William Gallas Resmi ke Tottenham Hotspur

Sabtu, 21 Agustus 2010

William Gallas lahir dan besar di Prancis serta memulai karirnya di negara tersebut. William Gallas bisa dianggap sebagai London sejati karena memperkuat tiga klub terbaik di ibukota Inggris itu.

Gallas sekarang ini resmi bergabung dengan Tottenham Hotspur, setelah berstatus free transfer sejak penghujung musim lalu. Dia dikontrak satu tahun tambahan opsi perpanjangan setelahnya, meski hingga kini masih harus menuntaskan tes medis.

"Dia menjalani pemeriksaan medis nanti dan jika semuanya bagus dia akan menjadi pemain Spurs hari ini," terang Redknapp di pusat pelatih Spurs di Essex, seperti dikutip dari Reuters.

Keputusan Gallas melanjutkan karir di White Hart Lane menjadikan dia pesepakbola pertama yang memperkuat tiga klub raksasa di Kota London. Sebagaimana diketahui, dia sebelumnya sempat berseragam Chelsea (2001-2006) dan tentunya memperkuat Arsenal (2006-2010).

Meski gagal meraih gelar bersama The Gunners, Gallas mendapatkan cukup banyak sukses saat bermukim di Stamford Bridge. Dua gelar juara Liga Inggris berhasil diberikan pada 'Si Biru' pada musim 2004/05 dan 2005/06. Selain itu ada juga Piala Liga 2005 dan Community Shield di tahun yang sama.

Kedatangan matan pemain Arsenal ke Spurs dikhawatirkan akan menimbulkan reaksi negatif dari fans, mengingat rivalitas kedua kesebelasan yang sudah mengakar. Namun begitu, Redknapp yakin kalau publik Spurs akan bisa menerima pemilik 84 caps buat Les Bleus itu.

"Dia bukan pemain pertama yang pergi dari Arsenal ke Tottenham atau dari Tottenham ke Arsenal. Itu terjadi dengan (Carlos) Tevez dari Manchester United ke Manchester City. Dia seorang pesepakbola, pemain yang hebat dan saya sangat terkesan dengannya," lanjut Redknapp.

Masalah lain yang mungkin dihadapi Spurs terkait keberadaan Gallas adalah reputasinya yang buruk. Meski begitu, Arsene Wenger tetap menyanjung mantan kaptennya itu dengan menyebutnya sebagai juara sejati.

"Reputasi buruk soal William dilebih-lebihkan. Saya yakin dia adalah pemenang sejati. Dia tak ingin sesuatu hanya dikerjakan 90% dan sepenuhnya fokus dan termotivasi untuk menang. Dia kadang bisa brutal dan terlalu mengikuti kata hati saat bereaksi terhadap sesuatu, dia bukan tipe orang yang membicarakan Anda saat Anda tak ada," ujar Wenger.

Berita Terkait: