Keputusannya ini menyusul kekalahan Nishioka dari petinju Filipina, Nonito Donaire, sebulan silam. Kekalahan itu juga sekaligus merenggut titel dunianya dan lantas menggagalkan keinginan Nishioka untuk gantung sarung tinju, dengan gelar masih melingkar di pinggangnya.
“Saya sudah melakukan apa yang saya bisa. Saya sudah cukup puas dengan karier tinju saya selama ini. Saya mendapatkan banyak pengalaman menarik selama 18 tahun di tinju profesional,” beber Nishioka, seperti dikutip BRecorder, Selasa (13/11/2012).
Nishioka dijuluki si Raja Kecepatan karena punya gaya yang lincah di masa keemasannya. Noshioka juga kadang disebut Monster Left karena dahsyatnya bobot pukulan tangan kirinya. Nishioka mengawali debutnya di tahun 1994 melawan kompatriotnya, Yuko Shishido dan pertama kali merebut gelar WBC empat tahun berselang, usai menang angka atas petarung Thailand, Napapol Kiatisakchokchai.
Nishioka kehilangan gelarnya dari Donaire, dari partai unifikasi yang mempertaruhkan gelar WBC-nya dengan titel IBF milik Donaire. Dalam laga yang dihampar di Carson, Amerika Serikat itu, Nishioka sempat dua kali dikanvaskan Donaire dan akhirnya kalah TKO di ronde kesembilan. Satu-satunya kekalahan Nishioka dalam delapan tahun terakhir kariernya.
“Saya yakin bisa kembali juara jika saya menghadapi petinju lain selain Donaire. Tapi saya tak bisa berpikir pertarungan yang lebih baik lagi ketimbang saat saya menghadapinya,” tuntas petinju kelahiran Kakogawa tersebut.