Jeremy Lin Buat 'Cemburu' Mayweather

Sabtu, 18 Februari 2012

Publik Amerika Serikat sedang keranjingan Jeremy Lin, pebasket NBA dari klub New York Knicks. Petinju top Floyd Mayweater Jr. dikritik publik karena berkomentar "iri" pada Lin.

Gejala "Lin-sanity" menjadi tren sejak Lin tiba-tiba muncul ke permukaan NBA, dengan menjadi starter lima kali berturut-turut, tampil gemilang, dan Knicks selalu meraih kemenangan. Sebelum itu ia hanya pemain cadangan yang tidak terkenal.

Lin pun menjadi pemain pertama di NBA yang lahir di Amerika Serikat tapi orangtuanya berdarah Taiwan (China). Bapak-ibunya pindah ke Negeri Paman Sam di tahun 1970, sedangkan salah satu neneknya tetap tinggal di China.

Beberapa waktu lalu Mayweather memberi komentar tentang tren "Lin-sanity" tersebut melalui akun twitter-nya, yang kemudian menimbulkan silang pendapat.

"Jeremy Lin pemain bagus, tapi semua publikasi yang ada karena dia itu orang Asia. Pemain-pemain kluit hitam setiap malam melakukan apa yang dia lakukan, tapi mereka tidak mendapatka pujian yang sama," demikian kicauannya.

Ucapannya yang terkesan "cemburu karena faktor ras" itu membuat Mayweather dikritik. Namun ia kemudian memberi penjelasan tambahan mengenai tulisannya itu.

"Negara-negara lain memberi dukungan/menyemangati atlet mereka, dan semuanya oke-oke saja. Tapi begitu aku mendukung atlet hitam Amerika, aku malah dikritik. Negara yang hebat," cetusnya.

Lin punya profil yang menarik karena antara lain dia adalah lulusan Universitas Harvard di bidang ekonomi, tidak di-draft oleh tim-tim NBA, dan ditolak oleh Golden State dan Houston Rockets di bulan Desember lalu, sebelum diambil Knicks.

Ia menjadi starter di lima game tersebut, -- dengan hari ini menjadi enam -- untuk membantu Knicks yang belum bisa menurunkan Amare Stoudamire dan Carmelo Anthony yang cedera. Kemampuannya dinilai terletak pada akurasi passing dan upayanya dalam bertahan.

Guard berusia 23 tahun itu juga telah menjadi pemain pertama dalam sejarah NBA yang mencetak minimal 20 poin dan tujuh assist dalam empat pertandingan pertamanya sebagai starter. Dari situ ia mencetak 109 poin, atau yang terbanyak dalam daftar sejak 1976, dan menorehkan rata-rata 26,8 poin dan 8 assist per game.

Berita Terkait: