Stephen Elop Ganti Symbian Menjadi Windows Phone

Kamis, 28 April 2011

Kerjasama Nokia dengan Microsoft tak selalu menguntungkan. Terlebih bagi beberapa divisi yang dipangkas, serta beberapa karyawan yang dioper ke perusahaan lain.

Kabar kurang mengenakkan mulai terasa di awal bulan April bagi divisi riset dan pengembangan (R&D) Nokia karena pemangkasan jumlah karyawan. Nokia memiliki 16.134 karyawan di divisi R&D. Secara global, karyawan divisi tersebut akan berkurang sebanyak 38 persen.

Perlu diketahui, budget divisi R&D Nokia di tahun 2010 mencapai USD 4,3 Juta. Biaya tersebut lebih banyak dua kali lipat lebih ketimbang Apple yang hanya memakan USD 1,78 Juta pada tahun yang sama. Karena inilah CEO Stephen Elop mengeluarkan kebijakan tersebut.

Setelah divisi R&D, kini giliran developer outsource Symbian tertimpa masalah. Dari 4.000 orang, sekitar 3.000 karyawan bakal dioper ke perusahaan bernama Accenture. Namun, Nokia juga menawarkan posisi lain sebelum beberapa karyawan diambil alih Accenture.

Accenture akan mengambil alih aktivitas pengembangan software Symbian milik Nokia ke depannya. Sementara Nokia sendiri bakal berfokus kepada Microsoft sebagai partner baru dengan mengusung Windows Phone sebagai OS utama.

Beberapa orang memang menyalahkan sang CEO Stephen Elop sebagai duri 'kuda drojan' dari Microsoft yang menancap di Nokia. Layaknya strategi kuda trojan, Elop datang perlahan dan membawa beberapa perubahan besar di sejarah Nokia. Pelan-pelan Nokia di bawah kepemimpinan Elop mulai terlihat mereduksi bagian-bagian yang dianggap kurang fokus kepada Windows Phone ke depannya.

Amati saja beberapa waktu terakhir ini. Ovi Chat dan Ovi Mail di merger dengan Yahoo. Layanan 'Comes with Music' internasional ditutup. Layanan Ovi Files ditutup. Belum lagi bagaimana kelanjutan nasib OS Maemo dan project MeeGo.

Tentunya itu semua dilakukan manajemen pusat demi membawa Nokia kembali menjadi 'raja', dengan segala pesona yang dibawa OS Windows Phone sebagai platform utama Nokia.

Namun bagaimana jika seluruh kebijakan pemangkasan dan penghematan besar-besaran ini ternyata salah. Bagimana jika mulai awal 2012 nanti, Nokia dengan Windows Phone-nya tetap terbukti tak juga mampu memikat hati konsumen. Lantas apakah sang 'kuda trojan' patut disalahkan?

Memang diakui semua ada masanya. Begitu juga dengan Symbian yang sekarang tengah meredup. Setitik harapan fans Symbian masih ada pada pundak 'Symbian Anna (PR 2.0)', yang merupakan penyempurnaan Symbian^3.

Semua jawaban keraguan ini ada di tahun 2012. Symbian rasa baru dan Windows Phone akan menjadi ujung tombak Nokia. Namun konsumen lah yang tetap menentukan.

Berita Terkait: