Gmail & Google Maps Terancam Diusir China

Rabu, 30 Maret 2011

Pembangkangan Google terhadap aturan sensor yang ditetapkan China telah membuat mesin pencarian mereka harus hengkang dari negeri Tirai Bambu itu tahun silam. Hal serupa bisa saja terjadi pada Gmail dan layanan Maps di tahun ini.

Hingga saat ini, Biro Survei dan Pemetaan China mengaku belum menerima dokumen pengajuan dari Google untuk tetap menawarkan kedua layanannya.

Padahal, seperti dikatakan juru bicara biro Kou Jingwei, ini adalah peraturan wajib di China. Sementara itu, juru bicara Google untuk China, Jessica Powell, menolak berkomentar soal pengajuan perusahaannya ini.

Dilansir Bloomberg, Rabu (30/3/2011), para analis menilai, jika benar layanan email dan pemetaan Google diusir dari China, maka akan kian meredupkan Google di sana.

Apalagi, Baidu, mesin pencarian lokal yang menjadi kompetitor Google di China, kini mulai melebarkan sayapnya di pangsa pasar dunia. Tidak hanya itu, Google juga sebelumnya sudah membuat pemerintah China merasa tidak senang karena menuduh adanya sensor lokal yang sengaja mengganggu layanan emailnya.

"Google menghadapi masalah besar di China. Kecuali mereka bersedia meminta maaf kepada pemerintah China, mengubah cara mereka beroperasi dan bekerjasama memberlakukan sensor sesuai keinginan pemerintah setempat. Jika tidak, maka tidak akan ada kesepakatan diantara keduanya," kata pengamat Christopher Tang, Profesor Administrasi Bisnis dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat.

Menurutnya, perselisihan baru diantara keduanya memperlihatkan bahwa pemerintah China belum memaafkan keputusan Google yang membangkang pada aturan sensor pada pencarian internet.

Berita Terkait: