Cukup sudah, demikianlah kira-kira menggambarkan kesabaran Valentino Rossi untuk mencapai hasil bagus bersama Ducati. Ia pun dinilai tak salah meninggalkan tim itu dan kembali ke Yamaha.The Doctor memang seperti tak berjodoh dengan Ducati. Dia cuma sekali naik podium ketiga di musim 2011, yakni di Le Mans. Inilah kali pertama dalam kariernya Rossi tidak sekali pun menang selama semusim.
Musim ini, setelah sepuluh seri berlalu, rider 33 tahun ini baru sekali naik podium, yakni saat menempati posisi kedua di Le Mans. Sisanya, dia lebih sering finis di luar lima besar.
Oleh mantan bos Yamaha, Davide Brivio, Rossi dinilai sudah habis kesabaran dengan Ducati. Tim asal Italia tersebut memang berpotensi berjaya di MotoGP. Namun, mereka butuh waktu lama untuk melakukannya. Sementara, Rossi sendiri sudah tidak muda lagi.
"Itu bukan pilihan yang mudah. Ducati bisa saja meraih kemenangan. Tapi, itu butuh waktu. Terlalu lama untuk seorang pebalap berusia 33 tahun," ujarnya kepada La Gazzetta dello Sport.
"Tak masalah dia pergi dan mencobanya. Dalam hal menjalin hubungan dan menciptakan atmosfer, dia sudah menjalani dua tahun yang positif."
"Yang kurang hanyalah hasil, dan itu yang paling penting," tukas Brivio.
