Steward Bisa Menerima Penjelasan Hamilton

Senin, 30 Mei 2011

Candaan sinis sempat dilontarkan Lewis Hamilton sebagai salah satu bentuk kekesalannya kepada steward. Namun Hamilton sudah memberikan penjelasan dan steward sudah bisa menerimanya.

Hamilton mengeluh karena dirinya hampir selalu berurusan dengan steward di musim ini. Bahkan juara dunia 2008 itu melontarkan guyonan bernada sinis dengan mengatakan perlakuan steward dikarenakan dia merupakan orang kulit hitam.

Bos McLaren Martin Whitmarsh angkat bicara untuk mengklarifkasi masalah ini. Whitmarsh mengatakan bahwa Hamilton sudah memberikan penjelasan kepada steward soal ucapannya.

"Segera setelah balapan Hamilton sangat down, dan dalam waancara dengan televisi selepas lomba, dia membuat lelucon yang buruk soal penalti yang dia terima dengan merujuk kepada Ali G," ujar Whitmarsh dilansir dari Autosport.

"Namun saya dengan senang mengatakan bahwa Hamilton memilih untuk kembali ke lintasan dan berbicara dengan steward soal candaan tersebut. Mereka (steward) bisa menerima penjelasan dia."

Whitmarsh mengatakan bahwa pembalapnya itu menjalani balapan yang tidak menyenangkan di Monako. Dua penalti diterima oleh Hamilton di lomba yang berlangsung Minggu (29/5/2011) malam WIB tersebut.

"Sore yang frustrasi buat Lewis. Saya pikir realitanya seperti itu, bila Anda start dari posisi mana pun selain di grid depan di Monte Carlo, maka Anda selalu memiliki risiko untuk terlibat dalam insiden. Terlebih lagi bila Anda pembalap yang kuat seperti Lewis yang tidak pernah menyerah."

"Namun memang begitulah Lewis. Itulah sebabnya dia merupakan pembalap yang fantastis dan menyaksikan dia membalap sungguh menegangkan. Ya memang dia kecewa karena dia benar-benar cepat dalam semua sesi di akhir pekan di sini. Namun ya inilah Monte Carlo, beginilah balapan, beginilah hidup," tuntasnya.

Hamilton sendiri mengaku dirinya tengah emosional sehingga terlontarlah guyonan sinis tersebut. "Apa yang saya katakan hanya sedikit bercanda, yang ternyata untuk saat itu tidak lucu," lugasnya seperti dikutip dari Yahoosports.

"Saya membuat mereka sadar bahwa saat emosi meninggi dan sangat intens di akhir balapan seperti ini, Anda tak selalu bisa mengatakan hal yang benar, dan lelucon itu hadir di waktu yang salah," tutup dia.

Berita Terkait: