Sir Alex Ferguson mengaku bangga sekaligus bahagia bisa melatih Manchester United selama hampir dua dekade. Sejak menukangi The Red Devils pada 1986 silam, Ferguson bisa dibilang menjadi salah satu pelatih terpandang di Premier League.
Betapa tidak, dia menjadi sutradara di balik kesuksesan United yang kental dengan tradisi juara. Bukan hanya itu, pria Skotlandia itu pun berhasil mencetak generasi emas pemain emas United. Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Gary Neville hingga sekarang Javier ‘Chicharito’ Hernandez.
Kendati perjalanannya melatih United penuh lika-liku dan warna, termasuk di musim kemarin di mana United gagal meraih trofi di Liga Champions, sampai saat ini Ferguson mengaku masih senang memberi instruksi kepada pemainnya dari pinggir lapangan.
“Anda tidak bisa sentiment dalam menjalani profesi ini. Saya suka dengan pemain yang saya miliki. Saya sudah sangat, sangat beruntung memiliki pemain yang bersama saya untuk kurun waktu yang lama,” kata Ferguson di Mirror Football, Senin (27/6/2011).
“Di United, Giggs, Neville, dan Scholes. Bahkan Phil Neville dan Nicky Butt merupakan orang-orang yang penuh semangat. Mereka tetap menjadi bagian tentang apa yang saya lihat di United,” sambung Ferguson menyiratkan pesan ada kalanya dia merasa sudah tidak memiliki kesamaan visi dengan pemainnya seperti terjadi pada Phil Neville dan Nicky Butt yang akhirnya harus keluar dari skuad Setan Merah.
Dia melanjutkan. “Ketika saya melihat sesuatu terjadi saya harus segera bertindak. Dalam kasus Butt dan Phil Neville saya harus membebaskan mereka karena saya sampai ke tahap di mana saya sungkan berbicara dengan mereka. Mengatakan kepada mereka, mereka tidak akan bermain di setiap pertandingan lagi.
Ferguson pun menjelaskan, langkah tegas harus diambil mengapa dirinya mendepak Phil Neville dan Butt beberapa tahun silam. Meskipun, dia sendiri menyadari sulit untuk memutus kerja sama dengan dua pemain yang turut berperan memberikan sejarah bagi United
“Memang, itu tidak adil bagi mereka. Mereka pemain bagus dan memainkan peran besar untuk kebangkitan United, tidak ada keraguan tentang hal itu. Jadi, ketika datang saatnya bagi saya untuk membiarkan mereka pergi, saya tahu itu akan untaian kesetiaan dan saya sama sekali tidak menikmatinya,” urai Ferguson.
Ferguson: Tugas Saya Mengelola Manchester United
Senin, 27 Juni 2011
Berita Terkait:
Kategori:
Bola,
Liga Inggris