Meski cukup perkasa sebagai provider infrastruktur telekomunikasi, Huawei terbilang masih 'anak bawang' di sektor bisnis ponsel. Namun vendor global asal China ini percaya diri mampu bersaing dengan pemain-pemain lainnya.
"Selalu terjadi perubahan dinamis di industri ponsel. Lihat saja Nokia yang dulu bagus kini menurun. Sesuatu bisa berubah dengan cepat. Karenanya, selalu ada ruang untuk pemain yang berbeda," tutur Martin Wewoski, Director of GUI Board Huawei dengan nada optimistis.
Untuk saat ini ia menyatakan Huawei 100% mengandalkan Android karena sistem operasi ini dipandang sudah matang. Di samping itu karena Android adalah OS terpopuler untuk saat ini sehingga Huawei percaya diri mengadopsinya.
Kemudahan kustomisasi membuat vendor lain tidak sedikit membuat sentuhan diferensiasi pada produknya, misalnya dalam sisi user interface. Hal ini ditunjukkan dalam interface HTC Sense atau Samsung Touchwiz yang memodifikasi tampilan Android.
Lalu bagaimana dengan Huawei? Martin yang mantan desainer user interface dari Sony Ericsson ini pun berjanji Huawei akan unjuk gigi mengusung pengalaman berbeda bagi para pemakainya.
"Hal seperti itu juga akan terjadi pada Huawei, jadi tunggu saja tanggal mainnya," ucap pria berambut gondrong ini.
Sebelumnya, dalam kunjungan ke kantor pusat Huawei di Shenzen, sempat ditampilkan deretan produk mobile Huawei yang sudah dijual ke pasaran. Hampir semuanya memang memakai sistem operasi Android.