Pendapatan Klub-Klub Premier League Habis Untuk Gaji Pemain

Kamis, 31 Mei 2012

Sebuah riset memperlihatkan bahwa rata-rata klub Premier League menghabiskan banyak uang untuk menggaji pemain. Ujung-ujungnya, klub-klub pun sulit untuk menggapai untung.

Menurut analis dari firma keuangan Deloitte, total pengeluaran klub-klub Premier League untuk menggaji pemain nyaris mencapai angka 1,6 miliar poundsterling (sekitar Rp 23 triliun). Dengan demikian, total pengeluaran klub-klub Premier League untuk gaji naik 14% dari musim 2010/2011. Sementara, total kenaikan pendapatan klub-klub itu hanya sebesar 12%.

Dari total pendapatan yang diraih, 70% disebutkan habis untuk menggaji pemain. Alan Switzer, direktur dari sport business Deloitte, mengatakan bahwa pengeluaran untuk gaji idealnya berada di bawah 60% dari pendapatan.

"Jika rasio untuk gaji dari pendapatan mencapai angka 70% atau lebih tinggi, maka sulit bagi mereka untuk mendapatkan untung," ucap Switzer seperti dilansir oleh AFP.

Dengan pengeluaran yang terbilang besar, klub-klub Premier League pun harus bekerja keras supaya tidak terkena sanksi UEFA akibat Financial Fair Play. Lewat peraturan tersebut, UEFA meminta kepada setiap klub agar keuangan mereka sudah seimbang pada akhir musim 2012/2013. Jika tidak, maka mereka akan dicoret dari kompetisi antarklub Eropa pada musim 2014/2015.

Namun, beberapa klub berhasil mengimbangi kenaikan gaji pemain dengan kenaikan pemasukan dari beberapa sisi. Dilansir AFP, Manchester United dan Liverpool berada dalam kategori ini. Semenatara itu, Switzer mengkhawatirkan Manchester City dan Chelsea. Ia menyebut kedua klub itu menghadapi tantangan berat untuk memenuhi persyaratan dari Financial Fair Play.

"Chelsea dan Manchester City adalah dua klub yang mencatat kerugian terbesar. Jadi, kedua klub itu punya tantangan paling berat."

Selain itu, laporan Deloitte juga menunjukkan bahwa pajak sebesar 50% yang diterapkan oleh pemerintah Inggris Raya sangat berpengaruh.

Berita Terkait: