GP Korea mulai berusaha menggenjot penjualan tiket untuk balapan bulan Oktober depan. Diskon pun diberlakukan, bahkan sampai dengan setengah harga.
Sekitar 168 ribu penonton dicatat hadir selama tiga hari gelaran GP Korea tahun lalu, dengan 80 ribu di antaranya memadati sirkuit berkapasitas 135 ribu orang tersebut pada saat balapan berlangsung.
Akan tetapi, beredar laporan di media-media Korea kalau pada saat itu sejumlah tiket sudah diberikan cuma-cuma kepada para pelajar setempat, guna memberi kesan balapan dipadati penonton.
Pemberitaan tersebut didukung argumentasi bahwa penjualan tiket untuk GP Korea tahun lalu memang seret, ditengarai karena persiapan yang kurang bagus.
Hal tersebut sudah memberikan pelajaran berharga untuk pihak penyelenggara. Maka dari itu sejumlah strategi pun sudah dilakukan, seperti memberikan potongan harga.
Rata-rata tiket seharga 460 ribu won (Rp 3,6 juta) kini dipangkas menjadi 315 ribu won (Rp 2,4 juta). Tiket termurah yang dijual pun kini menjadi seharga 87 ribu won (Rp 682 ribu).
Bukan hanya itu, pembeli juga diiming-imingi harga khusus jika membeli tiket lebih dini, dengan potongan harga 50% untuk pembelian di bulan Maret ini.
"Tahun ini kami akan berusaha meningkatkan penjualan tiket, iklan dan area-area lainnya," terang Ketua Komite Penyelenggara GP Korea Park Joon-Young kepada kantor berita Yonhap yang dikutip F1 Live.
"Saya tahu sempat ada kontroversi-kontroversi terkait konstruksi lintasan kami dan juga harga tiket. Kami akan berusaha sebisa mungkin agar olahraga otomotif bisa ikut menjadi kunci dalam industri kami," lanjutnya.