Maraknya ‘gol hantu’ yang terjadi di berbagai kompetisi Eropa musim ini membuat FIFA akhirnya mempertimbangkan ide penggunaan teknologi garis gawang. Otoritas tertinggi sepakbola dunia tersebut bahkan akan mengujicobakan teknologi tersebut pada sebuah pertandingan di Inggris.
Sebagaimana dikutip Football-Italia, Sabtu (28/4/2012), teknologi yang akrab disebut ‘Hawk-Eye’ di dunia tenis dan kriket ini akan digunakan FIFA pada laga final Hampshire FA Senior Cup antara Eastleigh FC kontra AFC Totton di Stadion St Mary’s Stadium, Inggris, 16 Mei mendatang.
Namun, wasit tidak punya akses untuk menentukan hasil dari penggunaan teknologi ini karena menggunakan alat yang cukup merepotkan. “Jadi, untuk saat ini hanya peneliti dari EMPA di pinggir lapangan yang punya akses untuk melihat hasil data dari teknologi tersebut,” demikian bunyi pernyataan FIFA.
Sebenarnya, FIFA punya satu teknologi lain yang juga akan diuji cobakan, yakni “GoalRef” yang akan di tes pada pertandingan sepakbola di Denmark. Namun, kapan itu dilakukan masih belum ada konfirmasi lanjut dari FIFA.
Desakan agar FIFA segera mengimplementasikan teknologi garis gawang memang terus disuarakan klub-klub khususnya di Eropa. Hal ini merujuk pada ‘gol hantu’ yang kini mulai kembali marak.
Di kompetisi Italia, paling tidak ada dua kasus ‘gol hantu’ yang melibatkan AC Milan. Pertama, saat Milan bermain imbang 1-1 melawan Juventus. Kala itu, gol Sulley Muntari yang jelas-jelas sudah melewati garis gawang tidak disahkan wasit. Sementara yang kedua, terjadi saat Milan melawan Catania (1-1). Saat itu, bola hasil tendangan Robinho yang juga sudah melewati garis kembali tidak anggap gol oleh wasit.
Dari tanah Inggris, ada dua kasus ‘gol hantu.’ Yang pertama terjadi ketika laga Bolton Wanderers kontra Queens Park Rangers di Premier League. Saat itu bola hasil sundulan pemain QPR Clint Hill yang telah melewati gawang tidak disahkan wasit Martin Atkinson. Bolton pun akhirnya menang 2-0.
Insiden gol hantu yang terayar terjadi pada pentas semi final FA Cup antara Chelsea kontra Tottenham Hotspur. The Blues diuntungkan oleh gol hantu Juan Mata yang membuat The Blues unggul 2-1.
Padahal dalam tayangan ulang, bola hasil sepakan Mata belum melewati garis, namun wasit menilai itu gol. Chelsea akhirnya lolos ke final berkat kemenangan meyakinkan 5-1.
