Daftar 11 Pemain Tim Turnamen Piala Eropa 2016

Selasa, 12 Juli 2016

UEFA telah mengumumkan nama-nama pemain yang masuk ke Team of the Tournament di Piala Eropa 2016. Nama Cristiano Ronaldo dan Antoine Griezmann masuk, tapi Gareth Bale tidak.

Dari 11 pemain yang dipilih oleh para pengamat teknis UEFA, empat di antaranya berasal dari tim juara, Portugal. Tiga pemain merupakan pemain Jerman, sementara Prancis dan Wales masing-masing mengirimkan dua pemain. Artinya, semua tim yang lolos ke babak semifinal punya wakil.

Dalam formasi 4-2-3-1, posisi kiper jadi milik Rui Patricio (Portugal). Joshua Kimmich (Jerman) dan Raphael Guerreiro (Portugal) menempati posisi full-back, mengapit duet bek tengah Jerome Boateng (Jerman) dan Pepe (Portugal).

Toni Kroos (Jerman) dan Joe Allen (Wales) dipilih untuk mengisi posisi duet poros di lini tengah. Di depan mereka ada tiga gelandang serang, yaitu Griezmann (Prancis), Aaron Ramsey (Wales), dan Dimitri Payet (Prancis). Adapun posisi ujung tombak diisi oleh Ronaldo (Portugal).

Bale, yang mencetak tiga gol dan satu assist untuk mengantarkan Wales hingga babak semifinal, tak masuk Team of the Tournament ini.

Pemilihan Team of the Tournament dilakukan oleh 13 pengamat teknis UEFA, yang dipimpin oleh Ioan Lupescu dan berisi Sir Alex Ferguson, Alain Giresse, David Moyes, Packie Bonner, Mixu Paatelainen, Savo Milosevic, Peter Rudbaek, Gareth Southgate, Thomas Schaaf, Jean-Francois Domergue, Gines Melendez, dan Jean-Paul Brigger.

"Setelah melakukan diskusi, para pengamat memilih sebuah tim yang berisi pemain-pemain dengan performa terbaik dari tim-tim yang menampilkan performa terbaik di Piala Eropa 2016," jelas Ferguson.

"Kami sudah memilih bek-bek tengah yang dominan, full-back yang bisa bertahan dan menyerang, deep-lying midfielder yang bisa mengontrol permainan, dan para penyerang yang dinamis, fleksibel, dan kreatif. Mereka semua memiliki kemampuan untuk mengkreasikan dan mencetak gol. Kami yakin mereka yang terpilih merepresentasikan yang terbaik dari kompetisi ini," kata mantan manajer Manchester United itu.

Di masa lampau, Team of the Tournament berisi 23 pemain. Ronaldo (2004 dan 2012) dan Pepe (2008 dan 2012) pernah dua kali masuk di edisi sebelumnya.

Team of the Tournament (4-2-3-1): Rui PatrĂ­cio (Portugal); Joshua Kimmich (Jerman), Jerome Boateng (Jerman), Pepe (Portugal), Raphael Guerreiro (Portugal); Toni Kroos (Jerman), Joe Allen (Wales); Antoine Griezmann (Prancis), Aaron Ramsey (Wales), Dimitri Payet (Prancis); Cristiano Ronaldo (Portugal).
Baca Selengkapnya - Daftar 11 Pemain Tim Turnamen Piala Eropa 2016

Antoine Griezmann Pemain Terbaik Piala Eropa 2016


Antoine Griezmann mendapatkan hadiah atas performa impresifnya di Piala Eropa 2016. Meski gagal mengantarkan negaranya jadi juara, penyerang Prancis itu dinobatkan sebagai Pemain Terbaik.

Griezmann selalu bermain pada tujuh pertandingan yang dijalani Prancis di Piala Eropa 2016. Pesepakbola berusia 25 tahun itu pamer ketajaman dengan sumbangan enam gol plus dua assist. Dengan koleksi enam gol, dia menjadi top skorer dan berhak membawa pulang sepatu emas.

Atas penampilan cemerlangnya itu, Griezmann juga terpilih sebagai Pemain Terbaik Piala Eropa 2016. Pemilihan Pemain Terbaik Piala Eropa 2016 dilakukan oleh para pengamat teknis UEFA, yang dipimpin oleh Ioan Lupescu dan berisi Sir Alex Ferguson, Alain Giresse, David Moyes, Packie Bonner, Mixu Paatelainen, Savo Milosevic, Peter Rudbaek, Gareth Southgate, Thomas Schaaf, Jean-Francois Domergue, Gines Melendez, dan Jean-Paul Brigger.

Dalam memilih siapa yang jadi Pemain Terbaik, para pengamat teknis mencari pemain yang bersinar paling terang, baik secara individu maupun sebagai bagian tim. Selain itu, mereka juga akan melihat kontribusi pemain yang bersangkutan dan pengaruhnya untuk tim yang dibelanya.

"Antoine Griezmann adalah sebuah ancaman dalam setiap pertandingan yang dijalaninya. Dia bekerja keras untuk timnya dan memiliki teknik, visi, dan finishing yang berkualitas. Para pengamat teknis sepakat bahwa dia adalah pemain yang luar biasa di turnamen," jelas Lupescu.

Griezmann tak mampu mengantarkan Prancis menjadi juara. Di final, Les Bleus kalah 0-1 dari Portugal lewat perpanjangan waktu.
Baca Selengkapnya - Antoine Griezmann Pemain Terbaik Piala Eropa 2016

Cristiano Ronaldo Juara Piala Eropa 2016 dengan Bertabur Rekor


Cristiano Ronaldo akhirnya mengangkat trofi bersama Portugal usai menjuarai Piala Eropa 2016. Gelar itu makin lengkap dengan sejumlah rekor yang ia torehkan.

Portugal keluar sebagai juara usai menundukkan Prancis di partai puncak. Selecao das Quinas menang 1-0 berkat gol Eder di masa perpanjangan waktu dalam laga yang digelar di Stade de France, Senin (11/7/2016) dinihari WIB.

Dalam pertandingan tersebut, Ronaldo memang tak bisa berkontribusi banyak lantaran sudah ditarik keluar di menit ke-25 karena cedera. Tapi, beberapa rekor sudah dicatatkan oleh pemain berusia 31 tahun itu sepanjang partisipasinya di putaran final di Prancis.

Berikut adalah rekor-rekor yang ditorehkan Ronaldo di Piala Eropa 2016 seperti dikutip dari situs UEFA:

- Pencetak gol terbanyak di putaran final Piala Eropa
Sebelum Piala Eropa 2016 bergulir, Ronaldo sudah mengoleksi enam gol di putaran final. Jumlah itu menempatkannya bersama beberapa nama seperti Ruud van Nistelrooy, Patrick Kluivert, Thiery Henry, Nuno Gomes, dan Zlatan Ibrahimovic.

Ronaldo lantas menambah tiga gol lagi selama putaran final di Prancis. Gol sundulannya ke gawang Wales di babak semifinal membuat koleksi gol Ronaldo menjadi sembilan. Dengan jumlah tersebut, Ronaldo ada di urutan teratas daftar pencetak gol terbanyak di putaran final Piala Eropa, bersanding dengan Michel Platini.

- Pemain dengan penampilan terbanyak di putaran final Piala Eropa
Ronaldo sudah tampil 14 kali di putaran final Piala Eropa saat menuju ke Prancis. Ronaldo kemudian jadi pemain pertama yang tampil 17 kali di putaran final saat tampil melawan Hongaria, melewati rekor Lilian Thuram dan Edwin van der Sar (16).

Berlaga sampai final, Ronaldo kini tercatat sudah tampil 21 kali. Ia mengungguli Bastian Schweinsteiger (18) yang terhenti di semifinal dan Gianluigi Buffon (17) yang hanya sampai perempatfinal.

- Pemain pertama yang mencetak gol di empat putaran final Piala Eropa
Ronaldo memulai Piala Eropa 2016 di Prancis sebagai salah satu dari tujuh pemain yang sudah mencetak gol di tiga putaran final. Ia bersaing dengan Zlatan Ibrahimovic untuk menjadi pemain pertama yang mencetak gol di empat putaran final.

Ronaldo harus menunggu hingga laga ketiga di fase grup melawan Hongaria untuk memecahkan rekor tersebut. Dengan Ibrahimovic yang sama sekali tak mencetak gol selama di Prancis, maka rekor tersebut jadi millik Ronaldo seorang. Ronaldo juga jadi satu-satunya pemain yang mencetak tiga gol di lebih dari satu putaran final.

Gol-gol Ronaldo di Piala Eropa
2004: vs Yunani (1), vs Belanda (1)
2008: vs Republik Ceko (1)
2012: vs Belanda (2), vs Republik Ceko (1)
2016: vs Hongaria (2), vs Wales (1)

- Pemain dengan penampilan terbanyak untuk Portugal
Ronaldo menorehkan rekor lainnya di pertandingan melawan Austria di matchday 2 fase grup. Ia melewati rekor Luis Figo (127) sebagai pemain Portugal dengan caps terbanyak dengan 128 pertandingan. Sampai laga final, Ronaldo menajamkan rekornya menjadi 133 caps.

- Pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Piala Eropa (termasuk kualifikasi)
Dengan sembilan gol yang ia buat di putaran final, Ronaldo kini sudah mengoleksi total 29 gol di Piala Eropa termasuk kualifikasi. Ia mengungguli Zlatan Ibrahimovic yang membukukan total 25 gol.
Baca Selengkapnya - Cristiano Ronaldo Juara Piala Eropa 2016 dengan Bertabur Rekor

Portugal Juara Piala Eropa 2016

Senin, 11 Juli 2016

Portugal tampil sebagai juara Piala Eropa 2016. Di final, A Selecao das Quinas mengalahkan tuan rumah Prancis 1-0 lewat extra time berkat gol semata wayang Eder.

Menghadapi Prancis di Stade de France, Saint-Denis, Senin (11/7/2016) dinihari WIB, Portugal mendapatkan pukulan telak pada menit-menit awal. Mereka harus kehilangan kapten sekaligus bintang utama mereka, Cristiano Ronaldo, yang harus meninggalkan lapangan akibat cedera.

Tanpa Ronaldo, Portugal bermain amat kompak. Meski terus-terusan digempur Prancis, mereka mampu menjaga gawangnya tetap aman hingga waktu normal 2x45 menit habis.

Dalam extra time, tepatnya menit ke-109, Eder tampil sebagai pahlawan Portugal. Striker Lille itu menjebol gawang Prancis melalui tembakan kerasnya dari luar kotak penalti.

Bagi Portugal, ini adalah gelar pertama mereka di ajang Piala Eropa dan gelar perdana di turnamen besar. Sementara itu, Prancis yang pernah dua kali jadi juara Piala Eropa harus rela melihat Portugal berpesta di rumah mereka.

Portugal mendapatkan peluang pertama mereka pada menit keempat. Umpan panjang dari Cedric Soares bisa dijangkau Nani, tapi penyelesaian Nani masih melambung.

Setelahnya, Prancis mendominasi permainan dan punya sejumlah kesempatan untuk unggul. Tembakan Antoine Griezmann pada menit ketujuh masih melenceng, sementara sundulan Griezmann tiga menit kemudian dimentahkan oleh kiper Portugal, Rui Patricio.

Dari situasi sepak pojok, Prancis kembali mengancam gawang Portugal. Akan tetapi, sundulan Olivier Giroud masih bisa diantisipasi oleh Rui Patricio.

Portugal mendapatkan kabar buruk saat Ronaldo terkapar usai diterjang oleh Dimitri Payet. Setelah mendapatkan perawatan, Ronaldo kembali ke lapangan meski terlihat mengalami kesakitan di bagian lutut kirinya. Beberapa menit kemudian, Ronaldo kembali mendapatkan perawatan dari tim medis.

Ronaldo berusaha sebisa mungkin untuk terus bermain, tapi pada akhirnya menyerah karena masalah di lututnya. Dia tampak begitu terpukul karena harus meninggalkan lapangan saat timnya sedang berjuang di final. Dia ditandu keluar dan digantikan oleh Ricardo Quaresma pada menit ke-25, sementara posisinya sebagai kapten diambil alih oleh Nani.

Prancis terus menekan Portugal dan punya kans untuk memimpin pada menit ke-34. Moussa Sissoko dengan cerdik mengecoh Adrien Silva di kotak penalti dengan membalikkan badan dan kemudian melepaskan tembakan keras. Namun, usaha Sissoko bisa dimentahkan Rui Patricio.

Hingga berakhirnya babak pertama, kedudukan belum berubah. Kedua tim masih sama kuat 0-0.

Prancis berupaya memecahkan kebuntuan pada awal babak kedua, sementara Portugal yang kehilangan Ronaldo lebih banyak bertahan. Demi meningkatkan tusukan dari sisi sayap, Prancis kemudian memasukkan Kingsley Coman dan menarik keluar Payet.

Umpan silang dari Coman pada menit ke-66 menghasilkan peluang emas untuk Prancis. Griezmann yang berada di mulut gawang menyundul si kulit bundar, tapi arahnya masih sedikit melambung.

Peluang juga didapat Giroud pada menit ke-75. Namun, tembakan kaki kiri striker Arsenal itu dibendung oleh Rui Patricio.

Quaresma mencoba menciptakan gol indah pada menit ke-80. Dia menyambar bola liar dengan sebuah overhead kick, tapi tembakannya mengarah tepat ke tangkapan Hugo Lloris.

Gawang Portugal yang terus diserang oleh Prancis masih bisa diselamatkan oleh Rui Patricio. Tembakan keras Sissoko dari luar kotak penalti direspons oleh Rui Patricio dengan penyelamatan sambil menjatuhkan diri.

Prancis nyaris unggul di injury time babak kedua. Andre-Pierre Gignac yang sudah berhasil mengecoh Pepe melepaskan tembakan dari jarak dekat, tapi bola cuma menghantam tiang gawang.

Skor tetap 0-0 ketika waktu normal habis. Laga pun berlanjut ke extra time.

Tak banyak peluang tercipta di babak pertama extra time. Portugal punya kans bagus melalui sundulan Eder yang meneruskan sepak pojok Quaresma, tapi Lloris mampu menyelamatkan gawang Prancis.

Memasuki babak kedua extra time, Raphael Guerreiro nyaris membawa Portugal unggul. Tendangan bebasnya tak bisa dijangkau Lloris, tapi masih mengenai mistar gawang.

Portugal benar-benar mencetak gol saat laga memasuki menit ke-109. Eder memecahkan kebuntuan setelah tembakan kerasnya dari luar kotak penalti menembus pojok bawah gawang Prancis tanpa bisa dijangkau Lloris.

Di sisa waktu extra time, Portugal mampu mempertahankan keunggulan mereka. Prancis yang berusaha menyamakan kedudukan pun akhirnya gigit jari.

Susunan Pemain
Portugal: Rui Patricio, Cedric, Fonte, Pepe, Raphael Guerreiro, Adrien (Joao Moutinho 66'), Joao Mario, W. Carvalho, Renato Sanches (Eder 79'), Nani, Ronaldo (Quaresma 25').

Prancis: Lloris, Sagna, Koscielny, Umtiti, Evra, Pogba, Matuidi, Sissoko (Martial 110'), Payet (Coman 58'), Griezmann, Giroud (Gignac 78')
Baca Selengkapnya - Portugal Juara Piala Eropa 2016

Cristiano Ronaldo Hanya Bermain 25 Menit di Final Piala Eropa 2016


Cerita pilu untuk Cristiano Ronaldo di final Piala Eropa 2016. Akibat cedera lutut, Ronaldo harus meninggalkan lapangan lebih cepat dan tak bisa menyelesaikan laga.

Pertandingan final Piala Eropa 2016, antara Portugal vs Prancis yang dihelat di Stadion Saint-Denis, Senin (11/7/2016) dini hari WIB, berlangsung dalam tempo cepat. Pada menit keenam, pemain depan Prancis, Antoine Griezmann, sudah mendapatkan peluang. Namun, tendangannya dari dalam kotak penalti melebar.

Pada menit ketujuh, kejadian yang tidak diinginkan oleh Portugal terjadi. Saat menguasai bola, Ronaldo diterjang oleh gelandang Prancis, Dimitri Payet. Akibatnya, Ronaldo terjatuh dan mengerang kesakitan. Ia tampak mengalami rasa sakit di bagian lutut sebelah kirinya dan langsung mendapatkan perawatan dari staf medis Portugal.

Ronaldo masih bisa bermain setelahnya, tetapi pada menit ke-17, ia kembali terduduk di lapangan. Kali ini, ia terpaksa meninggalkan lapangan untuk mendapatkan perawatan sekali lagi.

Kekhawatiran bahwa Ronaldo tidak bisa melanjutkan pertandingan menebal. Tetapi, sekali lagi ia menunjukkan bahwa ia masih mampu bermain. Pada menit ke-19, pemain berusia 31 tahun itu kembali masuk ke lapangan.

Ronaldo masih sempat ikut berpartisipasi dalam sebuah serangan balik Portugal, yang kemudian gagal berujung menjadi peluang. Namun, dalam serangan balik tersebut, terlihat bahwa Ronaldo tidak nyaman ketika menggiring bola dengan kakinya. Setelah mengoper bola ke rekannya, ia juga tampak berjalan dengan terpincang-pincang.

Akhirnya, Ronaldo memutuskan kali itu perjalanannya di Piala Eropa 2016 selesai. Ia lantas memberi sinyal kepada pelatih Portugal, Fernando Santos, yang berdiri di pinggir lapangan, untuk digantikan pemain lain.

Staf medis kembali masuk ke lapangan dan kali ini Ronaldo dibawa meninggalkan lapangan dengan menggunakan tandu. Kekecewaan Ronaldo tampak dari air mata yang diteteskannya.

Tepat pada menit ke-25 itu, perjalanannya di Piala Eropa 2016, dan di partai puncak, selesai. Posisinya lantas digantikan oleh Ricardo Quaresma. Ban kapten diserahkannya kepada Nani.

Ronaldo sudah mencetak 3 gol dan 2 assist. Menurut catatan Squawka, sebelum laga final, Ronaldo sudah mengkreasikan 10 peluang untuk timnya. Bersama Joao Mario, ia adalah kreator terbanyak untuk timnya selama Euro 2016.

Tidak hanya itu, Ronaldo juga rata-rata melepaskan 7,5 tembakan per laga, yang mana membuatnya jadi pemain dengan rata-rata tembakan terbanyak di Piala Eropa kali ini.
Baca Selengkapnya - Cristiano Ronaldo Hanya Bermain 25 Menit di Final Piala Eropa 2016

Prancis Lolos ke Final Piala Eropa 2016

Jumat, 08 Juli 2016

Lewat dua gol dari Antoine Griezmann, Prancis lolos ke final Piala Eropa 2016. Mereka menang 2-0 atas Jerman dan akan menghadapi Portugal di laga puncak.

Prancis sempat ditekan oleh Jerman di babak pertama, tetapi mereka kemudian unggul di ujung babak pertama lewat penalti Griezmann. Setelahnya, jalannya pertandingan berubah arah.

Di babak kedua, Prancis tampil lebih agresif lagi. Usaha mereka itu kemudian diganjar dengan gol kedua yang diawali oleh kesalahan lini belakang Jerman. Lagi-lagi, Griezmann yang jadi pencetak golnya.

Jerman sendiri kesulitan untuk membongkar pertahanan Prancis. Ketiadaan role penyerang murni, yang biasanya diperankan oleh Mario Gomez, menjadi salah satu faktor kesulitan mereka. Di sisi lain, beberapa peluang Jerman juga mentah di tangan kiper Prancis, Hugo Lloris.

Prancis pun lolos ke final untuk menghadapi Portugal. Laga final akan dihelat pada Senin (11/7/2016) dini hari pukul 02.00 WIB di Stadion Stade de France, Saint-Denis.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Stade Velodrome, Marseille, Jumat (8/7/2016) dini hari WIB, berlangsung seru sedari awal. Baik Jerman maupun Prancis sama-sama tampil ofensif dengan tempo tinggi. Prancis, mengandalkan kecepatan dan kelincahan pemain-pemain seperti Antoine Griezmann dan Dimitri Payet, sempat beberapa kali mengancam gawang Jerman di menit-menit awal.

Sekitar lima menit pertandingan berjalan, Prancis membangun serangan dengan ciamik dari sisi kiri lapangan. Griezmann menjadi salah satu inisiatornya. Serangan tersebut berakhir dengan sepakan Griezmann dari jarak dekat, tetapi sepakan tersebut masih bisa ditepis oleh kiper Jerman, Manuel Neuer.

Tapi, setelahnya Jerman benar-benar mengurung Prancis. Para pemain Jerman naik tinggi hingga memenuhi area lapangan Prancis, termasuk Jerome Boateng yang berposisi sebagai bek tengah. Tidak jarang, Boateng langsung melakukan pressing ketika pemain-pemain Jerman kehilangan bola di area lapangan Prancis.

Pergerakan cair pemain Jerman juga menyulitkan Prancis. Tidak jarang perubahan posisi para pemain Jerman membuat Prancis kesulitan untuk menghentikan aliran bola. Di periode-periode inilah Jerman menciptakan sejumlah peluang.

Pada menit ke-12, Jerman mendapatkan peluang lewat usaha Thomas Mueller, tetapi usahanya masih melebar. Semenit kemudian gantian Mesut Oezil yang mendapatkan kans, tetapi tembakannya masih bisa ditepis oleh kiper Prancis, Hugo Lloris.

Sementara itu, pada menit ke-25 gantian Bastian Schweinsteiger mendapatkan peluang. Kapten timnas Jerman itu melepaskan tendangan dari luar kotak penalti dari luar kotak penalti. Tapi, tendangannya masih bisa ditepis oleh Lloris.

Prancis sempat beberapa kali membalas lewat tendangan bebas Payet. Tetapi, tendangan bebas gelandang milik West Ham United itu juga masih bisa dihentikan oleh Neuer.

Menjelang berakhirnya babak pertama, Prancis jadi lebih sering mengancam gawang Jerman. Olivier Giroud mendapatkan kans bagus ketika ia merebut bola dari penguasaan Boateng. Giroud lalu menggiring bola hingga ke dalam kotak penalti Jerman. Namun, belum sempat ia melepaskan tembakan, Benedikt Howedes sudah memblok dengan tekelnya.

Griezmann juga sempat mendapatkan kans lewat tendangan kaki kirinya dari dalam kotak penalti. Tapi, sial baginya, tendangannya hanya menerpa jaring gawang.

Prancis akhirnya unggul di menit ke-45 ketika Schweinsteiger melakukan handball. Schweinsteiger mendapatkan kartu kuning dan Prancis mendapatkan penalti. Griezmann yang menjadi eksekutornya tidak membuang percuma kesempatan. Sepakannya keras mengarah ke sudut atas dan membawa 'Tim Ayam Jantan' unggul 1-0.

Di tengah usaha untuk mengejar ketertinggalan, pelatih Jerman, Joachim Loew, memainkan Mario Gotze, seorang pemain depan, menggantikan Emre Can, seorang gelandang bertahan. Namun, Jerman tetap kesulitan menembus pertahanan Prancis.

Sementara itu, Prancis bertambah agresif di babak kedua. Keunggulan mereka bertambah ketika pertandingan memasuki menit ke-72. Lagi-lagi Griezmann yang jadi pencetak golnya. Gol itu sendiri menunjukkan kesalahan lini belakang Jerman yang panik ketika ditekan pemain-pemain Prancis.

Bola yang hilang dari kaki Joshua Kimmich lantas diambil Paul Pogba di sisi kanan. Pogba lantas mengecoh penjaganya dan melepaskan umpan silang ke dalam kotak penalti. Umpan Pogba masih bisa dipotong Neuer, tetapi bola langsung disambar oleh Griezmann. 2-0.

Jerman sempat mendapatkan beberapa peluang setelahnya. Beberapa di antaranya lewat sundulan tendangan Kimmich dan sundulan Shkodran Mustafi. Tapi, tak ada satu pun yang berbuah jadi gol.

Pada akhirnya, keunggulan 2-0 milik Prancis tetap bertahan.

Susunan Pemain

Jerman: Neuer, Kimmich, Boateng (Mustafi 61), Howedes, Hector, Can (Goetze 66), Schweinsteiger (Sane 79), Kroos, Draxler, Oezil, Mueller.

Prancis: Lloris, Sagna, Umtiti, Koscielny, Evra, Matuidi, Pogba, Sissoko, Payet (Kante 71), Griezmann (Cabaye 90+2), Giroud (Gignac 78).
Baca Selengkapnya - Prancis Lolos ke Final Piala Eropa 2016

Portugal Lolos ke Final Piala Eropa 2016

Kamis, 07 Juli 2016

Portugal jadi tim pertama yang lolos ke final Piala Eropa 2016. Cristiano Ronaldo dan Nani jadi bintang dalam kemenangan 2-0 mereka atas Wales.

Bagi Portugal sendiri, ini adalah kemenangan pertama mereka dalam 90 menit selama perhelatan Piala Eropa 2016. Setelah mendominasi babak pertama, Portugal tampil agresif di babak kedua. Hasilnya, mereka mencetak dua gol dalam selang waktu tiga menit; dari Ronaldo di menit ke-50 dan Nani di menit ke-53.

Wales, yang tampil tanpa salah satu gelandang andalannya, Aaron Ramsey, kesulitan untuk membangun serangan di babak kedua. Gareth Bale sempat mendapatkan beberapa peluang lewat tendangan dari luar kotak penalti, tapi gagal menghasilkan gol.

Dengan begini, Portugal tinggal menanti pemenang dari duel Jerman vs Prancis. Final akan dihelat pada Senin (11/7/2016) dini hari pukul 02.00 WIB.

Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Parc Olympique Lyonnais, Lyon, Kamis (7/7/2016) dini hari WIB, kedua kesebelasan sama-sama tampil ofensif. Namun, di sekitar 15 menit pertama pertandingan, Portugal tampil relatif dominan. Tim besutan Fernando Santos itu lebih sering mengancam pertahanan Wales ketimbang sebaliknya.

Kendati begitu, tidak ada satu pun attempts (percobaan untuk mencetak gol) yang dilepaskan Portugal pada 15 menit pertama tersebut. Seringkali, serangan yang mereka bangun dari sisi sayap berakhir kurang baik di sepertiga akhir lapangan.

Baru pada menit ke-16, Portugal mendapatkan attempts pertama mereka. Gelandang Portugal, Joao Mario, melakukan tusukan dari sisi kanan. Ia kemudian melepaskan sepakan kaki kanan, namun tendangannya masih melenceng tipis.

Di sisi lain, Wales mulai bangkit. Dua menit setelah peluang Joao Mario, mereka membalas lewat Gareth Bale. Berawal dari sebuah sepak pojok di sisi kanan pertahanan Portugal, bola diarahkan datar kepada Bale. Pemain Real Madrid itu kemudian melepaskan sepakan first-time kaki kiri, tetapi tembakannya melambung.

Empat menit berselang, Bale kembali mendapatkan peluang. Kali ini, ia menggiring bola sendirian dari sisi kanan. Begitu mendekati kotak penalti, Bale langsung melepaskan sepakan keras kaki kiri. Sial baginya, tendangannya mengarah tepat ke tangkapan kiper Portugal, Rui Patricio.

Sementara itu, semenit menjelang berakhirnya babak pertama, gantian Cristiano Ronaldo yang mendapatkan peluang. Dari sisi kiri, Adrien Silva melepaskan umpan silang. Umpan tersebut disambut Ronaldo dengan sundulan di tiang jauh. Namun, sundulan Ronaldo masih melambung tipis.

Di awal-awal babak kedua, tepatnya pada menit ke-50, Portugal akhirnya bisa mencetak gol. Sepak pojok dari sisi kanan pertahanan Wales dieksekusi dengan singkat. Bola diberikan kepada Raphael Guerreiro. Tanpa buang waktu, Guerreiro langsung mengirimkan crossing ke kotak penalti.

Tidak lama setelahnya, di menit ke-53, Nani menggandakan keunggulan Portugal menjadi 2-0. Ronaldo menjadi awal terciptanya gol. Tendangannya dari luar kotak penalti dibelokkan oleh Nani. Kiper Wales, Wayne Hennessey, pun tertipu oleh arah bola.

Portugal jadi makin agresif setelah mencetak dua gol tersebut. Sementara itu, pelatih Wales, Chris Coleman, memasukkan satu orang penyerang, yakni Sam Vokes, dan menarik keluar seorang gelandang, Joe Ledley.

Pada menit ke-62, Portugal kembali mendapatkan kans bagus. Dari sebuah tendangan bebas, Ronaldo melepaskan sebuah sepakan keras. Tendangan Ronaldo melewati pagar pemain dan tipis mengenai tiang sebelum akhirnya melambung.

Wales kian kesulitan untuk menciptakan peluang apalagi membangun serangan dengan baik. Lantaran kesulitan untuk membangun serangan dengan baik, Wales sering mengandalkan kemampuan individu Bale untuk mendapatkan attempts.

Pada menit ke-76, Bale melepaskan tendangan kaki kiri keras dari luar kotak penalti. Namun, tendangannya bisa ditangkap oleh Rui Patricio. Tiga menit berselang, ia kembali melakukan hal serupa, tetapi lagi-lagi gagal --kali ini tendangannya ditepis Rui Patricio.

Ronaldo sempat mendapatkan peluang lagi ketika dia menerima bola dan berlari ke dalam kotak penalti Wales. Setelah menghindari Hennessey, Ronaldo melepaskan sepakan kaki kanan datar. Tetapi, tendangannya melebar.

Pada akhirnya, tidak ada gol lagi yang tercipta, Portugal pun lolos ke final.

Susunan Pemain

Portugal: Rui Patricio, Cedric, Bruno Alves, Fonte, Guerreiro, Joao Mario, Danilo, Adrien (Moutinho 78), Renato (Andre Gomes 73), Nani (Quaresma 85), Ronaldo.

Wales: Hennessey, Gunter, Chester, Collins (J. Williams 66), A. Williams, Taylor, Allen, Ledley (Vokes 57), King, Bale, Robson-Kanu (Church 63).
Baca Selengkapnya - Portugal Lolos ke Final Piala Eropa 2016

Prancis 5-2 Islandia (4/7/2016)

Senin, 04 Juli 2016

Prancis berhasil menaklukkan Islandia dengan skor telak 5-2 di perempatfinal Piala Eropa. Mereka pun akan menantang Jerman di babak empat besar.

Saat melakoni pertandingan di Stade France, Senin (4/7/2016) dinihari WIB, Prancis mampu tampil dominan. Situs resmi UEFA mencatat mereka melakukan sebanyak 59 persen penguasaan bola.

Dengan penguasaan bola itu, mereka mampu menciptakan empat gol di babak pertama lewat Olivier Giroud, Paul Pogba, Dimitri Payet, dan Antione Griezmann saat babak pertama.

Di paruh kedua laga, Islandia mampu bangkit. Mereka bisa mencetak dua gol balasan lewat Kolbeinn Sigthorsson dan Birkir Bjarnason. Sementara itu, Prancis mampu menambah satu gol lewat Giroud.

Dengan kemenangan ini, Prancis akan berhadapan dengan Jerman di babak semifinal Piala Eropa. Laga itu akan berlangsung di Stade Velodrome, Marseille, pada 8 Juli mendatang, pukul 2.00 dinihari WIB.

Prancis mendapatkan peluang pertama di menit keenam. Sepakan Payet dari luar kotak penalti berhasil ditangkap oleh Hannes Halldorsson

Blaise Matuidi dengan jitu mampu mengirimkan bola terarah dari lini tengah lapangan di menit 12. Giroud yang bisa melepaskan diri dari jebakan offside, bisa menaklukkan Halldorsson dengan sepakan dari dalam kotak penalti. Prancis pun unggul 1-0.

Tujuh menit berselang, Prancis mampu menggandakan keunggulan. Gol itu diciptakan oleh Pogba lewat sundulan kepala memanfaatkan bola sepak pojok.

Islandia membalas di menit 24. Sialnya, percobaan Jon Dadi Bodvarsson lewat situasi tendangan sudut gagal berbuah gol. Sepakannya melesat jauh di atas gawang.

Prancis menjauh di menit 42. Gol itu tercatat atas nama Payet dengan sepakan jarak jauhnya. Gol itu meneruskan bola sodoran Griezmann.

Di menit 44, giliran Griezmann yang mencatatkan namanya di papan skor. Dia mampu melakukan serangan cepat, lalu melakukan sepakan chip untuk menaklukkan Halldorsson. Di sisa babak pertama tak ada gol tambahan. Prancis unggul 4-0 saat turun minum.

Islandia mampu memperkecil ketertinggalan di menit 56. Sigthorsson mampu menyontek umpan Gylfi Sigurdsson dari sisi sayap kanan.

Gol itu direspons dengan cepat oleh Prancis. Mereka membalas lewat sundulan Giroud. Dia menyundul bola tendangan bebas Payet di menit 59. Halldorsson yang keluar dari sarangnya gagal memenangi duel udara, bolanya masuk mulus ke gawang Islandia.

Ari Skulason mampu mengirim umpan silang terukur dari sayap kiri empat menit menjelang waktu normal habis. Bolanya disundul dengan sempurna oleh Bjarnason.

Eliaquim Mangala mampu melakukan sapuan krusial. Dia membuang bola umpan silang pemain Islandia dari sayap kanan hingga cuma berbuah corner kick.

Di sisa pertandingan tak ada gol tambahan, Prancis menang dengan skor akhir 5-2.

Susunan Pemain

Prancis: Lloris; Sagna, Umtiti, Koscielny (Mangala 72), Evra; Matuidi, Pogba; Sissoko, Griezmann, Payet (Coman 80); Giroud (Gignac 60)

Islandia: Halldorsson; Saevarsson, R. Sigurdsson, Arnason (Ingason 46), Skulason; Gudmundsson, Gunnarsson, G. Sigurdsson, B. Bjarnason; Bodvarsson (Finnbogason 46), Sigthorsson
Baca Selengkapnya - Prancis 5-2 Islandia (4/7/2016)

Jerman 1-1 Italia (pen 6-5) (3/7/2016)

Lewat laga berdurasi 120 menit dan dilanjutkan penalti yang melibatkan 18 penendang, Jerman mengalahkan Italia untuk merebut tiket semifinal Piala Eropa 2016. Skor akhir 6-5 untuk Jerman.

Dalam laga babak perempatfinal yang dilangsungkan di Nouveau Stade de Bordeaux, Bordeaux, Minggu (3/7/2016) dinihari WIB, kedua pelatih melakukan pergantian pada starting IX-nya dibanding pada laga sebelumnya. Daniele De Rossi yang mengalami cedera digantikan Stefano Sturaro. Sementara itu Joachim Loew menukar Julian Draxler dengan Benedikt Howedes, yang mengubah sistem empat bek Jerman menjadi hanya tiga di laga ini.

Jerman, yang lebih dominan dalam penguasaan bola, lebih dulu unggul melalui Mesut Oezil di menit 64. Namun kondisi itu tak bertahan lama karena Italia menyamakan kedudukan 13 menit kemudian melalui eksekusi penalti Leonardo Bonucci.

Skor 1-1 bertahan hingga laga tuntas 90 menit, yang memaksa dilanjutkan ke perpanjangan waktu. Jerman dan Italia sama-sama punya kesempatan bikin gol di extra time, namun tidak satupun yang berhasil mengungguli yang lain. Adu penalti pun akhirnya digelar.

Drama menegangkan terjadi di adu tos-tosan, di mana total ada 18 penendang mengeksekusi penalti. Italia sempat punya peluang menuntaskan adu penalti andai eksekusi Graziano Pelle tidak melenceng, Jerman pun punya kesempatan meraih kemenangan jika sepakan Bastian Schweinsteiger tidak melayang.

Pada akhirnya Jerman yang keluar sebagai pemenang, setelah tembakan Matteo Darmian diblok Manuel Neuer sementara eksekusi Jonas Hector gagal dihentikan Gianluigi Buffon.

Maju ke semifinal, Jerman akan berhadapan dengan pemenang laga antara Prancis dan Islandia. Laga tersebut akan dilangsungkan Senin (4/7/2017) dinihari pukul 02:00 WIB.

Laga berlangsung dalam tempo sedang di menit-menit awal. Italia yang menerapkan pressing tinggi memaksa Jerman beberapa kali kehilangan bola di wilayahnya sendiri. Shot pertama dalam laga ini terjadi di menit kelima. Tendangan Emanuele Giaccherini sambil membalikkan badan terhalang Jérôme Boateng dan berbuah tendangan sudut.

Selepas tujuh menit Jerman kemudian mampu menguasai keadaan dan mulai mendominasi ball possession. Tapi beberapa tusukan yang dilakukan Joshua Kimmich dari sisi kanan atau Sami Khedira dari tengah masih gagal menembus tembok tebal pertahanan Italia.

Meski terus unggul dalam penguasaan bola, Jerman masih gagal melepaskan tembakan. Peluang terbaik mereka datang di menit 19 saat umpan panjang Mats Hummels gagal dikuasai dengan sempurna oleh Mario Gomez di dalam kotak penalti.

Pada menit 28 Bastian Schweinsteiger, yang masuk lapangan sebagai pengganti Khedira, berhasil menjebol gawang Buffon menggunakan kepalanya untuk meneruskan umpan Hummels. Tapi wasit tak menganggap sah gol tersebut karena Schweinsteiger lebih dulu dianggap melakukan pelanggaran pada De Sciglio.

Italia kemudian mencoba membalas saat De Sciglio melepaskan crossing mendatar pada Eder yang berdiri di dalam kotak penalti. Sebelum Eder sempat melakukan kontak dengan bola, Boateng sudah lebih dulu menghalaunya.

Tiga menit sebelum turun minum Jerman kembali menebar ancaman. Thomas Mueller mendapatkan bola liar saat dia berada di tengah kotak penalti, terlihat tak siap dengan datangnya bola sepakan dia jadi tidak maksimal dan dengan mudah ditangkap Buffon.

Hanya satu menit berselang gantian Italia punya kesempatan mencetak gol. Umpan panjang Chiellini pada Giaccherini mematahkan jebakan offside Jerman. Setelah berhasil menjaga bola tetap di dalam lapangan, Giaccherini mengirim umpan crossing yang jatuh ke kaki Sturaro. Dari tepi kotak penalti sepakan keras Sturaro membentur kaki Boateng dan melebar jauh dari gawang Manuel Neuer.

Meski Italia lebih dulu menekan di awal babak kedua, Jerman kembali lebih dominan dalam penguasaan bola di periode ini. Die Mannschaft malah punya peluang emas bikin gol di menit 54.

Gomez berhasil menguasai bola dengan baik di dalam kotak penalti dan meneruskannya pada Mueller, yang langsung melepaskan tembakan ke arah tiang jauh untuk memperdaya Buffon. Tapi gol masih urung terjadi karena di muka gawang Florenzi melakukan penyelamatan aktrobatik dengan tumitnya.

Gol!! Pertahanan rapat Italia akhirnya jebol juga. Sepakan Mesut Oezil dari jarak dekat membuat Jerman kini memimpin 1-0.

Gomez memulai proses terjadinya gol dengan tusukan yang dia lakukan di sayap kiri. Striker gaek itu jeli melihat Jonas Hector yang berlari masuk ke dalam kotak penalti dan lantas mengirim umpan terobosan padanya. Hector kemudian melepas umpan tarik ke muka gawang, yang disambut Oezil dengan sepakan keras. 1-0 Jerman memimpin.

Italia mencoba membalas saat umpan mendatar yang dilepaskan De Sciglio berhasil menemui Pele di muka gawang. Tapi tendangan first timenya melayang jauh dari sasaran.

Penalti untuk Italia. Di menit 78 wasit menunjuk titik putih di dalam kotak penalti Jerman setelah Boateng menyentuh bola dengan tangannya.

Bonucci yang maju sebagai eksekutor lantas menuntaskan tugasnya dengan sempurna. Sepakannya ke sisi kanan berhasil dibaca Manuel Neueur, tapi kiper Bayern Munich iytu tak bisa menghentikan laju bola. Skor kini 1-1.

Sampai 90 menit waktu berjalan, kedua tim gagal menambah jumlah golnya. Skor 1-1 memaksa laga dilanjutkan ke perpanjangan waktu.

Tidak banyak peluang dan momen penting terjadi di 2 x 15 menit extra time. Jerman menciptakan satu peluang di masing-masing: yang pertama melalui tendangan Mueller yang membentur badan Chiellini dan serangan balik yang gagal berbuah gol karena umpan Julian Draxler pada Mueller terlalu deras di dalam kotak penalti.

Ketiadaan gol di babak perpanjangan waktu membuat laga dilanjutkan ke adu penalti. Drama menegangkan terjadi di adu tos-tosan ini, di mana total ada 18 penendang terlibat.

Dari sembilan penendang Italia, Lorenzo Insigne, Andrea Barzagli, Emanuele Giaccherini, Marco Parolo, dan Mattia De Sciglio berhasil menceploskan bola ke dalam gawang. Sepakan Simone Zaza dan Gaziano Pelle melenceng dari sasaran, sementara eksekusi Matteo Darmian diblok kiper/

Pada kubu Jerman, penendang yang sukses adalah Toni Kroos, Julian Draxler, Mats Hummels, Joshua Kimmich, Jerome Boateng dan Jonas Hector. Sementara upaya Bastian Schweinsteiger serta Mesut Oezil melenceng dan eksekusi Mueller dihalau Buffon.

Adu Penalti
Italia
Lorenzo Insigne - masuk
Simone Zaza - melenceng
Andrea Barzagli - masuk
Graziano Pelle - melenceng
Leonardo Bonucci - diblok
Emanuele Giaccherini - masuk
Marco Parrolo - masuk
Mattia De Sciglio - masuk
Matteo Darmian - diblok

Jerman
Toni Kroos - masuk
Thomas Mueller - diblok
mesut Oezil - melenceng (tiang)
Julian Draxler - masuk
Bastian Schweinsteiger - melenceng
Mats Hummels - masuk
Joshua Kimmich - masuk
Jerome Boateng - masuk
Jonas Hector - masuk


Susunan Pemain

Jerman: Manuel Neuer, JĂ©rĂ´me Boateng, Mats Hummels, Benedikt Höwedes, Toni Kroos, Sami Khedira ('16 Schweinsteiger), Jonas Hector, Joshua Kimmich, Mario Gomez (Julian Draxler), Thomas MĂ¼ller, Mesut Ă–zil.

Italia: Gianluigi Buffon, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini ('120 Simone Zaza), Andrea Barzagli, Emanuele Giaccherini, Marco Parolo, Stefano Sturaro, Mattia De Sciglio, Alessandro Florenzi ('86 Matteo Darmian), Éder ('108 Lorenzo Insigne), Graziano Pelle.
Baca Selengkapnya - Jerman 1-1 Italia (pen 6-5) (3/7/2016)

Skotlandia 2-3 Jerman (8/9/2015)

Selasa, 08 September 2015

Jerman awalnya tampak bakal mudah menundukkan Skotlandia. Namun, siapa sangka The Tartan Army bisa memberikan perlawanan ketat, meski --memang-- pada akhirnya Jerman menang 3-2.

Dua dari tiga gol Jerman diciptakan oleh Thomas Mueller, sementara satu lainnya diciptakan oleh Ilkay Guendogan. Sedangkan dua gol Skotlandia lahir dari gol bunuh diri Mats Hummels dan sepakan James McArthur.

Dengan hasil ini, Jerman tetap memimpin klasemen Grup D kualifikasi Piala Eropa 2016 dengan nilai 19. Sementara, Skotlandia berada di posisi keempat dengan nilai 11.

Pada pertandingan yang berlangsung di Hampden Park, Selasa (8/9) dinihari WIB, tersebut, Jerman sudah terlihat mendominasi jalannya laga sejak kick-off. Hal ini dipertegas dengan catatan statistik, di mana Die Mannschaft memenangi penguasaan bola hingga 70%.

Sudah demikian, tim besutan Joachim Loew itu juga unggul dalam urusan percobaan untuk mencetak gol: 16 attempts (10 on target) berbanding 5 attempts (4 on target) milik Skotlandia. Namun demikian, Skotlandia mampu menyulitkan Jerman di babak pertama.

Jerman unggul ketika pertandingan memasuki menit ke-18 lewat sepakan Thomas Mueller. Gol bermula dari operan yang dibangun rapi di depan kotak penalti Skotlandia. Mueller, yang menerima bola, lantas menggiring bola sampai mendekati boks dan melepaskan sepakan datar dari luar kotak penalti. Bola pun melesat ke pojok bawah gawang Skotlandia.

Jerman terus menekan setelah gol tersebut. Tetapi, pada menit ke-28, Jerman justru kebobolan. Gol bermula dari pelanggaran Emre Can terhadap Charlie Mulgrew di sisi sebelah kanan pertahanan Jerman.

Shaun Maloney langsung mengambil tendangan bebas akibat pelanggaran tersebut. Tendangannya masih bisa dihalau oleh kiper Jerman, Manuel Neuer, tetapi bola rebound mengenai badan Mats Hummels dan bola pun masuk ke dalam gawang Jerman. 1-1.

Skor 1-1 itu hanya bertahan enam menit. Pada menit ke-34, Mueller kembali membawa Jerman unggul 2-1. Berawal dari tendangan Can yang dihalau kiper Skotlandia, David Marshall, Mueller melepaskan sundulan tepat di depan gawang. Sundulan Mueller sempat membentur tiang dan dihalau Charlie Mulgrew, tetapi wasit menyatakan bahwa bola sudah melewati garis., Laga menjadi semakin menarik ketika James McArthur membuat tuan rumah menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-43. Berawal dari sebuah sepak pojok, bola jatuh di kaki McArthur. Tanpa buang waktu, McArthur langsung melepaskan sepakan first-time setengah voli yang membuat Neuer terkecoh.

Babak pertama pun berakhir dengan kedudukan 2-2.

Di awal-awal babak kedua, tepatnya pada menit ke-54, Jerman kembali memimpin. Kali ini, kerjasama antara Mueller dan Ilkay Guendogan diakhiri dengan baik oleh nama yang disebut terakhir. Umpan tarik Mueller kepada Guendogan diselesaikan oleh gelandang Borussia Dortmund itu lewat sepakan datar. Skor berubah lagi menjadi 3-2.

Kendati mendominasi, Jerman kesulitan untuk menembus pertahanan Skotlandia. Joachim Loew pun merespons keadaan ini dengan memasukkan Andre Schuerrle untuk menggantikan Mario Goetze pada menit ke-86.

Tetapi, Skotlandia tidak mau menyerah. Pada injury time babak kedua, mereka sempat mendapatkan sepak pojok. Kans tersebut pun dimanfaatkan mereka untuk menciptakan peluang, bahkan kiper David Marshall pun sampai maju untuk membantu. Namun, mereka gagal memanfaatkannya.

Tak lama setelahnya peluit panjang dibunyikan. Jerman menang 3-2.

Susunan Pemain

Skotlandia: Marshall, Hutton, Mulgrew, Martin, Hanley, McArthur, Morrison, Brown (Martin 80), Forrest (Ritchie 80), Maloney (Anya 60), Fletcher.

Jerman: Neuer, Hector, Hummels, Boateng, Can, Schweinsteiger, Kroos, Guendogan, Oezil (Kramer 90), Goetze (Schuerrle 86), Mueller.
Baca Selengkapnya - Skotlandia 2-3 Jerman (8/9/2015)

Slovakia 0-2 Spanyol (6/9/2015)

Minggu, 06 September 2015

Spanyol meraih poin penuh kala menjamu Slovakia, Minggu (6/9) dinihari WIB. Hasil dari pertandingan tersebut membuat Spanyol naik ke puncak klasemen Grup C Kualifikasi Piala Eropa 2016.

Sampai sebelum pertandingan di Stadion Carlos Tartiere tersebut, Slovakia masih memimpin klasemen dengan koleksi nilai 18. Kini, dengan kemenangan tersebut, Spanyol mengambil alih puncak klasemen. Spanyol juga mengoleksi 18 poin, tetapi unggul selisih gol atas Slovakia.

Spanyol menang 2-0 atas Slovakia berkat gol yang dilesakkan oleh Jordi Alba di menit ke-5 dan Andres Iniesta pada menit ke-30. Sepanjang pertandingan, Spanyol tampil dominan.

Dalam catatan ESPNFC, tim besutan Vicente Del Bosque itu memenangi penguasaan bola hingga 79%. Mereka juga menorehkan 14 attempts (6 on target), jauh lebih banyak dari Slovakia yang menorehkan 5 attempts (2 on target).

Baru lima menit pertandingan berjalan, Spanyol sudah bisa membobol gawang Slovakia yang dikawal Matus Kozacik. Gol bermula dari serangan yang dibangun rapi dari sisi kanan. Serangan tersebut lantas diakhiri oleh umpan lambung David Silva ke tiang jauh.

Bola umpan Silva melewati barisan pertahanan Slovakia dan jatuh di sisi terluar di mana Jordi Alba sudah siap menyambutnya. Bek kiri Spanyol itu berlari masuk ke dalam kotak penalti tanpa ada yang mengawal. Ia pun dengan mudah menyelesaikan umpan Silva dengan sundulan dari jarak dekat.

Setelahnya, tidak ada peluang yang benar-benar membahayakan gawang Slovakia. Sampai kemudian pada menit ke-30, di mana Diego Costa dilanggar oleh Kozacik di dalam kotak penalti.

Penyerang Chelsea itu tengah berlari menyambut umpan panjang yang dilepaskan dari tengah. Ketika hendak mengejarnya, ia bersenggolan dengan Kozacik dan terjatuh. Spanyol mendapatkan penalti dan Iniesta yang menjadi algojonya tidak membuang percuma kesempatan tersebut.

Empat menit menjelang babak pertama usai, Slovakia sempat mendapatkan peluang lewat Marek Hamsik. Sial bagi Hamsik, sepakannya masih bisa digagalkan oleh kiper Spanyol, Iker Casillas.

Di babak kedua, Slovakia kembali mengancam gawang Spanyol. Kali ini lewat tendangan Michal Duris. Namun, tendangannya masih menyamping di sisi gawang Spanyol.

Spanyol lantas mendapatkan beberapa peluang, beberapa di antaranya lewat Silva dan Cesc Fabregas. Tetapi, tetap tidak membuahkan hasil. Beberapa tekanan yang dilancarkan Spanyol setelahnya juga urung berbuah gol.

Sampai peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 tetap bertahan. Bagi Spanyol, ini adalah balasan dari hasil pada Oktober 2014, di mana Slovakia menang 2-1 atas mereka.

Susunan Pemain

Spanyol: Casillas, Pique, Ramos, Juanfran, Alba, Busquets, Iniesta (Koke 85), Fabregas (Cazorla 67), Silva, Pedro, Diego Costa (Alcacer 75).

Slovakia: Kozacik, Pekarik, Gyomber, Tesak, Hubocan, Salata, Svento, Gregus, Hrosovsky (Sabo 74), Hamsik (Duda 61), Mak (Duris 46).
Baca Selengkapnya - Slovakia 0-2 Spanyol (6/9/2015)

Jerman 3-1 Polandia (5/9/2015)

Sabtu, 05 September 2015

Jerman memetik kemenangan 3-1 kala menjamu Polandia di laga lanjutan Kualifikasi Piala Eropa 2016. Kemenangan itu sekaligus mengantarkan Die Mannschaft mengambil alih pucuk klasemen dari rivalnya itu.

Jerman menjamu Polandia di Commerzbank-Arena, Sabtu (5/9/2015) dinihari WIB di laga lanjutan Kualifikasi Piala Eropa 2016 Grup D. Di laga ini, tuan rumah tampil amat mendominasi dengan penguasaan bola mencapai 70 persen seperti dicatat ESPN.

Mereka melepaskan 21 tembakan dengan 13 mengarah ke gawang. Sedangkan tamunya punya 12 percobaan di mana 11 di antaranya tepat sasaran.

Hanya butuh 12 menit bagi Jerman untuk membuka skor melalui Thomas Mueller. Di menit ke-19, Mario Goetze menggandakan skor.

Robert Lewandowski sempat memperkecil ketertinggalan Polandia di menit ke-36. Namun dominasi Jerman berbuah gol ketiga di menit ke-82 oleh Goetze, sekaligus menutup kesempatan Polandia di laga ini.

Berkat tambahan tiga poin ini, Jerman naik ke puncak klasemen dengan nilai 16 dari tujuh laga menggusur Polandia. Polandia sendiri duduk di posisi dua sementara dengan 14 poin. Di belakang keduanya adalah Republik Irlandia (12 poin), Skotlandia (11), Georgia (6), dan Gibraltar (0).

Jerman mulai mengancam pada menit ke-7. Sepakan Karim Bellarabi sempat membentur Lukas Szukala dan berubah arah. Masih melebar tipis dari gawang Manuel Neuer.

Lima menit kemudian, Jerman memetik keunggulan melalui skema serangan apik di sisi kiri. Jonas Hector menusuk dan melakukan umpan satu dua dengan Bellarabi, sebelum kemudian menyodorkan umpan ke Thomas Mueller di depan gawang. Dengan satu sentuhan ringan, Mueller yang berdiri bebas menceploskan bola ke dalam gawang.

Polandia coba balas menekan di menit ke-18. Arkadiusz Milik mengoper ke Kamil Grosicki di depan kotak penalti. Grosicki mengarahkan sepakan, tapi masih mampu dibaca dengan baik oleh Neuer.
Semenit kemudian, Jerman malah menambah keunggulannya. Menerima umpan Hector sedikit di depan kotak penalti, Mario Goetze melepaskan sepakan mendatar ke pojok kiri bawah. Bola tak mampu dijangkau Lukasz Fabianski.

Polandia pada prosesnya memperkecil ketertinggalan di menit ke-36. Milik mendapatkan bola di tengah dan mengopernya ke sisi kiri di mana Grosicki berlari. Grosicki kemudian melepaskan umpan silang di tepi kotak penalti yang disambut sundulan Robert Lewandowski.

Jelang babak pertama berakhir, Polandia nyaris menyamakan kedudukan. Sepakan Lewandowski dari dalam kotak penalti dengan gemilang ditepis Neuer.

Di menit ke-58, Jerman hampir menambah keunggulan. Guendogan mengirimkan umpan ke Goetze, yang langsung menyambut dengan sepakan terukur. Tapi bola dimentahkan tiang gawang.

Dua menit berselang, giliran Polandia yang mengancam lewat sepakan jarak jauh Krzysztof Maczynski. Neuer menepis dan bola pantulan membentur tubuh Grosicki di depan gawang. Wasit pun meniup peluit tanda offside untuk Grosicki.

Di menit ke-71, sepakan Mesut Oezil dihalau oleh Fabianski. Kemudian dari sepak pojok, giliran Mats Hummels mendapatkan peluang. Tapi bola hasil tandukannya masih mampu diantisipasi oleh kiper.

Jerman menjauh di menit ke-82. Mulanya Goetze menusuk di sisi kiri, lalu bergerak memotong ke tengah. Dia lantas mengoper ke Mueller di depan kotak penalti.

Mueller kemudian melepaskan sepakan mendatar yang berbelok arah setelah membentur bek. Fabianski yang sudah terlanjur bergerak cuma bisa menghalau dengan kaki. Tapi Goetze dengan sigap mencocor bola tersebut dan mengarahkannya ke dalam gawang.

Tak ada lagi gol hingga laga usai.

Susunan pemain:

Jerman: Neuer; Can, Boateng, Hummels, Hector; Schweinsteiger, Kroos; Muller, Ozil, Bellarabi (Guendogan 52'); Goetze (Podolski 90').

Polandia: Fabianski; Piszczek (Olkowski 43'), Glik, Szukala, Rybus; Maczynski (Blaszczykowski 62'), Jodlowiec, Krychowiak, Grosicki (Peszko 83'); Lewandowski, Milik.
Baca Selengkapnya - Jerman 3-1 Polandia (5/9/2015)

Lionel Messi Pemain Terbaik Eropa 2014/2015

Jumat, 04 September 2015

Bomber Barcelona, Lionel Messi, terpilih sebagai pemenang UEFA Best Player Award musim 2014-15. Pemain Argentina ini menyisihkan dua nomine lainnya, Cristiano Ronaldo dan Luis Suarez.

Messi menerima penghargaan tersebut segera setelah pengundian Liga Champions di Monako, Kamis (28/8/2015). Pemain berusia 28 tahun itu pun mengaku senang menerima penghargaan tersebut.

"Terima kasih. Penghargaan ini untuk seluruh rekan-rekanku," ungkap Messi seusai menerima penghargaan.

Pemenang UEFA Best Player Award ini dipilih berdasarkan pemungutan suara jurnalis sepak bola dari negara-negara anggota UEFA. Voting dilakukan secara live selama acara berlangsung. Adapun nominasinya juga ditentukan dari pemungutan suara yang dilakukan beberapa bulan sebelumnya.

Messi mencetak 58 gol dan 31 assist dari total 57 pertandingan sepanjang musim lalu. Ia juga sukses mempersembahkan gelar juara Primera Division, Copa del Rey, dan Liga Champions untuk Barcelona.
Baca Selengkapnya - Lionel Messi Pemain Terbaik Eropa 2014/2015

Italia 2-0 Norwegia (10/9/2014)

Rabu, 10 September 2014

Italia meraih kemenangan pada laga pertamanya di Kualifikasi Piala Eropa 2016. Menghadapi Norwegia di kandang lawan, Gli Azzurri menang dengan skor 2-0 berkat gol-gol Simone Zaza dan Leonardo Bonucci.

Pertandingan di Ullevaal Stadion, Oslo, Rabu (10/9/2014) dinihari WIB, adalah pertandingan resmi pertama Italia sejak Antonio Conte ditunjuk sebagai pelatih. Untuk laga ini, Conte memakai formasi favoritnya, 3-5-2, dengan duet Zaza-Ciro Immobile mengisi lini depan.

Italia memimpin 1-0 pada babak pertama lewat gol Zaza. Setelah turun minum, mereka menambah keunggulannya melalui sundulan Bonucci.

Kemenangan ini menempatkan Italia di puncak klasemen sementara Grup H dengan poin tiga. Mereka berbagi posisi teratas dengan Kroasia, yang pada pertandingan lainnya mengalahkan Malta 2-0.

Italia punya peluang pada menit ketiga. Matteo Darmian yang menusuk ke kotak penalti membelokkan sebuah umpan panjang dari lini tengah. Namun, Simone Zaza yang berada di mulut gawang tak mampu menuntaskannya.

Pada menit keenam, Mattia De Sciglio menjajal peruntungannya lewat tembakan mendatar dari sisi kanan pertahanan Norwegia. Tetapi, bola mengarah ke samping gawang. Sementara itu, sepakan Alessandro Florenzi mengarah tepat ke pelukan kiper Norwegia, Orjan Haskjold Nyland.

Usaha Italia baru membuahkan hasil pada menit ke-16 setelah Zaza menjebol gawang tim tuan rumah. Menerima umpan dari De Sciglio, Zaza mengontrol bola sebelum menembak dengan kaki kirinya. Bola sedikit berbelok karena mengenai kaki Havard Nordtveit sebelum masuk gawang.

Setelah kebobolan, Norwegia balik menekan Italia dan mencoba mencari gol penyama. Mereka punya peluang lewat Joshua King, tapi sepakan King tak mengarah ke gawang.

Emanuele Giaccherini berpeluang menggandakan keunggulan Italia pada menit ke-31. Tapi, tembakan kerasnya dari luar kotak penalti dimentahkan oleh Nyland.

Di injury time babak pertama, Giaccherini kembali mendapatkan kesempatan. Namun, tembakan first time-nya meneruskan umpan De Sciglio masih melebar.

Italia berhasil menambah keunggulannya menjadi 2-0 pada menit ke-62. Manuel Pasqual yang baru masuk ke lapangan mengirimkan umpan silang dari sisi kiri yang ditanduk Bonucci ke dalam gawang.

Italia nyaris unggul 3-0 pada menit ke-77. Zaza yang mendapatkan umpan dari Immobile menggiring bola ke arah kotak penalti Norwegia dan langsung berhadapan dengan Nyland. Sial buat dia, penyelesaiannya menghantam mistar. Florenzi yang mencoba memanfaatkan bola rebound juga gagal bikin gol karena sundulannya dimentahkan Nyland.

Empat menit kemudian, Zaza kembali nyaris bikin gol. Dia melakukan aksi individu dan berhasil menaklukkan Nyland. Namun, bola tembakannya yang melaju ke arah gawang kosong disapu oleh Vegard Forren.

Di sisa waktu, tak ada gol tambahan yang tercipta. Italia membawa pulang kemenangan 2-0 atas Norwegia.

Susunan Pemain
Norwegia: Nyland; Elabdellaoui, Nordtveit, Forren, Flo; Skjelbred (Pedersen 75'), Johansen, Jenssen (Tettey 70'); King, Nielsen (Elyounoussi 50'), Daehli

Italia: Buffon; Ranocchia, Bonucci, Astori; Darmian (Pasqual 61'), De Rossi, Giaccherini, Florenzi (Poli 87'), De Sciglio; Zaza (Destro 83'), Immobile
Baca Selengkapnya - Italia 2-0 Norwegia (10/9/2014)

Belanda 2-1 Ceko (10/9/2014)

Tim nasional Belanda mengawali petualangan di kualifikasi Piala Eropa 2016 dengan kurang manis. Tim besutan Guus Hiddink itu kalah dengan skor akhir 1-2 saat dijamu oleh Republik Ceko.

Saat melakoni pertandingan di Sparta Stadium, Praha, Rabu (10/9/2014) dinihari WIB, Belanda memasang sebagian besar pemain-pemain yang menjadi anggota skuat Piala Dunia 2014. Hanya nama Arjen Robben yang tak ada dalam daftar nama pemain De Oranje.

Tuan rumah mampu unggul lebih dulu pada menit 22. Lewat satu sepakan jarak jauh dari Borek Dockai.

Belanda yang dicatat Soccernet mampu menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola sebesar 67 persen, baru mampu membalas di paruh kedua pertandingan.

Stefan de Vrij menjadi pencetak gol yang tercipta pada menit 55 itu. Sundulan kepala dari De Vrij gagal dihalau oleh Petr Cech hingga kedudukan kembali seimbang.

Kendati kalah dalam penguasaan bola, Ceko mampu menciptakan peluang lebih banyak. Mereka dibukukan mampu 12 kali melepaskan percobaan, tujuh di antaranya tepat sasaran, dan mampu menambah satu gol lagi di menit-menit akhir pertandingan.

Pemain yang masuk di menit 66 menggantikan Ladislav Krejci, Vaclav Pilar, menjadi penentu kemenangan tuan rumah. Satu sepakan kaki kanannya dari jarak dekat mengamankan tiga poin untuk Ceko.

Dengan kemenangan ini, Ceko menempati posisi kedua Grup A kualifikasi Piala Eropa 2016 dengan raihan tiga angka. Mengumpulkan poin sama dengan Islandia, mereka kalah selisih gol.

Sementara itu, Belanda ada di peringkat lima klasemen, sebab belum mampu mengoleksi poin.

Dalam dua pertandingan pertandingan Grup A lainnya, Islandia memetik kemenangan 3-0 atas Turki, dan Kazakhstan bermain imbang 1-1 saat melawan Latvia.

Susunan Pemain:

Republik Ceko: Cech, Kadlec, Prochazka, Limbersky, Kaderabek, Krejci (Pilar 66), Dockal, Rosicky, Vacha (Kolar 81), Darida, Lafata (Vydra 72)

Belanda: Cillessen, Janmaat, Veltman (Narsingh 39), de Vrij, Martins Indi, de Jong, Wijnaldum, Blind, Sneijder, van Persie, Depay
Baca Selengkapnya - Belanda 2-1 Ceko (10/9/2014)

Spanyol 5-1 Makedonia (9/9/2014)

Selasa, 09 September 2014

Spanyol memulai perjalanannya di Kualifikasi Piala Eropa 2016 dengan baik. Tim besutan Vicente del Bosque itu menang telak 5-1 atas Makedonia pada pertandingan pertama.

Menjamu Makedonia di Estadio Ciudad de Valencia, Selasa (9/9/2014) dinihari WIB, Spanyol yang tak diperkuat sejumlah pemain kuncinya memasang David Silva, Paco Alcacer, dan Pedro Rodriguez di lini depan. Tiga pemain itu disokong Sergio Busquets, Koke, dan Cesc Fabregas yang mengisi lini tengah.

Tampil dominan sepanjang pertandingan, Spanyol unggul 3-1 saat jeda. Tiga gol La Furia Roja dibagi rata oleh Sergio Ramos, Alcacer, dan Busquets. Gol Makedonia lahir dari kaki Agim Ibraimi.

Pada paruh kedua, Spanyol mencetak dua gol tambahan. Silva dan Pedro juga sukses mencatatkan namanya di papan skor.

Kemenangan ini menempatkan Spanyol di puncak klasemen sementara Grup C dengan poin tiga, di atas Slovakia yang sukses menekuk Ukraina 1-0. Makedonia di posisi keenam dengan poin nol.

Jalannya Pertandingan

Makedonia lebih dulu mendapatkan kesempatan. Pada menit kelima, Ibraimi mengeksekusi sebuah tendangan bebas dan memaksa Iker Casillas membuat penyelamatan gemilang.

Spanyol berpeluang membuka skor pada menit kesembilan. Cesc Fabregas yang berada di kotak penalti Makedonia melepaskan tembakan melengkung dan mengincar tiang jauh. Namun, tembakannya masih melenceng.

Berselang lima menit, Spanyol mendapatkan hadiah penalti menyusul pelanggaran Daniel Mojsov terhadap Silva. Ramos yang menjadi algojo menjalankan tugasnya dengan sempurna. Dia mengelabui kiper Tome Pacovski dengan eksekusi ala Antonin Panenka. Spanyol pun memimpin 1-0.

Tim tuan rumah tak butuh waktu lama untuk menggandakan keunggulannya. Pada menit ke-17, mereka unggul 2-0 berkat gol Alcacer. Gol ini diawali umpan terukur Fabregas kepada Juanfran. Juanfran lantas membelokkan bola ke arah Alcacer yang berdiri bebas di mulut gawang. Tanpa kesulitan, Alcacer menceploskan si kulit bundar ke gawang yang sudah tak terjaga.

Memasuki menit ke-27, gantian Makedonia yang dapat hadiah penalti setelah Aleksandar Trajkovski dijatuhkan Juanfran. Penalti ini dikonversi menjadi gol oleh Ibraimi. Spanyol 2, Makedonia 1.

Spanyol nyaris mencetak gol ketiganya saat laga berusia 32 menit. Pedro melakukan aksi individu dan menusuk ke kotak penalti, tapi penyelesaiannya digagalkan oleh Pacovski.

Pacovski kembali menyelamatkan gawang Makedonia pada menit ke-35. Kali ini dia membendung tembakan Jordi Alba.

Spanyol benar-benar unggul 3-1 di injury time babak pertama. Busquets yang menerima bola hasil sundulan Alcacer melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Bola tembakan Busquets mengenai kaki Vance Sikov sebelum menembus pojok bawah gawang Makedonia.

Pada awal babak kedua, Makedonia melancarkan serangan yang membahayakan gawang Spanyol. Adis Jahovic lolos dari jebakan offside dan berhadapan satu lawan satu dengan Casillas, tapi tembakannya bisa digagalkan Casillas dengan kaki.

Silva menambah keunggulan Spanyol menjadi 4-1 pada menit ke-50. Dia bekerja sama dengan Alba sebelum menjebol gawang Makedonia lewat sepakan kaki kiri mendatarnya.

Fabregas nyaris mencetak gol pada menit ke-58 saat dia menyambar umpan silang dari Alba. Namun, bola tembakannya cuma menghantam mistar.

Pedro juga gagal memaksimalkan peluang yang dia peroleh pada menit ke-68. Sepakannya dari dalam kotak penalti masih melenceng tipis.

Casillas membuat penyelamatan gemilang sepuluh menit kemudian. Dia terbang untuk menepis bola hasil tembakan melengkung Ibraimi. Pada menit ke-85, kiper Real Madrid itu mementahkan tembakan jarak dekat Trajkovski.

Spanyol akhirnya memantapkan kemenangannya menjadi 5-1 di injury time. Pedro yang mendapatkan umpan dari Silva dengan tenang mencungkil bola melewati jangkauan Pacovski untuk bikin gol.

Susunan Pemain
Spanyol: Casillas; Juanfran, Ramos (Bartra 68'), Albiol, Jordi Alba; Busquets, Koke (Munir 78'), Fabregas; Silva, Pedro, Alcacer (Isco 57')

Makedonia: Pacovski; Cuculi, Mojsov, Sikov, Ristovski, Alioski (Demiri 46'); Ibraimi, Abdurahimi (Velkovski 74'), Spirovski (Radeski 64'), Trajkovski; Jahovic
Baca Selengkapnya - Spanyol 5-1 Makedonia (9/9/2014)

Inggris 2-0 Swiss (9/9/2014)

Inggris memulai kualifikasi Piala Eropa 2016 dengan kemenangan 2-0 atas Swiss. Danny Welbeck menjadi pahlawan kemenangan Inggris lewat dua gol yang dicetaknya di babak kedua.

Dalam pertandingan di St. Jakob-Park, Selasa (9/9/2014) dinihari WIB, terdapat dua nama yang relatif baru di susunan pemain yang diturunkan Inggris. Roy Hodgson memasang John Stones di lini belakang serta Fabian Delph di barisan gelandang.

Laga antara Inggris dan Swiss berjalan relatif seimbang. Di babak pertama, Soccernet mencatat Inggris hanya unggul sedikit dalam penguasaan bola yaitu 52:48.

Inggris mendapat peluang emas di menit ke-29. Danny Welbeck mampu mencuri bola dari Steve Von Bergen dan merangsek ke dalam kotak penalti Swiss dari sisi kanan. Welbeck kemudian melepaskan umpan ke depan gawang, tapi Raheem Sterling gagal menjangkau bola.

Empat menit berselang, giliran Swiss yang mengancam gawang Inggris. Berawal dari kesalahan Phil Jones dalam mengoper di daerah sendiri, bola justru bisa direbut Xherdan Shaqiri.

Pemain Bayern Munich itu kemudian mengoper bola kepada Haris Seferovic. Dengan kaki kirinya, Seferovic mencoba untuk menembak ke arah tiang jauh. Tapi upayanya ini bisa dihalau Joe Hart dengan kakinya.

Inggris kembali mendapat peluang di menit ke-43. Tapi tembakan kaki kanan Wayne Rooney bisa dihalau oleh Yann Sommer dan menghasilkan sepak pojok.

Dari sepak pojok itu, Inggris nyaris membobol gawang Swiss. Tapi Sommer lagi-lagi melakukan penyelamatan, kali ini dari sundulan Jones yang menyongsong tendangan sudut Rooney.

Hingga babak pertama usai, tak ada gol dari kedua tim. Skor 0-0 tetap bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, peluang bagus hadir untuk Inggris di menit ke-52. Jordan Henderson yang bergerak di sisi kanan mengirim umpan ke dalam kotak penalti. Sterling gagal menendang bola dengan sempurna. Tapi bola justru mengenai kaki Valon Behrami dan nyaris meluncur ke gawang sendiri.
Swiss kemudian balik mengancam lewat sepakan voli Seferovic. Tapi Hart masih bisa menggagalkan peluang Swiss itu.

Inggris akhirny memecah kebuntuan di menit ke-59. Berawal dari serangan balik yang dipimpin oleh Rooney, Sterling yang menerima bola dari pemain Manchester United itu kemudian mengirim umpan ke dalam kotak penalti. Welbeck yang sudah berada di dalam kotak penalti kemudian menceploskan bola ke dalam gawang dengan kaki kanannya.

Swiss mendapat peluang emas untuk menyamakan kedudukan di menit ke-70. Lolos dari jebakan offside, Josip Drmic tinggal berhadapan dengan Hart. Dia kemudian bisa melewat Hart dan mengarahkan bola ke arah gawang yang sudah kosong. Tapi Gary Cahill dengan sigap menghalau bola hingga hanya menghasilkan sepak pojok untuk Swiss.

Swiss yang terus melancarkan serangan kembali mengancam gawang Inggris enam menit kemudian. Sepakan voli Seferovic membentur tiang gawang. Namun dia juga sudah lebih dulu dinyatakan offside.

Sementara itu, upaya Inggris untuk menambah keunggulannya membuahkan hasil di masa injury time. Kembali dari sebuah serangan balik, Sterling mengoper kepada Rickie Lambert yang kemudian mengirim bola kepada Welbeck. Relatif tak terkawal, striker baru Arsenal itu kemudian melesakkan bola ke pojok gawang Sommer untuk memastikan kemenangan 2-0 bagi Inggris.

Dengan kemenangan ini, Inggris yang tergabung di Grup E mengumpulkan tiga poin. Sementara Swiss masih belum mendapat poin.

Susunan Pemain

Swiss: Sommer, Lichtsteiner, von Bergen, Djourou, Rodriguez, Behrami, Inler, Xhaka (Dzemaili 74'), Shaqiri, Seferovic, Mehmedi (Drmic 64')

Inggris: Hart, Stones, Cahill, Jones (Jagielka 77'), Baines, Wilshere (Milner 73'), Henderson, Delph, Sterling, Welbeck, Rooney (Lambert 90')
Baca Selengkapnya - Inggris 2-0 Swiss (9/9/2014)

Prancis 1-1 Serbia (8/9/2014)

Tuan rumah Piala Eropa 2016, Prancis, bermain imbang 1-1 dengan Serbia pada laga persahabatan. Unggul lebih dulu lewat gol Paul Pogba, Les Bleus batal menang karena kebobolan gol Aleksandar Kolarov.

Pada pertandingan di Stadion Partizana, Belgrade, Senin (8/9/2014) dinihari WIB, Prancis memimpin pada menit ke-13. Berawal dari sepak pojok Remy Cabella, Pogba yang berdiri di tiang jauh menceploskan bola ke dalam gawang dari jarak dekat.

Zoran Tosic yang bekerja sama dengan Dusan Tadic berpeluang menyamakan skor pada menit ke-24. Namun, tembakannya masih melenceng.

Menjelang berakhirnya babak pertama, giliran Tadic yang mendapatkan kesempatan. Akan tetapi, sepakannya juga masih sedikit melebar.

Cabella nyaris menggandakan keunggulan Prancis pada awal babak kedua. Sial buat dia, sepakannya dimentahkan oleh kiper Serbia, Vladimir Stojkovic. Stojkovic kembali tampil gemilang ketika menggagalkan usaha dari Pogba dan Loic Remy.

Usaha Serbia untuk menyamakan kedudukan baru berhasil ketika waktu normal tinggal tersisa 10 menit. Dari situasi tendangan bebas, Kolarov menaklukkan kiper Hugo Lloris lewat sepakannya.

Susunan Pemain
Serbia: Stojkovic; Ivanovic, Nastasic, Mitrovic, Kolarov; Gudelj (Kuzmanovic 61'), Matic, Tadic (Djuricic 61'); Tosic, Markovic (Ljajic 86'), Djordjevic (Mitrovic 75')

Prancis: Lloris; Digne, Mathieu, Varane, Sagna; Schneiderlin, Cabaye, Pogba (Matuidi 74'); Cabella (Lacazette 62'), Sissoko (Valbuena 82'), Remy (Benzema 60')
Baca Selengkapnya - Prancis 1-1 Serbia (8/9/2014)

Jerman 2-1 Skotlandia (8/9/2014)

Jerman mengawali langkahnya di kualifikasi Piala Eropa 2016 dengan kemenangan tipis 2-1 atas Skotlandia. Thomas Mueller jadi pahlawan kemenangan Jerman lewat dua gol yang dilesakkannya.

Dalam pertandingan di Signal Iduna Park, Senin (8/9/2014) dinihari WIB, Jerman turun dengan kekuatan penuh. Hanya Sebastian Rudy yang menjadi 'nama baru' di susunan pemain yang diturunkan oleh Joachim Loew.

Jerman tampil dominan sejak peluit tanda dimulainya pertandingan dibunyikan. Laga baru berjalan sembilan menit, Jerman sudah mendapat dua peluang lewat Mueller. Namun upaya pertama striker Bayern Munich itu masih belum menemui sasaran dan yang kedua bisa dihalau Russel Martin.

Jerman lantas membuka skor di menit ke-18. Tandukan Mueller menyongsong umpan dari Rudy yang ada di sisi kanan mengarah ke pojok gawang Skotlandia dan tak bisa dijangkau oleh David Marshall.

Jerman yang mendominasi jalannya laga terus mengancam gawang Skotlandia. Tembakan Marco Reus di depan kotak penalti memaksa Marshall melakukan penyelamatan. Bola rebound kemudian disambar oleh Andre Schuerrle, tapi bola bisa diblok oleh Martin.

Jelang berakhirnya babak pertama, Jerman nyaris menggandakan keunggulannya. Sepakan Reus sempat mengenai pemain belakang Skotlandia dan bola bergulir ke arah gawang. Tapi Marshall dengan sigap menghalau bola sebelum melewati garis gawang.

Hingga babak pertama usai, tak ada tambahan gol yang tercipta. Skor 1-0 untuk keunggulan Jerman tetap bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Skotlandia yang tertinggal satu gol langsung tancap gas. Tiga menit usai restart, Skotlandia nyaris menyamakan kedudukan. Berawal dari serangan balik, Steven Naismith kemudian melewati Benedikt Hoewedes dan Jerome Boateng sebelum melepaskan tembakan. Tapi upayanya itu masih membentur tiang gawang dan bola keluar lapangan.

Skotlandia akhirnya membuat skor menjadi imbang di menit ke-66. Kembali dari sebuah serangan balik, Iketchi Anya dengan cepat merangsek ke kotak penalti Jerman. Dia kemudian melepaskan sepakan dengan kaki kanan untuk menaklukkan Manuel Neuer. Jerman 1 Skotlandia 1.

Tapi Jerman cuma butuh waktu empat menit untuk kembali unggul. Berawal dari sebuah sepak pojok, bola liar di depan lantas disambar Mueller untuk kembali menggetarkan jala gawang Skotlandia.

Mueller nyaris mencatat hat-trick andai tembakan kerasnya dari luar kotak penalti tak membentur tiang gawang. Sementara upaya Goetze untuk menambah gol bagi Jerman tak membuahkan hasil setelah bola hanya melintas di depan gawang.

Di masa injury time, Skotlandia harus kehilangan salah satu pemainnya. Charlie Mulgrew diusir keluar dari lapangan setelah mendapat dua kartu kuning hanya dalam kurun waktu tiga menit.

Hingga laga usai, tak ada gol lagi yang tercipta. Skor 2-1 untuk Jerman tetap bertahan sampai wasit meniup peluit panjang.

Kemenangan ini menempatkan Jerman di peringkat kedua klasemen Grup D dengan tiga poin. Tim arahan Joachim Loew itu kalah selisih gol dari Polandia yang di saat bersamaan memetik kemenangan telak 7-0 atas Gibraltar.

Susunan Pemain:

Jerman: Neuer, Rudy, Boateng, Hoewedes, Durm, Kramer, Kroos, Mueller, Reus (Ginter 90'), Schuerrle (Podolski 84'), Goetze

Skotlandia: Marshall, Hutton, Whittaker, R Martin, Hanley, Morrison, Darren Fletcher (McArthur 58'), Mulgrew, Naismith (Maloney 82'), Bannan (Steven Fletcher 58'), Anya
Baca Selengkapnya - Jerman 2-1 Skotlandia (8/9/2014)

Final Piala Eropa 2012 Pecahkan Rekor Twitter

Selasa, 03 Juli 2012

Tak hanya Spanyol yang mencatat rekor di final Piala Eropa 2012, usai meraih gelar juara dengan menundukkan Italia dengan skor 4-0 kemarin.

Para fans juga mencatat rekor mereka sendiri. 'Kicauan' fans di situs mikro blog Twitter mengenai final Piala Eropa menembus angka 16,5 juta twit.

Dari data yang didapat, tercatat ada 15,358 twit per detik dari fans saat terjadi gol keempat Spanyol ke gawang Italia, dan catatan tersebut menjadi rekor tersendiri untuk twit yang berhubungan dengan olahraga.

"Anda bisa melihat betapa seringnya semua tim disebut selama turnamen, dan lihat saya bagaimana mention dibandingkan untuk kompetitor di setiap laganya," ungkap Andrew Fitzgerald, penggagas Twitter.

"Perbedaan sudut pandang ini memberikan Anda pandangan bagaimana orang bereaksi terhadap pertandingan di Twitter. Sebagai contoh, catatan besar di twit terjadi saat terjadinya gol," tandasnya.

Final Piala Eropa 2012 juga menjadi trending topic di jagat Twitter selama laga final hingga Spanyol memastikan diri sebagai juara.
Baca Selengkapnya - Final Piala Eropa 2012 Pecahkan Rekor Twitter