Thailand Juara SEA Games 2013

Selasa, 24 Desember 2013

Kontingen Indonesia gagal mempertahankan status juara umum SEA Games, setelah di SEA Games 2013, Tim Merah Putih hanya menempati posisi 4 dalam klasemen perolehan medali. Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand yang keluar sebagai juara umum.

Hingga Sabtu 21 Desember 2013, total, Indonesia baru mengumpulkan 64 emas, 83 perak dan 109 perunggu. Indonesia terpaut 9 emas dari Vietnam yang menempati peringkat tiga. Perolehan tersebut meleset dari target semula, yaitu 120 emas untuk mengamankan posisi juara umum.

Kontingen Tim Negeri Gajah Putih mengunci gelar juara umum untuk ke-6 kalinya sepanjang sejarah pesta olahraga antarnegara kawasan Asia Tenggara itu. Sampai Sabtu, 21 Desember 2013 pukul 21.00 WIB, Thailand menggondol 107 emas, 94 perak, dan 80 perunggu. Sedangkan, Myanmar berada di posisi kedua dengan 84 emas, 61 perak dan 85 perunggu.

Gelar juara umum Thailand di SEA Games 2013 ini semakin lengkap setelah cabang sepakbola menyumbangkan sekeping emas. Thailand tampil sebagai juara setelah menudukkan Indonesia dengan skor tipis 1-0 di partai final yang berlangsung di Stadion Zeyar Thiri, Nay Pyi Taw, Sabtu 21 Desember 2013.

Hasil tersebut kian menambah panjang daftar kegagalan Indonesia merebut emas di cabang sepakbola SEA Games sejak terakhir kali meraihnya 1991 lalu. Kekalahan dari Thailand membuat tim asuhan Rahmad Darmawan itu harus puas meraih medali perak.

Sama seperti sepakbola, voli putra yang diharapakan mampu menyumbang emas justru harus menyerah di tangan Thailand. Sejumlah cabang pun kering gelar. Tidak ada sekeping emas dari cabang Taekwondo dan Judo. Padahal, dua cabang tersebut diandalakan untuk mendulang banyak emas

Sebaliknya, cabang-cabang yang tidak dibebani target meraih emas, ternyata mampu menyumbang emas. Cabang tersebut adalah: atletik (6 emas), canoeing (4 emas), sepeda (5 emas), rowing (5 emas), catur (4 emas) dan wushu (4 emas).
Baca Selengkapnya - Thailand Juara SEA Games 2013

Indonesia Juara Umum SEA Games 2011

Jumat, 25 November 2011

Thailand, pesaing terberat Indonesia, berada di posisi kedua dengan 'hanya' 95 emas.

Keberhasilan Indonesia membuktikan diri sebagai yang paling perkasa di Asia Tenggara dicapai setelah target 136 emas terlampaui beberapa hari sebelum pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara ditutup.

Di atas kertas, dengan meraih 136 emas, sulit bagi negara-negara lain untuk mengejar Indonesia.

Ketua Umum KONI Rita Subowo mengatakan puas para atlet Indonesia berhasil melampaui target dan menjadi juara umum SEA Games tahun ini yang digelar di Palembang dan Jakarta.
"Alhamdulillah, kita menuju juara umum," kata Rita kepada para wartawan, hari Minggu (20/11).

Faktor tuan rumah menjadi salah satu pendorong keberhasilan para atlet Indonesia.
Catatan buruk 2005

Sebagai tuan rumah, Indonesia berhak memasukkan cabang-cabang olahraga yang berpotensi mendulang emas.

Namun beberapa pihak juga mencatat regenerasi dan pembinaan olahraga mulai membuahkan hasil. Ini ditandai dengan prestasi bagus yang diraih para atlet di cabang-cabang olahraga terukur.

Bagi kontingen Indonesia, ini untuk pertama kalinya mereka menjuarai SEA Games sejak 1997.

Dalam beberapa tahun terakhir prestasi olahraga Indonesia di panggung regional dan internasional terpuruk.

Bahkan di SEA Games di Manila pada 2005, Indonesia terlempar dari posisi tiga besar dan harus puas di tempat kelima di bawah tuan rumah Filipina, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

Sekarang dengan telah meraih medali emas terbanyak di Asia Tenggara, saatnya bagi alet-atlet Indonesia untuk membuktikan diri di Asian Games dan Olimpiade.
Sudah saatnya Indonesia tidak hanya mengandalkan cabang tradisional seperti bulutangkis untuk meraih emas di tingkat dunia.
Baca Selengkapnya - Indonesia Juara Umum SEA Games 2011

Indonesia 1-1 Malaysia (Pen 3-4) (21/11/2011)

Selasa, 22 November 2011

Indonesia harus mengubur lagi mimpi panjangnya meraih gelar juara. Bermain di kandang sendiri, tim "Garuda Muda" kalah adu penalti dari Malaysia dan harus puas dengan medali perak SEA Games XXVI.

Sangat dramatis kekalahan Indonesia ini karena Egi Megiansyah dkk. sempat memimpin lebih dulu melalui gol cepat Gunawan Dwi Cahyo di menit kelima. Namun keunggulan itu patah setelah Malaysia menyamakan skor lewat Omar Mohd. Asrarudin di menit 33.

Pertarungan sampai 90 menit tak kunjung melahirkan pemenang dengan skor 1-1, demikian pula tambahan waktu 2 X 15 menit, sehingga adu penalti harus diadakan. Di sini Malaysia lebih dipayungi keberuntungan dan unggul 4-3.

Dengan demikian Indonesia masih belum pernah memenangi sebuah turnamen (resmi) di level internasional. Kali terakhir pasukan "Merah Putih" adalah menjuarai SEA Games 1991. Sebelum ini, Indonesia juga masuk final di SEA Games 1997, tapi kalah dari Thailand, juga di Senayan.

Pertandingan final di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (21/11/2011) malam berlangsung cepat dan menarik. Kedua kesebelasan menampilkan permainan terbuka dan menyerang.

Indonesia menggebrak sejak kickoff dan membuat tembakan di menit kedua. Andik Vermansyah melakukan akselerasi menawan dan melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Kiper Khairul Fahmi berhasil meredam tembakan tersebut, tapi bola terpental dari tangkapannya. Patrich Wanggai mendapatkan rebound, tapi sepakannya dapat diblok Fahmi.

Dua menit kemudian Wanggai kembali mendapatkan ruang tembak, tapi masih bisa diblok, dan korner untuk Indonesia.

Tendangan sudut diambil Oktovianus Maniani. Bola melayang tinggi ke tiang jauh, mengarah pada Gunawan Dwi Cahyo yang berdiri tak terkawal. Dengan tandukan yang mantap, bek Indonesia itu berhasil menggetarkan jala Malaysia. Stadin GBK serasa runtuh oleh gol tersebut.

Malaysia tampak tidak kalut dengan ketinggalannya itu. Mereka bahkan mencoba menaikkan tempo permainan dengan menguatkan kerja sama di lini tengah.

Di menit 12 Malaysia bahkan nyaris menyamakan kedudukan ketika Omar Mohd Asrarudin dengan leluasa menyundul bola di depan gawang Kurnia Meiga. Akan tetapi kiper Indonesia itu melakukan penyelamatan sangat gemilang.

Permainan semakin menarik. Secara bergiliran kedua tim melakukan serangan yang membuat penonton menahan nafasnya. Di menit 16 Titus Bonai menceploskan bola ke gawang Malaysia, tapi wasit meniup peluit pertanda offside.

Malaysia dua kali melakukan tekanan yang membahayakan pertahanan Indonesia. Diego Michels membuat blok krusial di kotak penalti, sementara sundulan Asrarudin masih melayang di atas mistar gawang Meiga.

Di menit 33 publik Senayan bungkam ketika Malaysia mencetak gol penyama. Dari serbuan Bakhtiar Baddrol di sektor kiri pertahanan Indonesia, ia melepaskan crossing pendek ke mulut gawang. Asrarudin sambil menjatuhkan diri berhasil menyambar bola, dan sundulannya bersarang di pojok kanan jala Kurnia Meiga.

Skor 1-1 bertahan sampai babak pertama selesai.

Di babak kedua Malaysia lebih dulu mengambil inisiatif penyerangan. Dua kali mereka melakukan tekanan berarti, namun dua-duanya masih bisa dihentikan Meiga.

Indonesia mendapatkan peluang melalui Wanggai di menit 64, namun aksinya tidak membuahkan gol. Begitu pula dengan serangan Malaysia di menit 70, belum menemui bidang sasaran.

Kedua tim mulai terlihat lelah, tempo permainan mulai menurun. Pemain berkurang kecepatannya, dan kerap kehilangan konsentrasi dalam melakukan umpan-umpan yang terarah. Sampai babak kedua selesai kedudukan masih imbang 1-1.

Di sisa-sisa tenaga yang ada, kedua kesebelasan berusaha melakukan apa yang masih bisa mereka lakukan. Ferdinand Sinaga sempat menggetarkan gawang Malaysia di menit 93, tapi dianulir wasit karena Okto dalam posisi offside. Malaysia juga sempat mencetak gol, tapi juga tidak sah karena offside.

Kans terbaik di babak tambahan ini tercipta di menit 117 ketika Tibo mendapatkan bola sepak pojok. Meski posisinya bebas, tapi sundulannya masih melesat tipis di atas mistar gawang Malaysia. Dan sampai menit ke-120, pertandingan tak melahirkan pemenang, skor tetap 1-1, dan harus diakhiri dengan adu penalti.

Tibo sukses sebagai algojo pertama, Jesuli Mahali melakukan hal yang sama untuk Malaysia. Gunawan sepakannya mengenai tiang gawang, Othman Mohamad Fandi membawa Malaysia memimpin 2-1.

Kapten Egi menjaga harapan untuk Indonesia, eksekusinya masuk. Dan Kurnia Meiga berhasil memblok tendangan Saarani Ahmad Fakri. Kedudukan imbang 2-2.

Bek Abdul Rahman menunaikan tugasnya dengan baik, Indonesia memimpin lagi 3-2. Algojo keempat Malaysia, Mohd Shas Mohamad Fadhli, juga sukses. Skor tos-tosan 3-3.

Algojo kelima Indonesia, Ferdinand Sinaga, gagal, tendangannya dipatahkan kiper Fahmi. Dan Malaysia pun memastikan kemenangan setelah eksekusi Bakhtiar Baddrol masuk ke gawang Indonesia, walaupun sempat diredam Meiga.

Malaysia juara, Indonesia harus puas dengan medali perak.

Susunan pemain
Malaysia: 1-Che Mat Khairul Fahmi, 2-Jesuli Mahali, 3-Mohd Azmi Mohd Zubir, 4-Mohd Shas Mohamad Fadhli, 6-Omar Mohd Asraruddin, 7-Fazail Mohd Irfan, 9-Ambumamee Thamil Arasu, 10-Bakhtiar Baddrol, 11-G. Kandasamy Gurusamy, 13-Saarani Ahmad Fakri, 24-Ahmad Mohamad Muslim

Indonesia: 1-Kurnia Meiga, 13-Gunawan Dwi Cahyo, 28-Abdul Rahman, 15-Hasim Kipuw, 24-Diego Michiels, 8-Egi Melgiansyah, 6-Mahadirga Lasut, 10-Oktovianus Maniani, 21-Andik Vermansyah, 25-Titus Bonai, 27-Patrich Wanggai
Baca Selengkapnya - Indonesia 1-1 Malaysia (Pen 3-4) (21/11/2011)

Myanmar 4-1 Vietnam (21/11/2011)

Myanmar memetik kemenangan besar saat menghadapi Vietnam di perebutan tempat ketiga cabang sepakbola SEA Games XXVI. Menang 4-1, Myanmar pun berhak atas medali perunggu.

Keberhasilan Myanmar memetik kemenangan telak terbilang mengejutkan. Sebelum SEA Games dimulai Vietnam adalah kandidat kuat peraih emas terkait statusnya sebagai salah satu kekuatan di Asia Tenggara.

Namun di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (21/11/2011) sore WIB, Myanmar berhasil membuktikan kalau mereka tak bisa dipandang remeh lagi. Skor 4-1 di akhir laga menunjukkan hal tersebut.

Lebih banyak ditekan sepanjang babak pertama, Myanmar justru unggul lebih dulu melalui tendangan bebas Kyaw Zeyar Win di menit 34. Skor berubah menjadi 2-0 setelah Pyae Phyoe Oo merobek gawang Vietnam di awal babak kedua.

Sebuah gol bunuh diri yang dibuat Ngo Hoang Thinh pada menit 71 membuat Vietnam makin tenggelam. Tujuh menit sebelum laga tuntas skor berubah menjadi 4-0, kali ini Kyaw Ko Ko yang menggetarkan gawang kiper Nguyen Tuan Manh.

Vietnam bisa mencetak gol hiburan saat laga tersisa empat menit. Dari tendangan bebas di dekat kotak penalti, Lam Anh Quang menyepak bola dengan keras ke dalam gawang dan mengubah kedudukan menjadi 4-1.

Susunan Pemain
Myanmar: 18-Thihasthu, 4-Zaw Min Tun, 5-Yan Aung Win, 6-Aye San, 10-Kyaw Ko Ko, 7-Yan Aung Kyaw, 8-Aung Myint Aye, 13-Kyaw Kyaw Myo, 11-Pyaye Phyo Oo, 14-Kyaw Zeyar Win, 19-Shwe Hlaing Win

Vietnam: 1-Nguyen Tuan Manh, 4-Au Van Hoan, 3-Nguyen Thanh Long Giang, 5-Ngo Hoang Thinh, 8-Nguyen Trong Hoang, 9-Le Van Thang, 12-Nguyen Van Quyet, 14-Chu Ngoc Anh, 15-Truong Huynh Phu, 19-Pham Than Luong, 22-Hoang Van Binh
Baca Selengkapnya - Myanmar 4-1 Vietnam (21/11/2011)

Indonesia 2-0 Vietnam (19/11/2011)

Minggu, 20 November 2011

Indonesia memetik kemenangan 2-0 atas Vietnam di semifinal SEA Games XXVI. Hasil tersebut mengantar 'Garuda Muda' kembali berhadapan dengan Malaysia untuk memperebutkan medali emas di final.

Dua gol Indonesia dalam laga yang dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (19/11/2011) malam WIB tercipta di babak kedua. Yang pertama dilesakkan Patrich Wanggai di menit 60 lewat eksekusi tendangan bebas, sementara gol kedua dilesakkan Titus Bonai di menit 89.

Hasil ini mengantar Indonesia masuk final SEA Games XXVI, yang merupakan final pertama sejak yang terakhir tahun 1997 lalu. Sukses ini juga membuka peluang Indonesia untuk menyudahi puasa emas sepakbola SEA Games yang terakhir diraih tahun 1991 silam.

Dalam laga puncak, yang akan dilangsungkan Senin (21/11/2011) lusa, Indonesia akan kembali menantang Malaysia, yang sebelumnya menang 1-0 atas Myanmar. Itu akan menjadi pertandingan kedua Indonesia vs Malaysia setelah pada fase grup lalu laga berkesudahan 1-0 untuk keunggulan 'Harimau Malaya Muda'.

Jalannya Pertandingan

Di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (19/9/2011) malam WIB, laga Vietnam vs Indonesia berlangsung dalam tempo cepat sejak menit awal. Hingga menit 15 kedua tim masih terbilang berimbang.

Indonesia memiliki peluang pertamanya di menit 18 saat umpan lambung yang dilepaskan Okto tepat mengarah ke Wanggai yang berdiri tanpa kawalan di tengah kotak penalti. Alih-alih terjadi gol, Wanggai gagal mengendalikan bola dengan sempurna dan si kulit bundar lepas dari penguasaannya.

Tekanan Indonesia berlanjut semenit berselang, saat Okto menusuk ke kotak penalti dan melepaskan tembakan mendatar yang masih bisa dijinakkan kiper Vietnam, Tran Buu Ngoc. Tak lama berselang tendangan bebas Egi Melgiansyah yang berbelok usai membentur pagar hidup pemain Vietnam masih bisa ditangkap kiper.

Tran Buu Ngoc kemudian membuat dua penyelamatan gemilang saat dia meninju keluar lapangan bola yang mengarah tepat ke gawangnya. Pada kesempatan lain Wanggai berhasil mengecoh beberapa pemain belakang Vietnam di dalam kotak penalti, namun karena terlalu lama mengolah bola dia kemudian tak menghasilkan apapun.

Indonesia terus tampil dominan di babak pertama, namun hingga turun minum tak ada gol berhasil dilesakkan.

Di menit pertama babak kedua Indonesia langsung mengkreaskikan peluang. Tibo berhasil mencuri bola di tengah lapangan dan melakukan solo run ke kotak penalti. Berusaha mengarahkan bola ke tiang jauh saat tinggal berhadapan dengan kiper, si kulit bundar bergulir terlalu lebar.

Penantian puluhan ribu pendukung Indonesia yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno akhirnya tuntas di menit 60 setelah Wanggai menjebol gawang Vietnam. Tendangan bebas yang dia lepaskan di muka kotak penalti membentur kaki pagar hidup pemain lawan, bola yang bergulir ke sudut bawah tiang dekat tak kuasa dihalau kiper. Vietnam 0 Indonesia 1.

Tibo nyaris menggandakan keunggulan di menit 67 ketika sepakan yang dia lepaskan dari sudut sempit masih bisa dihadang kiper Tran Buu Ngoc. Di sisi lain Vietnam yang berusaha menyamakan kedudukan terus menemui kegagalan dalam upaya menembus pertahanan Indonesia. Upaya melakukan tembakan jarak jauh juga tak efektif karena tak ada yang tepat sasaran.

Indonesia akhirnya memastikan tiket ke final setelah Tibo mencetak gol yang membuat Indonesia unggul 2-0. Menggiring bola ke dalam kotak penalti, Tibo melepaskan tembakan keras dengan kaki kiri. Bola membentur kaki bek Vietnam dan melayang melewati jangkauan kiper Vietnam. Skor berubah menjadi 2-0.

Di periode injury time Tibo nyaris menambah jumlah golnya. Sepakannya ke gawang yang sudah kosong masih terhadang bek Vietnam yang datang sambil menjatuhkan diri. Skor 2-0 untuk keunggulan 'Garuda Muda' tak berubah hingga wasit akhirnya meniup peluit panjang.

Susunan Pemain

Vietnam: 18-Tran Buu Ngoc, 4-Au Van Hoan, 5-Ngo Hoang Thinh, 7-Hoang Dinh Tung, 8-Nguyen Trong Hoang, 9-Le Van Thang, 12-Nguyen Van Quyet, 14-Chu Ngoc Anh, 15-Truong Huynh Phu, 19-Pham Than Luong, 28-Lam Anh Quang

Indonesia: 1-Kurnia Meiga, 13-Gunawan Dwi Cahyo, 28-Abdul Rahman , 15-Hasim Kipuw, 24-Diego Michiels, 8-Egi Melgiansyah, 6-Mahardiga Lasut, 10-Oktovianus Maniani, 21-Andik Vermansyah, 25-Titus Bonai, 27-Patrich Wanggai
Baca Selengkapnya - Indonesia 2-0 Vietnam (19/11/2011)

Indonesia 0-1 Malaysia (17/11/2011)

Jumat, 18 November 2011

Indonesia gagal memetik kemenangan di laga terakhir Grup A cabang sepakbola SEA Games XXVI. Tunduk 0-1 atas Malaysia, 'Garuda Muda' akan menghadapi Vietnam di babak semifinal.

Dalam pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (17/11/2011) malam WIB, Indonesia tampil buruk di babak pertama. Dan di periode itulah satu-satunya gol yang bersarang di gawang tuan rumah datang, tepatnya di menit 17 melalui Ibrahim Sahrul Aswari.

Indonesia tampil jauh lebih baik di babak kedua. Namun beberapa peluang yang dimiliki Titus Bonai, Okto Maniani dan Ferdinan Sinaga tak satupun berujung gol penyama. Indonesia pun harus menelan kekalahan dengan skor 0-1.

Hasil ini membuat Indonesia gagal jadi juara Grup A. Dengan poin sembilan dimiliki 'Garuda Muda' kalah dua angka dari Malaysia, yang berhak jadi juara grup.

Di babak semifinal Indonesia akan menghadapi tim kuat sekaligus kandidat peraih emas, Vietnam. Pada pertandingan sebelumnya Vietnam memastikan merebut puncak klasemen Grup B setelah mengalahkan Laos 3-1.

Tak menurunkan pemain-pemain terbaiknya, Garuda Muda kesulitan mengimbangi Malaysia di babak pertama. Malaysia pun berhasil menciptakan peluang pertamanya di menit tiga saat sepakan Bakhtiar Baddrol masih ditangkap kiper Andritany.

Di menit-menit berikutnya Indonesia gagal mengembangkan permainan. Tekanan yang diberikan Malaysia membuat Yongki Aribowa cs benar-benar kerepotan. Performa skuad besutan Rahmad Darmawan semakin buruk karena mereka sering kehilangan bola dan terus mengandalkan umpan panjang meski kerap tidak akurat.

Tepat di menit 17 publik SUGBK terhenyak saat gawang Indonesia jebol. Gol yang dibuat Malaysia datang dari skenario serangan balik yang cepat. Melakukan penetrasi dari sisi kanan, Ibrahim Sahrul Aswari masuk ke kotak penalti. Dia dengan tenang menceploskan bola ke dalam gawang setelah berhadapan satu lawan satu dengan kiper Andritany Ardhiyasa.

Malaysia nyaris menambah keunggulan di menit 25. Dari skenario tendangan sudut pemain Malaysia berhasil menanduk bola di dalam kotak penalti, bola yang dia tanduk membetur tiang gawang Indonesia.

Indonesia sempat punya peluang melalui Titus Bonai saat dia menerima umpan tumit di muka kotak penalti. Namun saat masuk kotak terlarang dia tak kuasa mengendalikan bola dan melewati dua pemain Malaysia yang menjepitnya.

Meski tidak melalukan pergantian pemain, Indonesia tampil lebih baik di babak kedua. Sebuah sepakan lob Titus Bonai yang diarahkan ke tinag jauh namun masih melenceng jadi awal tekanan Indonesia.

Sebuah peluang yang nyaris sama kembali dimiliki Tibo di menit 53. Lolos dari kawalan pemain lawan dia mengarahkan bola ke tiang jauh, tapi bola terlalu melebar dan tak ada gol tercipta.

Di menit 69 wasit mengeluarkan kartu merah untuk pelatih Malaysia Ong Kim Swee karena dianggap memprotes wasit. Sementara pemain Indonesia perlahan mulai terlihat frustrasi dan bermain keras, alhasil beberapa kartu kuning harus dikeluarkan wasit.

Mencoba menambah daya gedor, Rahmad Darmawan memasukkan Okto Maniani dan menarik Lucas di menit 75. Empat menit berada di lapangan Okto nyaris menyamakan kedudukan saat tandukannya cuma melayang tipis di atas mistar.

Peluang terakhir Indonesia menyamakan kedudukan datang di menit kedua periode injury time. Dari dalam kotak penalti dan terkawal pemain lawan Ferdinan Sinaga mencoba menempatkan bola ke tiang jauh, namun kiper Malaysia masih mampu menangkapnya.

Susunan Pemain
Indonesia: 12-Andritany Ardhiyasa, 2-Seftia Hadi ('49 Diego Michiels), 13-Gunawan Dwi Cahyo, 5-Christiantoko Yericho, 6-Mahardiga Lasut (' 62 Egi Melgiansyah), 26-Hendro Siswanto, 14-Lucas Mandowen ('75 Okto Maniani) , 11-Ramdani Lestaluhu, 25-Titus Bonai, 17-Ferdinand Sinaga, 7-Yongki Aribowo.

Malaysia: 1-Che Mat Khairul Fahmi, 2-Jasuli Mahali, 4-Mohd Shas Mohamad Fadhli, 6-Omar Mohd Asraruddin, 7-Fazail Mohd Irfan, 10-Bakhtiar Baddrol, 14-Ramlan Izzaq Faris, 17-Othaman Mohamad Fandi, 19-Wan Zakaria Wan Zaharul (Ibrahim Sahrul Aswari), 21-Mansor Muhd Nazmi Faiz, 24-Ahmad Mohamad Muslim.
Baca Selengkapnya - Indonesia 0-1 Malaysia (17/11/2011)

Becak Menjadi Alat Transportasi Atlet Selama SEA Games 2011

Selasa, 08 Maret 2011

Bila selama ini angkutan becak "disingkirkan" apabila akan dilangsungkan event international, maka tidak di SEA Games XXVI. Becak-becak justru akan dimanfaatkan sebagai angkutan resmi di kawasan Jakabaring, Palembang.

Kebijakan yang diambil Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini mendapat respon positif dari penarik becak di Palembang. "Kami sangat senang mendengar kabar itu. Mudahan saja, aku terpilih menjadi penarik becak yang digunakan di Jakabaring nanti itu," kata Ramlan, seorang penarik becak di kawasan Plaju, Palembang, Selasa (08/03/2011).

"Senang sekali dengan kebijakan Pak Alex itu. Kalau bisa jumlah becaknya ditambah lagi, sebab penarik becak di daerah Seberang Ulu ini bae jumlahnya hampir ribuan," kata Ujang, rekan Ramlan.

Sebelumnya Alex Noerdin di hadapan Menteri Lingkungan Hidup (KLH) Prof Dr Gusti Muhammad Hatta MSi pada Rakor Regional Lingkungan se-Sumatera di Palembang mengatakan, becak dipilih karena sarana angkutan masyarakat Palembang yang bebas polusi dan unik, sehingga ada kesan etnik dan tradisional.

"Untuk moda angkutan di komplek Jakabaring, kita sengaja memilih becak dan sepeda," katanya.

Sedangkan Kadishub Sumsel Sarimuda MT menjelaskan akan ada 350 unit becak, ditambah 300 sepeda, yang akan disiagakan di kawasan venues SEA Games dan Wisma Atlet di Jakabaring. Selain sebagai transportasi bagi atlet menuju venues, juga sarana transportasi bagi atlet yang ingin berkeliling di Jakabaring.

Tentu saja, pengendara becaknya tidak sembarang orang tetapi haruslah pilihan dan lebih dahulu ditraining sehingga menjadi duta wisata Sumsel.

Kata becak sendiri berasal dari bahasa Hokkien, yakni be chia yang bermakna kereta kuda. Selain di Indonesia, kendaraan semacam ini ditemukan di banyak daerah di Asia. Kapasitas maksimal becak lazimnya adalah dua orang penumpang, tidak termasuk seorang pengemudi.
Baca Selengkapnya - Becak Menjadi Alat Transportasi Atlet Selama SEA Games 2011