Mimpi Gio Melatih Timnas Belanda

Sabtu, 25 Juni 2011

Setelah menyudahi karir sebagai pemain, kini Giovanni van Bronckhorst mencoba meniti karir sebagai pelatih. Impian tertingginya adalah melatih timnas Belanda.

Van Bronckhorst gantung sepatu setelah selesainya pergelaran Piala Dunia 2010. Kiprah terakhirnya adalah mengantar Belanda menjadi runner-up dunia karena dikalahkan Spanyol di final.

Selesai dengan karir sebagai pemain, Gio (sapaan Van Bronckhorst) mencoba meniti karir sebagai pelatih; dimulai dengan menjadi asisten pelatih di Feyenoord Rotterdam dan timnas Belanda U-21.

Saat ditanya tentang kapan kira-kira pria 36 tahun itu akan 'naik pangkat' sebagai pelatih kepala, eks pemain RKC Waalwijk, Feyenoord, Arsenal dan Barcelona itu mengaku tidak bisa memastikan.

"Dua tahun lagi saya baru akan mengambil lisensi profesional saya. Saya masih harus berkembang sebagai pelatih. Saya masih baru," jawab Gio dalam wawancara eksklusif di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (24/6/2011).

Saat ini, Gio mengaku belum menentukan ia ingin melatih tim apa saat sudah menjadi pelatih kepala. Tetapi dalam mimpinya, menangani timnas Belanda yang ia perkuat sebagai pemain sejak 1996-2010 adalah kehormatan besar.

"Tentu saja, Feyenoord adalah tim saya. Saya juga pernah bermain buat tim-tim hebat sepanjang karir saya. Tapi semuanya akan bergantung kepada seberapa berkembangnya saya sebagai pelatih," tukas pemain keturunan Maluku itu.

"Saya akan terus berusaha. Saya akan terus berusaha menjadi pelatih yang bagus, tanpa memikirkan tim mana yang akan saya latih. Tim akan memilih Anda bila Anda kapabel dalam melatih." kata Gio.

Apakah punya mimpi ingin menangani timnas Belanda? "Tentu saja. (Melatih) timnas Belanda akan selalu jadi kehormatan," tegasnya.

Berita Terkait: