Real Madrid terlalu tangguh untuk Ajax Amsterdam. Mereka melumat Ajax 4-1 di kandang sendiri. Sementara bagi Ajax, kendati kalah, mereka tetap berhak melaju ke Liga Europa.
Madrid yang tampil dengan sejumlah pemain lapis kedua masih bisa mendominasi jalannya laga. Luka Modric menjadi bintang di babak pertama, setelah dua umpannya mengawali terjadinya dua gol pertama Madrid. Di babak kedua, dominasi Los Blancos pun masih berlanjut.
Ajax sempat memperkecil ketertinggalan lewat Derk Boerrigter, namun Jose Callejon memastikan kemenangan timnya menjadi 4-1. Hasil ini tidak terlalu merugikan Ajax, mengingat di laga lainnya Manchester City kalah 0-1 dari Borussia Dortmund. Dengan demikian, Ajax finis di urutan tiga klasemen Grup D dan berhak melanjutkan petualangan mereka di Eropa dengan bermain di Liga Europa. Sementara, City finis sebagai juru kunci.
Dortmund finis di posisi pertama dengan nilai 14, Madrid berada di posisi dua dengan nilai 11, diikuti Ajax di posisi tiga dengan nilai 4, dan City di posisi empat dengan nilai 3.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (5/12/2012) dinihari WIB, tersebut, Madrid langsung menekan sejak awal permainan. Mereka pun langsung mendapatkan peluang, yang berujung pada gol --namun dianulir.
Pada menit ketujuh, Kaka melepaskan umpan terobosan kepada Karim Benzema. Benzema kemudian meneruskannya dengan sebuah sepakan dan bola masuk ke dalam gawang Ajax. Namun, wasit tidak menyatakannya sebagai gol lantaran Benzema sudah berada dalam posisi offside.
Enam menit berselang, barulah Madrid menciptakan gol yang disahkan wasit. Gol tersebut bermula dari tekel Luka Modric terhadap Siem De Jong. Gelandang asal Kroasia itu sukses merebut bola, lalu melepaskan umpan panjang kepada Benzema.
Benzema kemudian menahan bola sejenak dan memberikannya kepada Ronaldo yang berlari dari sisi kiri. Tidak terkawal, Ronaldo langsung melepaskan tembakan dan gol. Madrid unggul 1-0.
Pada menit ke-27, Madrid memperbesar keunggulan. Modric lagi-lagi menjadi aktor penting dari terciptanya gol. Kali ini, dia melepaskan umpan jauh kepada Jose Callejon yang berlari masuk ke dalam kotak penalti. Umpan itu diterima tepat oleh Callejon di dalam kotak penalti dan dia melepaskan tendangan ke arah kiri Kenneth Vermeer tanpa bisa dihalau sang kiper. Madrid 2, Ajax 0.
Pertandingan ini pun kian terlihat seperti berjalan berat sebelah. Babak kedua baru berjalan beberapa menit, Madrid sudah mencetak gol lagi.
Tepat pada menit 49, Ronaldo menggiring bola di sisi kanan sebelum melepaskan operan kepada Kaka. Bintang asal Brasil ini kemudian bergerak mencari ruang tembak dan melepaskan tendangan kaki kiri. Vermeer tak bereaksi banyak, hanya bisa menyaksikan bola melengkung masuk ke dalam gawangnya.
Kendati demikian, Ajax tidak menyerah. Di pertandingan lainnya, Manchester City, yang menjadi saingan mereka untuk berebut tiket ke Liga Europa, tengah tertinggal 0-1 dari Borussia Dortmund.
Ajax pun akhirnya mencetak satu gol di menit ke-59. Derk Boerrigter melepaskan sebuah tembakan keras kaki kiri dari luar kotak penalti. Tendangan tersebut tak mampu dihadang oleh Antonio Adan dan gawang Madrid pun bobol.
Ajax kemudian mendapatkan peluang lewat tendangan bebas Boerrigter beberapa menit setelahnya. Namun, tendangannya mengarah tepat ke tangkapan Adan.
Jose Mourinho kemudian memainkan dua orang pemain muda: Jose Rodriguez, yang baru berusia 17 tahun, dan Alvaro Morata. Morata kemudian menjadi arsitek dari lahirnya gol kedua Callejon dalam pertandingan ini.
Morata melepaskan umpan dari sisi kanan lapangan. Bola tersebut mengarah tepat ke Callejon. Dia pun langsung melepaskan sundulan ke arah gawang Ajax. Vermeer sudah salah langkah sehingga tidak mampu menghalau bola. Madrid 4, Ajax 1.
Skor itu bertahan sampai laga habis.
Susunan Pemain
Real Madrid: Adan, Varane, Coentrao (Pepe 23), Carvalho, Nacho, Khedira, Modric, Callejon, Ronaldo, Kaka (Rodriguez 72), Benzema (Morata 80).
Ajax Amsterdam: Vermeer, Alderweireld, Moisander, Van Rhijn, Blind, Poulsen (Schoene 40), Eriksen, De Jong, Boerrigter, Fischer (Sana 77), Hoesen (Enoh 77).
