Irlandia Tersingkir Dengan Tidak Adil

Sabtu, 21 November 2009

Tersingkir secara tidak adil dari play-off Piala Dunia 2010, Giovanni Trapattoni terus melontarkan kemarahannya kepada FIFA. Pelatih Timnas Republik Irlandia dengan geram menyebut FIFA telah mengkhianati dunia sepakbola.

Play-off Irlandia kontra Prancis, Kamis 19/11/2009 tengah menjadi perhatian seluruh pecinta sepakbola. Pasalnya, Tim Ayam Jantan, Prancis yang menuai kemenangan agregat 2-1 dinilai tidak pantas melaju ke putaran final akibat pelanggaran handball yang dilakukan bomber sekaligus kapten Thierry Henry.

Irlandia sontak menuntut FIFA menyelenggarakan pertandingan ulang. Sayang, FIFA tidak meluluskan permintaan itu.

Hal inilah yang membuat Trapattoni tak habis pikir. "Saya ingin tahu apa yang telah saya lakukan kepada (presiden FIFA) Sepp Blatter," ketus mantan arsitek Italia kepada Gazzetta dello Sport, Sabtu 21/11/2009.

"Jika dia menjelaskan keputusannya kepada saya, setidaknya saya akan lebih tenang. Saya sering mendatangi sekolah-sekolah dan berbicara mengenai fair play. Mungkin saya terlalu bermimpi," lanjutnya.

"FIFA telah melanggar peraturan dengan berpihak kepada tim unggulan di play-off. Ini adalah sebuah pengkhianatan. Saya pikir, presiden UEFA Michel Platini bahkan menentang revolusi ini," ungkap Trapattoni lagi.

"Ini adalah pembunuhan. Bahkan orang buta bisa melihat bahwa Henry melakukan dua kali handball. Hakim garis berada di sana dan dia bisa melihat jelas insiden itu."

Lebih lanjut, pelatih 70 tahun juga mempertanyakan kebijakan FIFA menugaskan wasit Swedia Martin Hansson pada pertandingan penting tersebut.

"Untuk laga Prancis vs Irlandia, diperlukan wasit top untuk memimpin pertandingan. Tetapi FIFA malah mengirimkan Hansson yang bukan siapa-siapa," tandas Trapattoni.

Berita Terkait: