User Bisa Kontrol Pornografi di Media Sosial

Selasa, 04 September 2012

Media sosial tidak bisa dilepaskan dari konten yang berbau pornografi. Kendati demikian bukan berarti media sosial sulit untuk diatur atau dikendalikan. Karena sesunggunya, user-lah yang mengontrol itu semua.

"Namanya media sosial yang akan bebas juga dari pornografi atau perjudian. Tapi, user di social media bisa mengatur pornografi yang berkeliaran," tukas pengamat media sosial Nukman Luthfie, Senin (3/9/2012).

Salah satu media sosial yang baru saja terjangkiti virus pornografi, Instagram, yang diungkap oleh Huffington Post sebagai salah satu sisi gelap aplikasi USD 1 miliar tersebut.

Dengan jumlah karyawan yang hanya 15 orang, diakui oleh Instagram sangat sulit untuk menghadang foto-foto pornografi yang disisipi melalui hashtag tertentu, sehingga mudah untuk dicari.

"Pengguna justru punya hak untuk mengatur social media ini untuk menggunakan tools yang disediakan oleh jejaring sosialnya. Nah, apakah nantinya 'report spam' itu dipakai atau tidak," sebutnya.

Instagram mau tidak mau juga akan menghadapi 'virus' seperti ini. Menurut Nukman, mungkin Instagram akan mengambil langkah pencegahan melalui penyediaan tools agar pengguna bisa melaporkannya.

"Kalau karyawannya kesulitan menghadang karena sedikit. Lambat laun pasti akan banyak juga, kan Instagram juga sudah dibeli Facebook pasti akan beradaptasi. Tapi intinya gini, apapun keinginan pengguna pasti akan dipenuhi," tandas Nukman.

Berita Terkait: