Indonesia 1-1 Kuwait 18/11/2009

Kamis, 19 November 2009

Unggul lebih dulu di menit terakhir babak pertama, Indonesia harus bermain dengan 10 orang sejak awal babak kedua dan di akhir pertandingan Indonesia gagal menjadi pemenang. Kuwait memaksakan hasil imbang 1-1.

Pada laga Pra Piala Asia 2011 Grup B yang digelar Rabu 18/11/2009 malam WIB, Kuwait tampil menekan di menit-menit awal. Tiga tembakan ke gawang berhasil mereka ciptakan di tiga menit pertama.

Kans terbaik tim tamu terjadi di menit 14 melalui tendangan bebas Mesaed Alenzi, namun bola mengenai tiang gawang Markus Horison, yang sebetulnya sudah mati langkah untuk mengantisipasi tembakan tersebut.

Sampai 20 menit pertandingan berjalan, Indonesia sudah mendapatkan dua kartu kuning untuk Ponaryo Astaman dan Ismed Sofyan, dan bek M. Ridwan ditarik keluar karena cedera dan digantikan Isnan Ali.

Di menit 25 terjadi insiden yang memalukan. Terjadi ketegangan antarpemain, yang dimulai oleh pemukulan yang dilakukan Walied Jumah terhadap Firman Utina. Dari situ terjadi aksi saling dorong, sikut bahkan perkelahian, yang membuat lapangan menjadi kacau balau.

Di luar lapangan, juga terlihat keributan kecil yang melibatkan sekelompok suporter Kuwait. Jumah dan Maman diacungi kartu kuning oleh wasit dari keributan yang memakan waktu sekitar lima menit itu.

Menjelang peluit turun minum dibunyikan wasit, Indonesia melakukan serangan. Bambang berhasil memperdayai dua bek tengah Kuwait, yang membuat Budi berdiri bebas di sektor kiri pertahanan lawan.

Bambang menyodorkan bola ke arah Budi. Membawanya ke dalam kotak penalti, Budi kali itu tidak menyia-nyiakan kesempatan yang dimilikinya, dan ia berhasil menaklukkan kiper dan menggetarkan jala Kuwait. Skor berubah 1-0, dan tak sampai semenit kemudian babak pertama selesai.

Kuwait akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di menit 72. Dari tendangan bebas Yaqoub Abdullah, terjadi kemelut di kotak penalti Indonesia. Ajab menuntaskannya dengan mendorong bola sundulan seorang rekannya, dan dengan mudah menceploskannya ke gawang Markus.

Gol balasan itu tidak mengendurkan gairah Kuwait dalam menekan Indonesia. Beberapa kali mereka memperoleh peluang yang baik, namun keberuntungan masih memihak tuan rumah, paling tidak Markus tidak mesti memungut bola lagi dari gawangnya, sampai pertandingan berakhir.

Berita Terkait: