Menghapus segala bentuk kampanye dan iklan yang mempromosikan kompetitor memang adalah hak Facebook. Seperti yang terjadi pada web developer
Michael Lee Johnson, di mana Facebook langsung menonaktifkan akun Facebooknya.
Namun Facebook masih mengizinkan keberadaan Fan Page Google+ di situsnya. Diketahui setidaknya ada lebih dari lima Fan Page Google+ di jejaring sosial milik Mark Zuckerberg tersebut.
Di antaranya ada yang cukup menonjol dengan lebih dari 70 ribu anggota yang membubuhkan tanda 'Like' di halaman Fan Page tersebut. Menariknya lagi, beberapa anggota Fan Page mengomentari apa yang baru saja dialami Michael Lee Johnson. Sebagian berpendapat bahwa Facebook melakukannya karena takut kehilangan 'tahta' di ranah jejaring sosial yang kini tengah dikuasainya.
"Facebook sudah terlalu banyak spam. Saya mendapat update dari teman yang saya tidak pernah mempostingnya. Selamat tinggal Facebook!," keluh salah satu anggota bernama Jose Cantu.
Pengguna lain pun melontarkan keluhan mereka soal Facebook dan membanding-bandingkannya dengan Google+. Namun banyak juga di antaranya yang berkomentar positif mengenai kesuksesan Facebook.
Google+ memang disebut-sebut sangat potensial mengalahkan Facebook. Pekan lalu, CEO Google Larry Page mengumumkan bahwa kendati Google+ masih versi beta, namun sudah ada 10 juta pengguna yang mendaftar dan memakainya.
Sebagai perbandingan, Facebook yang resmi dibuka untuk publik pada September 2006 berhasil menggaet 30 juta pengguna hingga Maret 2007. Saat ini, Facebook memiliki 750 juta pengguna.