77 Orang Tewas Akibat Banjir Terburuk di Beijing Dalam 60 Tahun Terakhir

Senin, 30 Juli 2012


Korban tewas akibat banjir yang dipicu hujan deras di Beijing, China, terus bertambah. Sejauh ini, dilaporkan 77 orang tewas dalam bencana alam yang disebut-sebut terburuk dalam 60 tahun terakhir.

Kantor berita nasional China, Xinhua melaporkan, korban tewas mencapai dua kali lipat dari angka yang disampaikan oleh otoritas Beijing. Menurut otoritas Beijing, jumlah korban tewas dalam bencana ini mencapai 37 orang. Demikian seperti dilansir oleh Channel News Asia, Jumat (27/7/2012).

Hujan deras yang mengguyur wilayah Beijing sejak Sabtu (21/7) lalu tercatat sebagai yang terburuk sejak tahun 1951. Hujan ini membuat sejumlah sungai meluap dan membanjiri jalan-jalan raya.

Wilayah Fangshan yang terletak di area pegunungan di selatan Beijing merupakan wilayah yang terkena dampak paling parah. Warga setempat melaporkan ada banyak orang yang hilang dan mobil-mobil milik mereka tersapu arus banjir yang deras.

Dilaporkan juga banyak pengemudi yang terjebak di dalam mobil mereka. Mereka tidak bisa keluar lewat pintu ataupun jendela karena ketinggian air terus meningkat. Hal ini cukup memprihatinkan karena para petugas penyelamat bergerak lamban untuk menyelamatkan mereka.

Banyak warga yang mengkritisi lambannya upaya penyelamatan oleh pemerintah setempat ini. Melalui weibo atau semacam situs mikroblog Twitter versi China, warga menyebut jumlah korban tewas dan besarnya kerusakan bisa berkurang jika pemerintah bergerak lebih cepat dan mengeluarkan peringatan lebih awal. Warga juga mengkritisi pemerintah yang tak kunjung memodernisasi saluran drainase Beijing yang dianggap sudah kuno.

Disebut-sebut banjir di Beijing ini menimbulkan kerugian lebih dari 10 miliar yuan (Rp 14,8 triliun). Sebanyak 1,9 juta warga juga menjadi korban.

Berita Terkait: