Ribuan orang rela mengantre untuk membeli produk baru itu. Bahkan di suatu negara sampai terjadi baku hantam demi mendapatkannya.
Dalam sebuah forum -- dan beberapa komentar di berita -- terkadang mereka rela mati-matian membela 'agamanya' ketika berdebat dengan produk lain. Apakah Fanboy-isme adalah agama?
Ilustrasi dan contoh kasus di atas mungkin sudah tak asing lagi untuk menggambarkan fans Apple yang sering disebut Apple Fanboy. Bayangkan saja mereka rela mengantre berjam-jam demi sebuah ponsel.
Menurut Alex Riley dari BBC, hal itu normal karena Apple adalah 'agama' mereka. Seperti dikutip dari Gizmodo, Kamis (19/5/2011), pembuat dokumenter berjudul 'Secrets of the Superbrands' tersebut memaparkan bahwa fanatisme adalah bagian dari industri.
Apapun yang terjadi para Fanboy tentu akan mencari pembenaran logika demi mengunggulkan brand Apple, sejalan dengan fanatisme mereka. Itu juga yang menjadi tanda kesuksesan 'Nabi' Steve Jobs dalam menyebarkan 'agama' Apple.
Jadi saat merasa risih menjumpai Apple Fanboy mendewa-dewakan iPad 2, iPhone, atau MacBook Air mereka, sebut saja mereka penganut agama fanatik. Jika mereka protes, arahkan mereka untuk menonton dokumenter BBC berjudul 'Secrets of the Superbrands'.