“Kami menjadi terbiasa dengan hal (sambutan) ini sekarang. Saya masih ingat saat tur pertama ke Asia pada 1989 silam, ketika kami bermain di Thailand dan Jepang, dan itu sama!” kata Fergie.
“Fans berada di sekeliling hotel, berlari di koridor, dan menunggu kami di luar hotel sepanjang malam, itu sangat luar biasa,” lanjut pelatih yang telah menukangi United selama 26 musim tersebut.
Sementara di Jepang, United berhasil membangkitkan semangat sepakbola. Pasalnya, sekira tahun 1990-an masyarakat Negeri Sakura tersebut kurang menggemari sepakbola, mereka lebih menggemari baseball dan American football.
“Saat kami di Jepang, kami bermain di dua pertandingan. Di Kobe dan Tokyo, saat itu Jepang lebih menggemari baseball dan American football. Namun, saat kami bermain di National Stadium, kami mendapati stadion penuh, dan dampak Manchester United di Asia sungguh luar biasa,” sambungnya.
“Hal ini akan turun menurun ke generasi selanjutnya, dan saya kira Asia akan menjadi basis yang konsisten dari fans United dalam beberapa tahun depan,” pungkasnya, demikian dilansir Manutd.com, Senin (9/7/2012).