Keuangan Manchester City menuju ke arah yang stabil setelah 305 juta poundsterling utangnya dilunasi. Tetapi disisi lainnya The Citizens masih menderita kerugian senilai 100 juta poundsterling di musim pertamanya usai berganti kepemilikan.
Tak disebutkan kapan tepatnya proses pelunasan tersebut dilakukan. Yang jelas, dalam laporan keuangan yang untuk kali pertama dipublikasi setelah City berpindah tangan, sang pemilik baru, Sheikh Mansour, sudah melunasi utang sebesar 305 juta poundsterling atau setara dengan Rp. 4,5 triliun.
Hal itu dilakukan agar City tidak melanggar batas utang dalam aturan UEFA. Pasalnya, klub-klub yang memiliki utang yang melampaui batas akan dilarang untuk tampil di pentas Liga Champions setelah tahun 2012.
Diberitakan TheSun, sejak mengambil alih kepemilikan City dari Thaksin Sinawatra, Sheikh sudah membelanjakan 2,9 triliun untuk membeli banyak pemain. Dalam daftar tersebut muncul nama-nama seperti Robinho, Emanuel Adebayor, dan Carlos Tevez.
Disebutkan pula, keuangan klub telah mengalami kerugian operasional hampir 100 juta pounds (Rp. 1,5 triliun) hingga Mei 2009. Walau demikian, City juga mengalami peningkatan dalam sektor pemasukan. Tercatat sebanyak enam persen peningkatan pemasukan The Citizens menjadi 87 juta pounds (Rp. 1,3 triliun) dibandingkan tahun 2008 yang hanya sebesar 82,3 juta pounds (Rp. 1,2 triliun).
Direktur keuangan City, Graham Wallace menyebut kondisi demikian sebagai perubahan cepat yang dialami klubnya sebagai wujud investasi jangka panjang.
"Laporan keuangan ini merefleksikan sebuah periode perubahan yang cepat di dalam klub, hasil dari rencana jangka panjang dan investasi dari seluruh jajaran dan pemilik untuk menciptakan sebuah bisnis yang berkelanjutan di masa depan," ujar Wallace.
"Keputusan pemilik untuk mengkonversi utang adalah sejalan dengan strategi keuangan mereka terdahulu dan ini adalah sebuah kabar fantastis untuk para suporter dari Manchester City yang kini berada dalam yayasan keuangan yang aman menuju masa depan."