Zico Resmi Tangani Irak

Selasa, 23 Agustus 2011

Pelatih asal Brasil Zico telah melakukan kesepakatan dengan Irak untuk mengambil alih pelatih mereka untuk kualifikasi Piala Dunia 2014. Zico hanya tinggal menandatangani kontrak.

”Semuanya setuju, saya dan pengacara saya telah mengirim draft kontrak ke sana (Irak). Semua ini baik-baik saja sejauh yang saya ketahui, semua yang tersisa adalah untuk menandatangani kontrak," kata Zico kepada Reuters, Selasa (23/8/2011).

Mantan gelandang Brasil ini akan mengarahkan jawara Asia 2007 ini akan mengawalinya di putaran ketiga kualifikasi zona Asia itu dengan target lolos ke putaran final Piala Dunia 2014. Irak berada di Grup A dengan Yordania, Cina dan Singapura, pertandingan akan dimulai pada bulan depan.

Zico, yang dianggap sebagai Pele putih saat masih bermain, mengatakan draf berisi dua pilihan, yaitu untuk melatih Irak di kualifikasi Piala Dunia atau sampai ke putaran final di Brasil 2014, jika Irak lolos.

"Mereka berpikir dari sebuah proyek yang lebih panjang dan saya pikir kami harus fokus ke 2014," tambah Zico yang pernah membawa Jepang ke putaran final Piala Dunia Jerman 2006.

Pelatih 58 tahun itu mengatakan ia sangat termotivasi oleh kesempatan melatih negeri ini dan tidak takut tentang kekerasan di Irak. “Ini tantangan besar dalam hidup saya. Saya ingin mengatasi segala sesuatu dengan banyak pekerjaan dan motivasi,” lanjutnya, Zico juga berharap akan melakukan perjalanan ke Baghdad pada hari Kamis nanti.

Dia mengatakan staf kepelatihannya awalnya akan terdapat juga saudaranya, Edu dan pelatih fisik Moraci Sant'Anna, yang telah memiliki pengalaman dengan tim Brasil, tetapi ia mungkin perlu membawa lebih banyak orang lagi.

”Saya juga akan bertanggung jawab atas skema muda dan profesional lainnya, untuk bisa melatih tim muda mereka," kata Zico.

Zico, yang telah melatih beberapa klub Eropa seperti Fenerbache, CSKA Moskow, dan Olympiakos di Yunani, sempat berhenti dari dunia sepakbola sejak mengundurkan diri sebagai direktur sepakbola di klub Flamengo Oktober lalu akibat perseteruan internal.

Berita Terkait: