Javier Hernandez menjadi pemain yang tampil mengejutkan buat Manchester United musim lalu. Sesungguhnya, apa yang membuat Chicharito, julukan Hernandez, bisa seperti itu?
Chicharito yang digaet dengan harga relatif murah dari Chivas sanggup membuktikan diri di tim barunya dengan menjadi pemain inti serta sukses menjaringkan 20 gol di berbagai ajang yang ia ikuti.
Chicharito mengakui peran besar MU dalam membentuk dirinya hingga seperti ini. Yang menonjol adalah cara 'Setan Merah' menangani faktor kebugaran dari pemain Meksiko berusia 23 tahun itu.
"Saya bekerja sangat keras di Manchester," ujar Chicharito di tengah-tengah gelaran Piala Emas seperti yang dikutip YahooSports.
"Saya bangun pada jam 8 pagi, saya sarapan lalu berlatih. Di sana saya bekerja sangat keras dan berlatih lebih keras di gim," tambah penyerang yang punya lari cepat itu.
Salah satu langkah pertama yang dilakukan MU kepada Chicharito adalah memperbaiki postur. Saat Chicharito tiba di MU, manajer Sir Alex Ferguson memutuskan bahwa Chicharito harus sedikit menambah berat badan.
Pelatih kebugaran Tony Strudwick dan saintis olahraga Gary Walker kemudian bekerja sama untuk menyusun jadwal latihan Chicharito agar pemain bertinggi 175 cm itu lebih berotot.
Dalam program itu, Chicharito diwajibkan datang sejam lebih awal ketimbang rekan-rekannya. Setelah pemanasan rutin, Chicharito kemudian digembleng dengan sejumlah latihan beban.
Selain membentuk tubuh, MU juga menerapkan aturan diet yang ketat buat Chicharito. Ia diminta membuat daftar makanan ala Meksiko yang ia sukai, kemudian para koki di dapur MU akan memasakannya dengan nilai gizi yang lebih tinggi dan rendah lemak.
Chicharito sendiri tampaknya tipe seorang pemain yang penurut dan tidak neko-neko. Semua hal itu ia jalani karena itulah kunci agar bisa sukses sebagai pesepakbola profesional.
"Saya dididik orang tua saya seperti itu. Jika kamu menginginkan sesuatu dalam hidup, maka kamu harus bekerja keras. Saya tahu sepakbola ini pekerjaan, tetapi saya sangat mencintainya," tegas Chicharito.
