekuk Schiavone, 6-4 7-6.

Tampil sebagai underdog, Li Na justru lepas saat menghadapi Schiavone. Di set pertama Li Na hanya butuh waktu 39 menit untuk membungkus kemenangan.

Memanfaatkan momentum kemenangan di set pertama, Li Na kembali on fire di set berikutnya. Dia unggul cepat untuk mendapat skor 2-0, 3-1 dan 4-2. Namun, Schiavone tak mau dipermalukan Li Na. Petenis asal Italia itu mencoba memberikan perlawanan.

Akhirnya, Schiavone memperkecil gap dengan Li Na dengan mendapatkan tiga game beruntun untuk mengubah poin menjadi 5-4 sekaligus memaksakan tie-break. Tapi, Li Na akhirnya bersorak gembira setelah sukses memanfaatkan kesalahan Schoavone.

“Francesca (Schiavone) adalah andalan di lapangan tanah liat, jadi saya hanya berusaha memainkan gaya sendiri dan membuatnya berlari,” kata Li Na selepas pertandingan.

“Dia petenis hebat dan Anda tak pernah tahu apa yang akan terjadi dan kapan dia kembali ke pertandingan, tapi ketika kami mendapat tie-break saya katakan kepada diri sendiri ‘ini kesempatan saya untuk memenangi pertandingan’” pungkasnya.
Baca Selengkapnya - Li Na Petenis Asia Pertama Juara Grand Slam

Gelar Ketiga Caroline Wozniacki di Tahun 2011

Senin, 11 April 2011

Petenis nomor satu dunia Caroline Wozniacki memenangi titel ketiganya di tahun 2011 ini. Memetik kemenangan dua set atas Elena Vesnina, putri Denmark itu jadi juara di Family Circle Cup.

Dalam pertandingan final yang dilangsungkan Senin (11/4/2011) dinihari WIB, Wozniacki sama sekali tak menemui kesulitan untuk menjinakkan lawannya yang dari Rusia itu. Dengan relatif cepat dia memetik kemenangan dua set langsung 6-2 dan 6-3.

Wozniacki tampil nyaris tanpa cela dalam partai puncak tersebut, dengan di antaranya hanya membuat 10 unforced error dan mencatatkan break point dalam setiap gam di set kedua. Sementara buat Vesnina ini menjadi kali kedua dia kalah di final oleh Wozniacki setelah sebelumnya di final New Heaven 2009.

Ini menjadi trofi ketiga yang didapat Wozniacki di musim 2011, setelah dia sebelumnya menjuarai turnamen Dubai dan Indian Wells. Jika ditotal sepanjang karir profesionalnya sukses di Family Circle Cup ini merupakan yang ke-15, dari total 23 final yang diikuti.
Baca Selengkapnya - Gelar Ketiga Caroline Wozniacki di Tahun 2011

Maria Sharapova Incar Emas Olimpiade 2012

Selasa, 22 Maret 2011

Maria Sharapova siap membela Rusia di pentas Olimpiade London 2012. Tak tanggung-tanggung, petenis cantik ini mengincar medali emas di ajang tersebut.

Meski lama tinggal di Florida, Amerika, namun kecintaan Sharapova terhadap negaranya, Rusia tak perlu diragukan. Sayang, akibat cedera yang sempat diderita olehnya, petenis yang juga berprofesi sebagai model ini tidak bisa membela Rusia di ajang Olimpiade 2008 silam.

"Medali emas adalah target yang sangat besar buat saya," kata Sharapova kepada Reuters, Selasa (22/3/2011). "Saya sangat kecewa tidak bisa berlaga di Olimpiade Beijing lalu, karena saya memang selalu mendambakan bermain di Olimpiade."

"Besar di Rusia selalu menjadi bagian dari budaya kami, dan hal ini lebih besar dari apa pun. Jadi, sebuah kebanggaan tersendiri bisa mewakili negara kami, dan melihat bendera Rusia berkibar," lanjut petenis yang mengawali karier saat masih berusia 17 tahun ini.

Sharapova memang berharap bisa memperkuat Rusia di pentas Olimpiade, yang akan berlangsung di London, tahun depan. Namun, dia harus bersaing dengan petenis lain macam Svetlana Kuznetsova, Dinara Safina, Vera Zvonareva, dll.

"Saya selalu menyaksikan pertandingan Olimpiade, dan saya sangat berharap suatu hari nanti bisa menjadi peserta Olimpiade di London. Namun, saya harus bekerja keras untuk masuk ke tim, karena banyak petenis bagus di Rusia," tandasnya.
Baca Selengkapnya - Maria Sharapova Incar Emas Olimpiade 2012

Paradorn Srichaphan dan Natalie Glebova Bercerai Karena Perbedaan Prinsip

Sabtu, 05 Maret 2011

Miss Universe 2005 Natalie Glebova dengan mantan bintang tenis Thailand Paradorn Srichaphan terkuak akhir pekan lalu.Namun, penyebab perpisahan pasangan beda latar belakang itu baru terungkap empat hari kemudian.

Isu perpecahan rumah tangga pasangan yang menikah pada 29 November 2007 itu sebenarnya sudah berlangsung lama.Pertengahan 2010,gonjang-ganjing retaknya hubungan mereka sudah mencuat, terutama lewat pemberitaan di media Thailand. Hanya memang, pengumuman resmi perceraian Glebova dan Paradorn baru dilakukan 26 Februari lalu melalui juru bicara mereka.

Namun, tak disebutkan secara detail penyebab perceraian. Bahkan,baik Paradorn maupun Glebova tak bisa dikonfirmasi langsung. Media Thailand mencoba mengejar eks petenis nomor sembilan dunia itu,tapi kesulitan.Hal sama juga terjadi saat memburu Glebova. Wanita berdarah Rusia dan Kanada itu bak hilang ditelan bumi. Namun,pekan ini alasan utama perpisahan Glebova dan Paradorn pun terkuak.

Perceraian mereka bukan karena rumor orang ketiga atau persoalan harta seperti yang dimunculkan di media, melainkan karena perbedaan yang tak dapat disatukan. Dua budaya berbeda yang dibawa masing-masing publik figur ini membuat mereka sulit disatukan.Semua ini diungkapkan ayah sekaligus pelatih Paradorn,Chanachai Srichaphan.

”Mereka tidak tinggal cukup lama sebelum menikah.Mungkin itu yang membuat perbedaan di antara menjadi sangat mencolok selama menjalani kehidupan rumah tangga.Namun,itu semua terserah dia (Paradorn). Keputusan itu murni dari mereka,”kata Chanachai, dikutip Asiaone.

Mengenai rumor penyebab perpisahan putranya dengan Glebova yang ramai diwartakan media,Chanachai tak mau komentar banyak.Menurut dia,selama ini dia tahu persis anak kebanggaannya itu. ”Media hanya senang menulis berita-berita sumir. Dan, Natalie (Glebova) pasti akan marah ketika membaca pemberitaan tersebut,”tandasnya.

Soal mediasi,saudara Paradorn,Thanakorn, mengatakan bahwa pasangan ini telah mencoba menyelesaian masalah mereka.Namun, semua itu sia-sia. Apalagi,pasangan ini tak banyak melibatkan keluarga saat mencari solusi pemecahan persoalan rumah tangga mereka. Yang pasti, sejak muncul gosip keretakan rumah tangga mereka setahun terakhir, Paradorn-Glebova memang tak lagi banyak bicara kepada media.

Namun, itu yang justru semakin membuat penasaran banyak orang.Mereka makin yakin ada masalah di antara mereka.Apalagi, keduanya jarang terlihat bersama-sama lagi saat menghadiri sejumlah acara sosialita para selebriti dunia.Dan, itu kini terbukti.
Baca Selengkapnya - Paradorn Srichaphan dan Natalie Glebova Bercerai Karena Perbedaan Prinsip

Serena Williams Masuk RS Karena Sakit Paru-Paru

Kamis, 03 Maret 2011

Petenis Serena Williams mendapatkan perawatan darurat di sebuah Rumah Sakit. Adik kandung Venus Williams itu harus dirawat karena mengalami masalah di paru-parunya.

Serena masuk RS pada hari Senin (28/2/2011) dan harus mendapatkan perawatan darurat setelah dokter menemukan adanya gumpalan darah beku di paru-parunya. Demikian dilansir ESPN yang mengutip majalah People.

"Serena menjalani perawatan darurat akibat adanya hematoma (gumpalan darah) sebagai akibat dari perawatan untuk situasi yang lebih kritis," ujar juru bicara Serena, Nicole Chabot.

Saat ini, Serena masih dirawat di sebuah RS di Los Angeles.

"Dokter terus memonitor kondisinya secara seksama untuk menghindari komplikasi lebih lanjut," terang Chabot.

Pada Minggu (27/2) malam, mantan petenis nomor satu dunia itu sempat mengikuti acara nonton penghargaan Piala Oscar yang diselenggarakan oleh Yayasan AIDS Elton John. Di akun Twitternya, Serena menulis "hari yang berat" pada Selasa (1/3).

Serena sudah absen mengayun raket sejak menjuarai Wimbledon 2010, 3 Juli silam. Ia kemudian mengalami kecelakan dengan menginjak gelas di sebuah restoran dan harus menjalani dua operasi di kaki.
Baca Selengkapnya - Serena Williams Masuk RS Karena Sakit Paru-Paru