Di Grassi Resmi ke Virgin Racing

Rabu, 16 Desember 2009

Masuk ke F1 di usia 25 tahun barangkali sudah cukup terlambat. Tapi buat Lucas Di Grassi, justru usia itu adalah saat yang tepat baginya memulai karir di balap jet darat F1.

Kemarin, Di Grassi diumumkan sebagai pembalap kedua Virgin GP (sebelumnya bernama Manor GP). Pembalap Brasil itu didapuk mendampingi Timo Glock di musim kompetisi 2010.

"Saya sudah berada di GP2 selama beberapa waktu, meraih hasil-hasil bagus dan juga melakukan tes buat Renault selama dua tahun," girang Di Grassi saat kesempatan itu didapatnya seperti dikutip Autosport.

Selama empat tahun terakhir, Di Grassi memang berkompetisi di GP2 yang kadang disebut sebagai F1 junior itu. Prestasi terbaiknya adalah runner-up tahun 2007 di bawah Glock yang kini jadi rekan setimnya.

"Saya pikir saat ini saya berada di titik terbaik karir saya. Persiapan saya sangat bagus dan saya pikir ini kesempatan bagus buat saya dengan memulai karir di tim yang solid dan rekan yang bagus," kata Di Grassi.

Usia Di Grassi saat ini adalah 25 tahun dan tahun depan ia akan menginjak usia 26. Sebuah usia yang cukup tua untuk memulai karir. Tapi Di Grassi justru melihat itu sebagai hal yang positif.

"Jika saja saya masuk F1 empat tahun lalu, saya mungkin tidak akan punya karir F1 yang panjang. Sekarang saya punya banyak pengalaman dan saya sudah jauh lebih matang dibanding tiga atau empat tahun silam," ungkap Di Grassi.

Di Grassi memberi contoh mereka yang terlalu dini masuk F1 justru menghadapi masalah besar. Ia mencontohkan Felipe Massa, rekan senegaranya yang setelah debut tahun 2002 di usia 21 tahun, tapi tahun 2003 tak dapat kursi dan baru masuk lagi tahun 2004.

"Contohnya adalah Massa. Ia punya bakat besar dan dia masuk F1 di usia yang sangat muda. Dia hampir saja kehilangan kursinya setelah satu tahun. Setahun jadi test driver, dia kembali dengan lebih banyak pengalaman dan sekarang jadi pembalap papan atas," ujar Di Grassi.

Berita Terkait: