Sebanyak lebih dari 5.200 orang tewas akibat gempa 7,9 SR yang melanda Nepal. Pemerintah setempat mengharapkan bantuan tenda bagi warganya yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa yang terjadi pada Sabtu (25/4) lalu itu.
Menurut Menteri Informasi dan Komunikasi Nepal, Minendra Rijal, masih banyak yang harus dilakukan terkait dengan berlangsunya operasi bantuan. Setengah juta tenda sangat dibutuhkan segera karena banyak warga Nepal terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat gempa.
"Hidup kembali normal, tetapi membutuhkan waktu agar keadaan benar-benar kembali normal. Kami masih belum bisa benar-benar mengelola untuk memberikan bantuan," kata Rijal seperti dilansir dari CNN, Kamis (30/4/2015).
Pemerintah Nepal berharap agar pesawat-pesawat bantuan, khususnya dari India dan Thailand, akan mengangkut banyak tenda esok hari. Saat ini, tenda yang baru tersedia hanya sebanyak 4.700 dan 22 ribu terpal untuk mereka yang membutuhkan tempat tinggal. Rijal menyatakan Pakistan diharapkan akan membawa 100 ribu bantuan tebda.
"21 helikopter, termasuk 7 dari yang disediakan India, telah membantu dalam upaya penyelamatan dan bantuan, dengan 866 orang diselamatkan oleh udara dan lebih dari 1.000 orang diselamatkan dengan transportasi darat," tutur Rijal.
Para petugas penyelamat pun terus berusaha untuk menjangkau orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan. Namun cuaca yang tak bersahabat menjadi kendala dalam misi kemanusiaan tersebut. Hujan deras yang melanda Nepal mempersulit mereka yang tidur di tempat-tempat terbuka karena belum mendapatkan bantuan tenda. Sebagian warga Nepal juga merasa tidak aman berada di dalam gedung setelah adanya gempa susulan.
Hujan yang sering terjadi juga mempersulit pekerjaan tim penyelamat untuk membantu para korban yang terluka. Seperti halnya bagi tim dari rumah sakit lapangan militer yang berada di Kathmandu.
"Hujan telah tiba dan dalam banyak kasus ini adalah skenario terburuk. Ini yang tidak diharapkan akan terjadi," tutur salah seorang petugas medis di RS tersebut, Dr. Sanjay Gupta.
Menurut Pusat Koordinasi Darurat Nasional Nepal hingga Rabu (29/4) malam, sebanyak 5.238 orang dikonfirmasi tewas akibat gempa dahsyat di Nepal. Sementara 10.348 lainnya mengalami cidera. Para pejabat Nepal juga telah memperingatkan korban tewas diperkirakan akan meningkat. Dua negara tetangga Nepal, India dan Tiongkok melaporkan ada sejumlah warganya yang tewas akibat gempa. Sebanyak 75 warga India, dan 25 warga Tiongkok.
"Selama 3 hari, para staf medis di sana (RS lapangan Kathmandu) telah merawat 617 pasien dan menyelamatkan 586 dari mereka," tutup Gupta.
Home >
Berita Internasional
> 5.238 Korban Tewas di Nepal Akibat Gempa
5.238 Korban Tewas di Nepal Akibat Gempa
Kamis, 30 April 2015
Berita Terkait:
Berita Internasional
- Bill Gates dan Melinda Gates Cerai
- Pangeran Philip Meninggal Dunia
- Bandara Terbesar Di Dunia Di China 2019
- Moon Jae-In Jadi Presiden Korea Selatan 2017
- Emanuel Macron Jadi Presiden Perancis 2017
- Fidel Castro Meninggal Dunia Pada Usia 90 Tahun
- Donald Trump Jadi Presiden ke 45 Amerika Serikat
- Monyet Geda di China Prediksi Trump Jadi Presiden AS
- Bom Meledak Dekat Masjid Nabawi, Madinah
- Bom Meledak di Bandara Turki, 28 Orang Tewas
- Korban Bom di Karada Baghdad, Lebih dari 200 Orang Tewas
- Apakah Itu Brexit? Apa Dampaknya ke Indonesia?
- Brexit Menang, Inggris Keluar dari Uni Eropa
- Korban Penembakan Orlando 50 Orang Tewas
- Ledakan Bom di Bandara Brussel, Belgia
- Gempa 6,4 SR Guncang Taiwan Runtuhkan Gedung 17 Lantai
- Apa Itu Virus Zika dan Pencegahannya
- Arti MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2016
- 2017 Data Perbankan Bisa Diakses Otoritas Negara Seluruh Dunia
- Look Thep, Boneka Berisi Arwah Ngetren di Bangkok Thailand
- Hotel Address Downtown Dubai Terbakar di Malam Tahun Baru 2016
- Penembakan dan Ledakan di Paris, Korban 153 Orang Tewas
- Korban Tewas Musibah di Mina Mencapai 717 Orang
- Penampakan Bola Api Besar di Langit Thailand
- Anak 12 Tahun Tak Sengaja Rusak Lukisan Rp21M di Taiwan
Kategori:
Berita Internasional