Paul Scholes Pensiun

Selasa, 31 Mei 2011

17 tahun menjadi pemain sepakbola profesional, dan tak pernah memperkuat tim lain kecuali Manchester United, Paul Scholes menyatakan mengakhiri semua kegemilangan kariernya.

Scholes, yang saat ini berusia 36 tahun, mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Selasa (31/5/2011), mengakhiri pula spekulasi bahwa dia masih akan bermain satu musim lagi bersama The Red Devils.

"Ini bukan sebuah keputusan yang kuambil dengan mudah, tapi aku sekarang merasa inilah waktunya buat aku berhenti bermain," tulis pemain kelahiran 16 November 1974 itu, seperti tertuang dalam situs resmi MU.

"Sungguh sebuah pencapaian yang luar biasa bisa menjadi bagian dari tim ini dan membantu meraih gelar (liga) ke-19," sambung Scholes, yang sudah diberi tempat di staf kepelatihan MU mulai musim depan.

"Aku berterima kasih pada fans atas dukungan luar biasa sepanjang karierku. Terima kasih juga untuk semua pelatih dan pemain yang telah bekerja denganku bertahun-tahun lamanya.

"Di atas semuanya aku berterima kasih pada Sir Alex Ferguson karena telah menjadi manajer yang hebat, dari hari pertama aku bergabung dengan klub ini. Pintunya selalu terbuka dan aku tahu tim ini akan terus memenangi banyak gelar juara di bawah kepemimpinannya."

Scholes adalah salah satu produk terhebat yang pernah dibentuk oleh akademi Manchester United. Ia sudah menimba ilmu di tempat itu di usia 14, dan mulai masuk tim pertama di musim 1994/1995.

Debutnya terjadi pada 21 September 1994, ketika ia langsung mencetak dua gol dalam kemenangan MU atas Port Vale dengan skor 2-1, di Piala Liga Inggris. Sejak itu Scholes merajut kariernya sampai menjadi besar.

Total, pemain yang dijuluki "Pangeran Jahe" itu telah bermain di 676 pertandingan "Setan Merah", termasuk yang terakhir di final Liga Champions akhir pekan lalu, saat MU kalah 1-3 dari Barcelona di Stadion Wembley. Kala itu Scholes bermain sebagai pengganti Michael Carrick.

Di level liga Scholes bermain 466 kali dan mencetak 102 gol. Di musim ini ia hanya tampil 16 kali sebagai starter, enam lainnya dari bangku cadangan, dan cuma menorehkan satu gol, yang juga merupakan satu-satunya gol yang ia buat di musim ini, yang diciptakan pada pekan kedua melawan Fulham.

Di level internasional Scholes mengenakan seragam tim nasionalnya sejak 1997, dan menanggalkannya mulai 21 Juni 2004. Ia bermain di Piala Dunia 1998, Euro 2000, dan Piala Eropa 2004. Dari 66 caps ia menyumbangkan 14 gol untuk negaranya.

Biarpun tak punya titel juara bersama timnas Inggris, tapi ia mengoleksi sangat banyak bersama MU. Ia memiliki 10 titel Liga Inggris, tiga Piala FA, dua Piala Liga Inggris, lima trofi Community Shield, dua Liga Champions, satu Piala Interkontinental, dan satu Piala Dunia Antarklub.
Baca Selengkapnya - Paul Scholes Pensiun

Shakira: Selamat Barcelona, Tim Terbaik Dunia

Kekasih bek Barcelona Gerard Pique, Shakira turut larut dalam kesuksesan Blaugrana merengkuh trofi Liga Champions. Diva pop berdarah Kolombia mengucapkan selamat pada skuad besutan Pep Guardiola, yang diklaimnya sebagai tim terbaik dunia.

Minggu (29/5/2011) malam waktu setempat, seluruh pemain Barcelona merayakan kemenangan 3-1 atas Manchester United dengan menggelar parade dari Camp Nou menuju venue konser Shakira, di Lluis Companys Olympic Stadium, Barcelona.

Tak hanya menghibur dengan suara merdu serta goyangannya, Shakira pun mengajak Pique dan rekan-rekan timnya naik ke atas panggung, seperti Xavi Hernandez, David Villa, Pedro Rodriguez, Sergio Busquets, dan Bojan Krkic. Penyanyi 34 tahun memaksa Pique cs berdansa bersama.

“Kami akan menggoyangkan pinggul-pinggul ini!” seru Shakira, seperti dilansir Tribalfootball, Senin (30/5/2011).

Di akhir konser, penyanyi yang 10 tahun lebih tua dari Pique tak lupa memberikan ucapan selamat pada Barcelona, yang sukses mengantongi gelar juara Liga Champions untuk kali keempat. “Selamat Barcelona, tim terbaik di dunia,” imbuhnya.
Baca Selengkapnya - Shakira: Selamat Barcelona, Tim Terbaik Dunia

Legenda Liverpool Kritik Manchester United

Legenda Liverpool Alan Hansen mencibir penampilan Manchester United saat dikalahkan Barcelona di final Liga Champions. Liverpool di era 70-an hingga awal 80an dinilainya mampu memberikan perlawanan lebih baik.

MU cuma mampu mengimbangi permainan Barca hingga babak pertama usai Wayne Rooney membalas gol pembuka dari pedro Rodriguez. Tetapi di babak kedua, skuad besutan Pep Guardiola itu tak terbendung usai menceploskan bola lewat Lionel Messi dan David Villa untuk mengunci gelar juara dengan kemenangan 3-1.

Hansen, merupakan salah satu pemain kunci saat Liverpool mengalami masa kejayaan. Selama 14 tahun bermukim di Anfield, pria yang dulu menempati posisi bek tengah itu telah bermain sebanyak 434 kali dan meraih 23 gelar termasuk delapan kali gelar Liga Inggris. "Tim Liverpool yang saya bela pada akhir 1977 hingga awal 1980 telah memenangi empat Piala Eropa dalam delapan musim dan saya yakin kami bisa memberi perlawanan lebih baik kepada Barcelona daripada United di Wembley," tulis Hansen di kolom Telegraph yang dikutip ESPN Star.

"Barcelona membinasakan United yang rata-rata yang tidak tahu jawaban dari kemampuan lawannya. Liverpool kami jauh lebih kuat daripada United yang sekarang, kami akan dapat menemukan jalan untuk meredam Messi, Xavi dan Inesta."

Akan tetapi Hansen tidak menyalahkan MU atas kekalahannya. Disebutnya, para pemain Barca jauh lebih tangguh.

"Anda tidak bisa terlalu menyalahkan para pemain United atas kekalahan ini. Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic adalah dua bek terbaik di Premier League, tapi mereka tak berguna karena Barcelona mengiris mereka seperti pisau panas menembus mentega," tulis Hansen yang kini menjadi pengamat sepakbola itu.

"Dan di dalam Messi, mereka punya pemain yang sepertinya datang dari planet lain. Di satu saat dia menjatuhkan pundaknya dan mengirim tiga bek United dan setengah penonton di belakang gawang ke arah yang salah."

"Dia sungguh luar biasa di Wembley. Jika pemain lain menemukan waktu dan ruang yang tepat tapi Messi entah bagaimana menemukan ruang yang sempit (untuk menembak) dia antara jarak enam sampai 18 yard. Dia hampir menari dengan bola dan saya belum pernah melihat pemain dengan kaki secepat itu dan kemampuan menyelesaikan seperti Messi," pungkas Hansen.
Baca Selengkapnya - Legenda Liverpool Kritik Manchester United

Hamilton Minta Maaf Atas Insiden di GP Monaco

Lewis Hamilton melahirkan kontroversi di dalam dan di luar lintasan GP Monaco. Atas aksinya yang dianggap tidak terpuji tersebut, Hamilton pun meminta maaf.

Hamilton dua kali dihukum akibat dua insiden tabrakan yang berbeda dengan Felipe Massa dan Pastor Maldonado. Pembalap McLaren itu dikenai drive through serta waktu total lombanya ditambah 20 detik.

Selesai lomba, kontroversi kembali diciptakan oleh juara dunia 2008 itu ketika ia menyerang stewards GP Monaco yang ia anggap tidak adil hanya karena ia adalah pembalap berkulit hitam.

Atas semua prahara yang ia ciptakan akhir pekan lalu tersebut, Hamilton kemudian merasa menyesal.

"Hai guys, aku mau meminta maaf atas penampilanku akhir pekan lalu serta komentarku setelahnya. Aku tidak bermaksud menyinggung siapapun," tulis Hamilton di akun Twitternya.

"Buat Massa dan Maldonado, dengan rasa hormat yang paling besar, aku memohon maaf apabila aku menyakiti kalian. Kalian berdua adalah pembalap hebat yang sangat aku hormati," imbuh Hamilton.

"Buat fansku yang hilang serta fans yang baru, saya berharap kalian mendapat cinta dan kebahagiaan. Tuhan memberkati kalian. Mari menatap ke depan, ada Montreal. Tertanda, Lewis," tuntas Hamilton.
Baca Selengkapnya - Hamilton Minta Maaf Atas Insiden di GP Monaco

Erwin Koeman Resmi Tangani FC Utrecht

Setelah sepekan bernegosiasi, FC Utrecht akhirnya menunjuk Erwin Koeman sebagai pelatih mereka mulai musim depan.

Utrecht memecat Ton du Chatinier akibat pencapaian tak memuaskan di Eredivisie Belanda musim ini. Sebelum keputusan pemecatan dilansir media massa, sudah terlebih dulu muncul spekulasi tawaran melatih kepada Koeman.

Dengan demikian, Koeman kembali aktif sebagai pelatih setelah dipecat sebagai pelatih timnas Hongaria tahun lalu. Kakak Ronald Koeman ini berpengalaman melatih Feyenoord Rotterdam dan RKC Waalwijk. Untuk membantu tugas Koeman di De Galgenwaard, Utrecht menunjuk Jan Wouters sebagai asisten pelatih.
Baca Selengkapnya - Erwin Koeman Resmi Tangani FC Utrecht

Paul Scholes Tidak Berpikir Bisa Raih Titel ke-19

Gelandang veteran Manchester United Paul Scholes belum memberi jawaban apakah menerima tawaran perpanjangan kontrak satu tahun lagi atau memutuskan untuk pensiun.

Pemain berusia 36 ini pun menolak memberitahukan masa depannya di klub saat bergabung dengan pemain lain melakukan parade juara United, Senin kemarin.

Scholes yang selama ini jarang berbicara dengan pers lebih banyak mengungkapkan perasaan senang dengan pencapaian United yang melewati rekor Liverpool.

"Meraih titel ke-19 sesungguhnya tak pernah terlintas dalam pikiran. Kami selama ini hanya berusaha memenangkan titel juara. Bila akhirnya kami mampu melakukannya, ini sungguh pencapaian yang luar biasa. Kini kami ingin memperbesar keunggulan itu," kata Scholes.

"Selalu ada tantangan pada musim berikutnya. Semua ini sudah berlalu. Kami merayakan pesta juara dan ingin menikmati libur musim panas. Selanjutnya, kami fokus memenangkan titel lagi di musim depan," jawabnya.

Scholes menolak berbicara tentang masa depannya. Hanya, rumor yang beredar dia sesungguhnya sudah memutuskan untuk pensiun. Namun, manajer Sir Alex Ferguson meminta dia untuk tutup mulut agar tidak mengganggu persiapan final Liga Champions dan suka cita pesta juara United.
Baca Selengkapnya - Paul Scholes Tidak Berpikir Bisa Raih Titel ke-19

Fabio Coentro Pilih Real Madrid Daripada Manchester United

Bek kiri Benfica Fabio Coentro menjadi pemain paling diburu menjelang dibukanya bursa transfer musim panas. Tidak hanya Real Madrid yang berambisi memboyong Coentro, tapi juga Manchester United dan Barcelona.

Namun, United dan Barca harus siap-siap melupakan keinginan menggaet bek Portugal yang dipatok harga £26 juta ini. Pasalnya, Coentro lebih berharap bergabung dengan Madrid.

"Saya tahu Barca dan United tertarik pada saya. Ini tentu suatu kehormatan bagi saya. Ini menunjukkan saya sudah melakukan hal yang terbaik sebagai pemain," ujar Coentro.

"Keduanya merupakan tim besar dengan pemain terbaik. Tapi bila Madrid menunjukkan ketertarikannya, klub itu menjadi pilihan pertama saya," jawabnya.

Menurut pemain berusia 23 ini, kepindahannya ke Santiago Bernabeu tinggal menunggu kesepakatan transfer di antara kedua klub.

"Ada ketertarikan di antara saya dan Madrid. Namun, semua itu tergantung pada kesepakatan dari kedua klub. Saya hanya berharap mimpi bermain untuk Madrid bisa menjadi kenyataan.
Baca Selengkapnya - Fabio Coentro Pilih Real Madrid Daripada Manchester United

Dimitar Berbatov Bergabung Dalam Parade Manchester United

Gagal di Liga Champions tak mengurungkan Manchester United melakukan parade juara. Di tengah hujan yang mengguyur kota Manchester, the Red Devils yang menjadi juara Liga Primer Inggris ke-19 kalinya melakukan parade dengan bis terbuka. Parade diawali dari pusat kota menuju Stretford.

Penyerang Dimitar Berbatov tetap ikut dalam parade meski masa depannya di Old Trafford menjadi teka-teki. Penyerang asal Bulgaria ini tidak dimasukkan dalam skuad yang berlaga di final melawan Barcelona di Wembley. Manajer Sir Alex Ferguson justru memasukkan Michael Owen.

Kontrak Berbatov akan berakhir musim depan. Namun dirinya kemungkinan besar menjadi bagian dari perombakan yang akan dilakukan Ferguson.

Selain Berbatov, dua pemain yang masih belum jelas apakah akan bertahan di United, Paul Scholes dan Owen, juga ikut parade. Kontrak Owen sudah berakhir dan mantan striker timnas ini berharap dipertahankan United.

Sementara, Scholes sudah mendapat tawaran perpanjangan kontrak satu tahun lagi. Namun, gelandang veteran ini belum memastikan apakah akan menerima tawaran itu atau memutuskan untuk pensiun.
Baca Selengkapnya - Dimitar Berbatov Bergabung Dalam Parade Manchester United

Michael Owen: Gagal Di Liga Champions Tidak Mempengaruhi Rekor Klub

Striker Michael Owen masih berharap dirinya tetap bertahan di Manchester United pada kompetisi musim depan.

Kontrak Owen di Old Trafford akan berakhir pada musim panas ini. Sejumlah spekulasi menyebut mantan pemain Liverpool itu tidak akan bertahan di United. Pasalnya, hingga kini belum ada tanda-tanda ia akan mendapakan kontrak baru dari manajemen The Red Devils.

Meski tidak mendapatkan kesempatan bermain secara reguler, namun Owen mengaku senang berkarir di United. Ia berharap bisa bertahan di sana.

"Saya senang dengan setiap menit saya bermain," ujar Owen kepada Sky Sports. "Kami memiliki pemain, staf, manajer, dan fans hebat di sini."

Owen mengomentari tentang kekalahan United di tangan Barcelona di final Liga Champions di Wembley, Minggu (29/5) dinihari WIB. Saat itu, ia tidak mendapatkan kesempatan tampil, meski masuk dalam skuad cadangan.

Menurut Owen, kegagalan United di Liga Champions tidak mempengaruhi keberhasilan klub meraih gelar Liga Primer Inggris ke-19.

"Saat Anda memulai musim, target pertama yang ingin diraih adalah memenangi liga." "Apa yang terjadi akhir pekan lalu tidak mengurangi kesuksesan yang sudah kami raih."
Baca Selengkapnya - Michael Owen: Gagal Di Liga Champions Tidak Mempengaruhi Rekor Klub

Johan Elmander Resmi ke Galatasaray

Galatasaray memastikan perekrutan Johan Elmander setelah striker internasional Swedia itu meninggalkan Bolton Wanderers.

Elmander memutuskan tidak memperpanjang masa kontrak bersama Bolton dan mencari tantangan baru. Keinginan tersebut diwujudkan dengan tanda tangan di atas kontrak berdurasi tiga tahun bersama Galatasaray usai menjalani tes medis.

Kevin Davies berharap Elmander meraih sukses bersama klub barunya.

"Johan sempat mengalami kesulitan selama masa-masa awal bergabung karena kesulitan mencari bentuk permainan terbaiknya," ujarnya kepada Bolton News.

"Musim ini dia selalu mengerahkan kemampuan terbaik meski diminta bermain di banyak posisi. Dia pria baik dan pelatih kerap memujinya karena etos kerja yang dimilikinya. Mudah-mudahan dia sukses bersama Galatasaray."
Baca Selengkapnya - Johan Elmander Resmi ke Galatasaray

Sir Alex Ferguson Kritik Pembatasan Latihan Di Klub Inggris

Manajer Manchester United SIr Alex Ferguson mengkritik kebijakan pembatasan pelatihan di klub-klub Inggris. Menurutnya, kondisi itu membuat mereka kalah bersaing dengan klub-klub luar Inggris, terutama Spanyol.

Pernyataan pelatih asal Skotlandia itu disampaikan setelah The Red Devils dikalahkan Barcelona 3-1 di final Liga Champions, Minggu (29/5) dinihari WIB.

Menurut Fergie, kebijakan pembatasan pelatihan buat para pemain muda perlu direvisi. Selama ini, klub-klub Inggris hanya memberikan kesempatan sangat sedikit, kurang dari 90 menit, buat para pemain muda untuk berlatih pada setiap harinya. "Publik perlu memahami mekanisme industri yang sedang kami lakukan," ujar Fergie kepada Sky Sports.

"Kami hanya diperbolehkan melatih anak-anak muda selama satu jam setengah. Sementara Barcelona bisa melatih setiap jam pada tiap harinya kalau mereka mau." "Itulah manfaat besar yang mereka rasakan sekarang. Itu merupakan filosofi yang fantastis."

"Kami berharap ke depannya para pelatih bisa menggunakan banyak waktu dengan anak-anak, untuk mengajari dasar-dasar, kemampuan teknik, dan rasa percaya diri dalam menguasai bola." "Kami sebenarnya sudah bagus. Tapi, untuk saat ini Barcelona lebih bagus."
Baca Selengkapnya - Sir Alex Ferguson Kritik Pembatasan Latihan Di Klub Inggris

David Beckham Kecewa Manchester United Kalah Dari Barcelona

Senin, 30 Mei 2011

Sepuluh musim dihabiskan David Beckham bersama Manchester United. Wajar bila gelandang 36 tahun yang sekarang memperkuat LA Galaxy itu mendukung The Red Devils mengalahkan Barcelona untuk menjuarai Liga Champions 2011.

Namun, pertandingan di Wembley pada Sabtu (28/5) lalu itu nyatanya kembali dituntaskan dengan kemenangan 3-1 bagi Blaugrana, tim Spanyol yang juga membekuk United dua musim sebelumnya pada final di Olimpico.

Pantaslah kalau Beckham kecewa. Kendati begitu, senada dengan opini banyak orang, mantan kapten timnas Inggris itu juga berpendapat El Barca memang tampil lebih superior.

“Barcelona adalah tim luar biasa dengan operan-operannya, mereka juga sangat berbakat,” tukas Becks.

“Pastinya mereka mempunyai individu-individu hebat yang menampilkan performa baik dan bekerja keras sebagai sebuah tim.”

“Manchester United baru saja menghadapi sebuah tim sepakbola yang sangat bagus,” tambah eks pemain Real Madrid itu.

“Sebagai fans Manchester United, jelas saya kecewa, tapi sebagai penggemar sepakbola, banyak orang mungkin menikmati gim tersebut,” pungkas pemain yang turut berperan penting dalam treble winners United musim 1998/99 itu.
Baca Selengkapnya - David Beckham Kecewa Manchester United Kalah Dari Barcelona

Edwin Van Der Sar Tidak Dihantui Kegagalan Di Liga Champions

Kiper Edwin van der Sar mengakhiri karirnya yang panjang dengan kegagalan. Harapan meraih trofi Liga Champions gagal karena Manchester United dikalahkan Barcelona 3-1 pada laga final di Wembley, Minggu (29/5) dinihari WIB.

Padahal, Van der Sar memiliki karir yang gemilang saat bermain di Ajax Amsterdam, Juventus, Fulham dan terakhir di United. Meski demikian, kiper asal Belanda ini tegaskan tidak akan dibayangi kegagalan tersebut.

"Saya tidak akan duduk dan kemudian menjadi emosi. Saya santai saja dengan apa yang sudah terjadi. Tentu akhir yang luar biasa bila kami berhasil menang. Tapi itu tak kesampaian. Kami tentu kecewa. Tapi itulah kehidupan. Kadang Anda menang dan lain waktu, Anda kalah," jelas Van der Sar.

"Saya baik-baik saja. Saya sesungguhnya berharap akhir yang penuh emosi. Tapi ini saatnya untuk pensiun dan saya senang dengan keputusan itu," jawabnya.

Menurut Van der Sar, United sesungguhnya berpeluang mengalahkan Barca. Apalagi, Barca butuh waktu 20 menit untuk keluar dari tekanan. Meski demikian, Van der Sar mengakui Barca tim yang bagus.

"Setelah kami menyamakan kedudukan, pertandingan masih terbuka. Namun kami gagal saat mengawali babak kedua. Kami kembali lebih banyak bertahan. Namun, Anda bisa menghentikan mereka. Barca bisa dikalahkan. Hanya, mereka memang memiliki pemain ekselen. Mereka tim yang bagus," jelas Van der Sar.
Baca Selengkapnya - Edwin Van Der Sar Tidak Dihantui Kegagalan Di Liga Champions

Ivan Perisic Resmi ke Borussia Dortmund

Juara Bundesliga Jerman Borussia Dortmund kembali melakukan perekrutan untuk memperkuat tim menghadapi kompetisi musim depan. Dortmund sukses memboyong pemain serba bisa dari klub Belgia Brugge Ivan Perisic.

Tidak disebutkan berapa harga pemain yang biasa bermain di sayap kiri atau playmaker ini. Namun, dia diperkirakan dibeli dengan harga €5 juta. Perisic sendiri mendapat kontrak lima tahun dari Dortmund. Pemain yang mencetak 22 gol di Liga Utama Belgia musim ini kemungkinan akan menempati posisi yang berbeda.

Menurut manajer Dortmund Michael Zorc tidak menutup kemungkinan Perisic ditempatkan sebagai gelandang bertahan untuk menggantikan posisi Nuri Sahin yang dibeli Real Madrid. Apalagi, karakter permainannya mirip dengan Michael Ballack yang kini bermain di Bayer Leverkusen.

"Gaya bermainnya seperti Michael Ballack. Bahkan dia lebih cepat dibandingkan pemain dari Leverkusen itu. Dia bisa bermain dengan formasi standar 4-2-3-1. Dia bisa bermain di kiri atau di belakang striker. Perisic juga memiliki keuntungan karena bisa dimainkan lebih ke dalam," ungkap Zorc.

Sebagai gelandang bertahan, Perisic akan bersaing dengan pemain anyar Ilkay Gundogan. Sebaliknya bila menjadi gelandang serang, pemain asal Serbia ini berebut posisi dengan Shinji Kagawa, Kevin Grosskreutz, dan Mario Gotze.

Perisic merupakan pemain keempat yang didatangkan Dortmund. Sebelumnya, Dortmund merekrut Gundogan dari Nurnburg, Chris Lowe dari Chemnitz dan Moritz Leitner yang sebelumnya dipinjamkan ke Augsburg.
Baca Selengkapnya - Ivan Perisic Resmi ke Borussia Dortmund

Steward Bisa Menerima Penjelasan Hamilton

Candaan sinis sempat dilontarkan Lewis Hamilton sebagai salah satu bentuk kekesalannya kepada steward. Namun Hamilton sudah memberikan penjelasan dan steward sudah bisa menerimanya.

Hamilton mengeluh karena dirinya hampir selalu berurusan dengan steward di musim ini. Bahkan juara dunia 2008 itu melontarkan guyonan bernada sinis dengan mengatakan perlakuan steward dikarenakan dia merupakan orang kulit hitam.

Bos McLaren Martin Whitmarsh angkat bicara untuk mengklarifkasi masalah ini. Whitmarsh mengatakan bahwa Hamilton sudah memberikan penjelasan kepada steward soal ucapannya.

"Segera setelah balapan Hamilton sangat down, dan dalam waancara dengan televisi selepas lomba, dia membuat lelucon yang buruk soal penalti yang dia terima dengan merujuk kepada Ali G," ujar Whitmarsh dilansir dari Autosport.

"Namun saya dengan senang mengatakan bahwa Hamilton memilih untuk kembali ke lintasan dan berbicara dengan steward soal candaan tersebut. Mereka (steward) bisa menerima penjelasan dia."

Whitmarsh mengatakan bahwa pembalapnya itu menjalani balapan yang tidak menyenangkan di Monako. Dua penalti diterima oleh Hamilton di lomba yang berlangsung Minggu (29/5/2011) malam WIB tersebut.

"Sore yang frustrasi buat Lewis. Saya pikir realitanya seperti itu, bila Anda start dari posisi mana pun selain di grid depan di Monte Carlo, maka Anda selalu memiliki risiko untuk terlibat dalam insiden. Terlebih lagi bila Anda pembalap yang kuat seperti Lewis yang tidak pernah menyerah."

"Namun memang begitulah Lewis. Itulah sebabnya dia merupakan pembalap yang fantastis dan menyaksikan dia membalap sungguh menegangkan. Ya memang dia kecewa karena dia benar-benar cepat dalam semua sesi di akhir pekan di sini. Namun ya inilah Monte Carlo, beginilah balapan, beginilah hidup," tuntasnya.

Hamilton sendiri mengaku dirinya tengah emosional sehingga terlontarlah guyonan sinis tersebut. "Apa yang saya katakan hanya sedikit bercanda, yang ternyata untuk saat itu tidak lucu," lugasnya seperti dikutip dari Yahoosports.

"Saya membuat mereka sadar bahwa saat emosi meninggi dan sangat intens di akhir balapan seperti ini, Anda tak selalu bisa mengatakan hal yang benar, dan lelucon itu hadir di waktu yang salah," tutup dia.
Baca Selengkapnya - Steward Bisa Menerima Penjelasan Hamilton

Kesalnya Hamilton Pada Steward

Lewis Hamilton mengungkapkan kekesalan dia kepada steward. Bahkan dalam mengekspresikan rasa jengkel-nya Hamilton juga melontarkan sebuah lelucon yang bernada sinis.

Hamilton dikenai drive-through penalty usai didakwa memicu kecelakaan dengan Felipe Massa di GP Monako, Minggu (29/5/2011) malam WIB.

Hamilton pun mengungkapkan kekesalannya kepada steward. "Dari enam balapan, saya harus berurusan lima kali dengan steward. Ini lelucon. Ini benar-benar lelucon yang parah," kesal pembalap McLaren itu seperti dikutip dari Autosport.

Bahkan dalam mengungkapkan kekesalannya, Hamilton juga sempat melontarkan lelucon sinis. "Mungkin ini semua karena saya orang kulit hitam. Itu yang dikatakan Ali G. Saya sendiri tidak tahu," seru dia.

Kekasih Nicole Scherzinger itu mengklaim dirinya tidak bersalah dalam kecelakaan yang terjadi antara dirinya dengan Massa. Menurut versi Hamilton, ketika itu dia lebih cepat dibanding si pembalap Ferrari.

"Kemudian saya mencoba melaju lewat dalam, dan dia berbelok begitu cepat dan mengarah kepada saya. Jadi saya kemudian berusaha mengarah ke kerbs untuk menghindarinya dan kami berbenturan."

"Dan jelas saya mendapat penalti, seperti biasanya. Massa menahan saya di kualifikasi, dan saya kena penalti. Dia mengarah ke saya, dan saya yang dapat penalti."

Sebagai informasi, kekesalan itu dia ungkapkan sebelum terkena penalti lain yakni tambahan waktu 20 detik. Hukuman ini dikenakan kepada pembalap asal Inggris tersebut karena dia didakwa menyebabkan kecelakaan Pastor Maldonado.

Saat berita ini diturunkan, Hamilton masih belum memberikan reaksinya kepada hukuman tersebut. Namun juara dunia 2008 itu juga kesal terhadap Maldonado.

"Saya berada di sisi sebelah dalam dari Maldonado dan Anda dapat melihat melalui layar televisi bahwa dia terlalu dini untuk mengubah arah mobil guna mencegah agar saya menyalip dan kemudian dia menabrak saya. Ini kejadian konyol. Pembalap itu benar-benar sangat konyol dan bodoh," sungutnya.
Baca Selengkapnya - Kesalnya Hamilton Pada Steward

Penalti 20 Detik Untuk Hamilton di GP Monaco

Lewis Hamilton dikenai sanksi berupa tambahan waktu 20 detik untuk catatan waktu dia di GP Monaco. Namun begitu hukuman ini tak mempengaruhi posisinya.

"Pembalap McLaren Lewis Hamilton dikenai sanksi tambahan 20 detik untuk waktu balapan yang dia catat oleh steward GP Monaco," demikian keterangan yang disampaikan F1 melalui situs resminya, Senin (30/5/2011) dinihari WIB.

Pembalap asal Inggris tersebut kena hukuman karena didakwa menyebabkan tabrakan dengan pembalap Williams Pastor Maldonado di lap terakhir balapan GP Monaco yang berlangsung Minggu (29/5/2011) malam WIB.

Meski begitu hukuman ini tak mempengaruhi posisi yang didapat Hamilton di GP Monaco. "Meski dengan adanya tambahan waktu ini kepada race time yang dia peroleh, Hamilton akan tetap berada di posisi di mana ia finis yakni posisi keenam dan dia merupakan pembalap terakhir yang ada di lap terdepan," lanjut keterangan dari F1.

Beberapa saat sebelum sanksi ini dijatuhkan, Hamilton mengklaim dirinya harus lima kali berurusan dengan steward dalam enam balapan musim ini.

"Dari enam balapan, saya lima kali berhadapan dengan steward. Ini lelucon. Ini benar-benar lelucon yang parah," keluh juara dunia 2008 itu di BBC.

Selain Hamilton, F1 juga masih menyelidiki pembalap Sauber Kamui Kobayashi karena pergerakan dia ketika melewati Adrian Sutil (Force India). Sejauh ini Kobayashi masih mendapat teguran dan tetap berada di posisi kelima GP Monaco.
Baca Selengkapnya - Penalti 20 Detik Untuk Hamilton di GP Monaco

Sweater Biru Joachim Loew Dipajang Di Museum Sepakbola Jerman

Sweater Joachim Loew yang ikut mengiringi laju timnas Jerman saat menuntaskan Piala Dunia 2010 di posisi tiga bakal mendapatkan tempat spesial: museum sepakbola Jerman.

Jika Anda gemar menyimak pesta sepakbola di Afrika Selatan tahun lalu, mestinya Anda masih cukup ingat, atau minimal cukup ngeh, dengan baju hangat berleher V warna biru yang acap dikenakan Loew.

Rasanya sweater itu tidak akan mudah terlupakan, khususnya untuk fans Jerman. Bukan apa-apa, busana itu setia membalut tubuh Loew nyaris di seluruh laga Der Panzer, termasuk ketika menyisihkan Inggris dan Argentina.

Tercatat hanya satu kali Loew tidak mengenakan sweater tersebut yakni di fase grup saat menghadapi Serbia. Kekalahan Jerman menandai absennya sweater biru Loew. Kekalahan dari Serbia itu sendiri lantas membuat para pemain Jerman sempat meminta Loew tidak usah mencuci sweater tersebut dan terus-terusan mengenakannya, karena dinilai membawa keberuntungan. Tapi tuah sweater itu nyatanya luntur di semifinal setelah Jerman disingkirkan oleh Spanyol yang kemudian jadi juara Piala Dunia 2010.

Sweater itu sendiri lantas dilelang dalam rangka amal dan ditebus oleh sebuah jaringan ritel seharga 1,43 juta dolar AS. Jaringan tersebut kini akan menyumbangkannya ke museum sepakbola Jerman yang akan dibuka pada tahun 2014 di Dortmund.

"Ini adalah sebuah ide bagus. Sweater ini menjadi pengingat yang tidak lekang waktu akan Piala Dunia di Afrika Selatan dan betapa luar biasanya waktu yang dijalani fans, pemain dan para staf pelatih kami," ujar Loew menyambut ide dimeseumkannya sweater ikonik tersebut, seperti dikutip Reuters.
Baca Selengkapnya - Sweater Biru Joachim Loew Dipajang Di Museum Sepakbola Jerman

Nani: Ferguson Semakin Semangat

Kekalahan dari Barcelona di final Liga Champions membuat pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson semakin semangat mengejar gelar. Hal tersebut dikatakan oleh salah satu anak asuhnya, Luis Nani.

Dikatakan oleh winger asal Portugal: “Kenapa tidak, seorang pelatih seperti Ferguson pasti akan terus berjuang untuk bisa meraih gelar Liga Champions.”

“Dia sudah mengukir banyak prestasi selama karir. Kami sudah sampai di final, meskipun trofi itu akhirnya dibawa pulang Barcelona. Sulit untuk mengalahkan mereka saat ini. Tapi siapa yang tahu, mungkin musim depan kami kembali ke partai puncak dengan lawan berbeda,” cetusnya seperti dikutip Tribalfootball, Senin (30/5/2011). Kemungkinan United untuk kembali bertemu dengan Barcelona di tahun mendatang lumayan terbuka. Menanggapi hal tersebut Nani cukup antusias.

“Bisa jadi kami juga akan kembali bertemu lagi dengan mereka. Pastinya akan berbeda karena selanjutnya kami yang menang,” sesumbar mantan punggawa Sporting Lisbon.
Baca Selengkapnya - Nani: Ferguson Semakin Semangat

Sir Alex Ferguson Tertantang Samai Standar Barcelona

Kekalahan dari Barcelona di final Liga Champions ternyata tidak menyurutkan semangat pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson. Bahkan pria yang akrab disapa Fergie mengaku sangat siap untuk bisa membawa anak-anak asuhnya ke jenjang lebih tinggi.

United kembali gagal merengkuh gelar juara Liga Champions. Mereka dikalahkan oleh lawan yang sama seperti di partai pamungkas dua tahun silam, Barca.

Pada duel yang berkesudahan dengan skor 3-1 itu, The Red Devils secara garis besar terlihat tidak bisa mengimbangi permainan apik sekaligus menawan dari Los Azulgranas. Ikut mengamini anggapan tersebut, Ferguson kini mengusung tekad membenahi timnya demi bisa melampaui atau setidaknya menyamai standar penampilan anak-anak asuh Pep Guardiola.

“Mencari solusi bukan hal mudah, namun itulah tantangan. Kita tidak boleh takut,” ujar Ferguson seperti dikutip Goal, Senin (30/5/2011).

“Kita harus memperlihatkan diri sebagai tim yang konsisten di Eropa. United harus semakin baik dari tahun ke tahun. Kami tidak kehilangan ide dengan tim ini. Semoga kami bisa bangkit dengan cara yang tepat,” tuntasnya.
Baca Selengkapnya - Sir Alex Ferguson Tertantang Samai Standar Barcelona

Para Pemain Barcelona Bergoyang di Konser Shakira



Para punggawa Barcelona merayakan kesuksesan meraih trofi Liga Champions 2010/2011 dengan menonton konser kekasih Gerard Pique, Shakira. Tak hanya itu, Pique cs juga turut bergoyang di atas panggung.

Ya, Barca sukses menaklukkan Manchester United 3-1 di laga final yang dihelat di Stadion Wembley, London, Minggu (29/5/2011) dini hari kemarin. Seakan de javu, seperti saat skuad besutan Pep Guardiola menundukkan United 2-0 di momen serupa di Olimpico Roma, pada 2009 lalu.

Usai merengkuh trofi di hadapan ribuan publik Inggris, seluruh awak Azulgrana langsung kembali ke Catalan. Mereka pun menyempatkan diri menghadiri konser Shakira di Lluis Companys Olympic Stadium, Barcelona. Di sela-sela konser, penyanyi berdarah Kolombia mengajak kekasihnya, Pique dan rekan-rekan timnya ke atas panggung untuk bergoyang bersama.

Seperti dilansir Yahoo! Sports, Senin (30/5/2011), Pique menyeret sejumlah punggawa Blaugrana ke atas pentas, antara lain Sergio Busquets, Xavi Hernandez, David Villa, Pedro Rodriguez, dan Bojan Krkic yang terlihat santai mengenakan celana jeans pendek.

Busquets, yang sangat percaya diri menggunakan sandal jepit, tampak paling sukses menirukan gaya Shakira. Sementara itu, Xavi bergoyang layaknya penari telanjang. Ya, mereka begitu larut dalam kebahagiaan atas kesuksesan Barca meraih predikat tim terbaik Eropa untuk kali keempat.
Baca Selengkapnya - Para Pemain Barcelona Bergoyang di Konser Shakira

Lupakan Liga Champions, Manchester United Gelar Parade Juara ke-19

Pemain dan fans Manchester United sementara akan melupakan kegagalan di Liga Champions. Sehari setelah kekalahan atas Barcelona, The Red Devils menggelar parade sukses merengkuh titel Liga Inggris ke-19.

Sabtu (28/5/2011) malam waktu London, MU menelan kekalahan menyakitkan dari Barcelona di final Liga Champions. Meski bermain di 'kandang sendiri' Setan Merah' tetap tak meredam ketangguhan Lionel Messi dkk untuk kemudian menyerah 1-3.

Meski gagal kembali menaklukkan Eropa, MU tetap akan merayakan sukses mereka meraih titel juara ke-19. Seperti yang sudah-sudah terjadi, pesta tersebut akan berupa parade dengan menggunakan bus beratap terbuka yang akan digelar di Manchester pada Senin (30/5/2011) siang ini waktu setempat.

Skuad The Red Devils akan memamerkan trofi musim 2010/11, yang membuat mereka mengalahkan Liverpool sebagai klub dengan titel liga terbanyak. Sir Alex Ferguson akan ditemani seluruh skuad MU dalam perayaan tersebut.

"Manchester United memenangi gelar ke-19 di top flight adalah sesuatu yang luar biasa dan merupakan raihan bersejarah. Kami yakin fans akan keluar dan ikut dalam perayaan ini untuk menyambut pahlawan mereka dan tanggal 30 Mei akan jadi hari yang dikenang oleh seluruh kota," ungkap ketua Dewan Kota Manchester, Sir Richard Leese di Metro.UK.

Kekalahan yang diderita MU di Liga Champions diyakini tak akan berpengaruh pada antusiasme fans untuk turun ke jalan. Di situs resminya pihak MU memprediksikan akan ada ribuan orang turun ke jalan menyambut Nemanja Vidic dkk.
Baca Selengkapnya - Lupakan Liga Champions, Manchester United Gelar Parade Juara ke-19

Cristiano Ronaldo Bisa Seperti Ryan Giggs

Dengan usia di ambang 38 tahun, Ryan Giggs masih menjadi andalan di Manchester United yang juga dibantunya menuju sukses. Hal itu diyakini akan dapat ditiru Cristiano Ronaldo di Real Madrid.

Ronaldo saat ini masih berusia 26 tahun. Ia baru saja melewati musim di mana dirinya membuat rekor baru dalam perihal gol di La Liga setelah membuat 40 gol musim ini.

Dengan catatan tersebut maka si bintang Portugal pun telah membuat 86 gol dalam 89 penampilan untuk El Real semenjak bergabung dari Manchester United di musim panas 2009.

Hal itu jelas luar biasa. Tetapi aksi Ronaldo diyakini takkan berhenti sampai sini. Pelatih kebugaran Madrid Valter Di Salvo percaya si pemain masih akan mampu memberikan banyak hal untuk bertahun-tahun ke depan.

"Sulit mengatakan di mana batasannya untuk Ronaldo karena ia tidak pernah menyerah. Saya pikir ia akan terus bermain di level atas sampai usia 38-an tahun. Seperti Giggs, ia adalah seorang profesional dan contoh untuk para rekannya," ujar Di Salvo kepada Marca yang dikutip ESPN Star.

Giggs yang disebut Di Salvo musim ini akan genap berusia 38 tahun pada bulan November depan. Meski tak lagi muda, pemain Wales itu tetap mampu bersinar untuk MU yang musim ini diantarnya ke takhta juara Liga Primer Inggris.

Ronaldo pun diyakini akan mampu terus menghadirkan prestasi untuk 'Si Putih' di Madrid, tanpa terkendala usia sebagaimana mantan rekannya di MU tersebut.

"Saya pikir Madrid membelinya dengan murah karena ia akan terus bermain di level tertinggi untuk tahunan ke depan dan ia akan memberikan banyak hal untuk Madrid." "Saya kenal benar dengan Ronaldo. Ia adalah pekerja keras. Ia tidak hanya mengurusi dietnya, ia juga mengurus semuanya. Ia suka mengukur apapun yang dimakannya, apapun yang diminumnya dan selalu beristirahat dengan cukup," paparnya.
Baca Selengkapnya - Cristiano Ronaldo Bisa Seperti Ryan Giggs

Tomasz Kuszczak: Edwin Van Der Sar Hebat

Kiper Edwin van der Sar gagal menutup karirnya dengan meraih trofi Liga Champions. Pada final di Wembley, Minggu (29/5) dinihari WIB, gawang Van der Sar tiga kali kebobolan dan Manchester United dipaksa menyerah 3-1 oleh Barcelona.

Meski demikian, penampilan kiper berusia 40 ini tetap mendapat pujian. Kiper kedua United Tomasz Kuszczak mengakui sulit menggeser Van der Sar.

"Edwin sungguh kiper hebat. Saya banyak belajar dari dia. Harus diakui, dia membuat saya duduk di bangku cadangan begitu lama. Menurut saya tidak ada kiper yang bisa memaksa dia untuk duduk di bangku cadangan. Tak mengejutkan bila saya lebih sering dicadangkan," ujar Kuszczak.

"Saat saya datang ke klub ini lima tahun lalu, saya sangat berharap mendapat kesempatan bermain secara reguler. Namun, Edwin tak pernah menyerah dan selalu bermain bagus. Dia adalah salah satu pemain terbaik di tim ini. Sulit untuk menyingkirkan dia," jawab kiper asal Polandia ini.

Menurut Kuszczak dirinya tetap menjalin hubungan baik dengan Van der Sar. Apalagi, mereka memang bersahabat dekat.

"Kini, dia sudah pensiun. Kami bersahabat dekat dan sering menghabiskan waktu bersama. Saya tetap berdoa untuk dia. Kami akan terus berhubungan. Saya banyak belajar dari dia," kata Kuszczak yang tetap membuka peluang pindah ke klub lain. Bila gagal menjadi kiper utama di United, Kuszczak berniat meninggalkan Old Trafford.
Baca Selengkapnya - Tomasz Kuszczak: Edwin Van Der Sar Hebat

Daftar Juara Coppa Italia

2021 Juventus FC
2020 Napoli
2019 Juventus FC
2018 Juventus FC
2017 Juventus FC
2016 Juventus FC
2015 Juventus FC
2014 Napoli
2013 Lazio
2012 Napoli
2011 Inter
2009/10 Inter
2008/09 Lazio
2007/08 AS Roma
2006/07 AS Roma
2005/06 Inter
2004/05 Inter
2003/04 Lazio
2002/03 AC Milan
2001/02 Parma FC
2000/01 Fiorentina
1999/00 Lazio
1998/99 Parma FC
1997/98 Lazio
1996/97 Vicenza
1995/96 Fiorentina
1994/95 Juventus FC
1993/94 Sampdoria
1992/93 Torino FC
1991/92 Parma FC
1990/91 AS Roma
1989/90 Juventus FC
1988/89 Sampdoria
1987/88 Sampdoria
1986/87 Napoli
1985/86 AS Roma
1984/85 Sampdoria
1983/84 AS Roma
1982/83 Juventus FC8
1981/82 Inter
1980/81 AS Roma
1979/80 AS Roma
1978/79 Juventus FC
1977/78 Inter
1976/77 AC Milan
1975/76 Napoli
1974/75 Fiorentina
1973/74 Bolonia FC
1972/73 AC Milan
1971/72 AC Milan
1970/71 Torino FC
1969/70 Bolonia FC
1968/69 AS Roma
1967/68 Torino FC
1966/67 AC Milan
1965/66 Fiorentina
1964/65 Juventus FC
1963/64 AS Roma
1962/63 Atalanta BC
1961/62 Napoli
1960/61 Fiorentina
1959/60 Juventus FC
1958/59 Juventus FC
1958 Lazio
1942/43 Torino FC
1941/42 Juventus FC
1940/41 Venezia
1939/40 Fiorentina
1938/39 Inter
1937/38 Juventus FC
1936/37 Genova FC
1935/36 Torino FC
1926/27 -
1922 FC Vado

Jumlah Gelar Juara Coppa Italia:
15 Juventus
9 AS Roma
7 Inter Milan
6 Fiorentina, Lazio, Napoli
5 Torino, AC Milan
4 Sampdoria
3 Parma
2 Bologna
1 Genoa, Venezia, Atalanta, Vicenza, Vado
Baca Selengkapnya - Daftar Juara Coppa Italia

Sir Alex Ferguson: Kami Tidak Pernah Benar-Benar Menjaga Lionel Messi

Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson mengakui timnya dikalahkan tim terbaik di Eropa karena Barcelona menang 3-1 di partai puncak Liga Champions di Wembley, Minggu (29/5) dinihari WIB.

Meski kecewa, pelatih asal Skotlandia itu tetap memuji penampilan anak asuhnya. Menurutnya, penampilan United kali ini lebih baik dari pertemuan pertama.

"Kami memang kalah. Tidak ada cara lain untuk mengubah situasi," ujar Fergie kepada wartawan usai pertandingan.

"Kami dikalahkan oleh tim fantastis. Saya berharap kami bisa melakukan yang terbaik. Di akhir pertandingan, saya pikir kami memang dikalahkan oleh tim yang tampil lebih baik."

Fergie pun mengomentari tentang gol kedua Barca yang dicetak Lionel Messi.

"Kami tak pernah benar-benar menjaga pergerakan Messi, meski banyak orang sudah memperingatkan sebelumnya."

Fergie sebenarnya menaruh harap agar para pemainnya tampil bagus di babak.

"Saat saya berbicara dengan Wayne Rooney di pinggir lapangan, saya berharap kami bisa tampil lebih bagus di babak kedua. Tapi, hal itu gagal dilakukan."
Baca Selengkapnya - Sir Alex Ferguson: Kami Tidak Pernah Benar-Benar Menjaga Lionel Messi

Rayakan Gelar Juara, Lionel Messi Sempat Dipakaikan Scarf Milan

Dalam perayaan sukses Barcelona memenangi Liga Champions dinihari tadi di Wembley stadium, usai mengalahkan Manchester United 3-1, Lionel Messi terlihat 'mengenakan' scarf Milan.

Tapi, Messi tidak mengenakannya dengan sengaja. Adalah Falco yang memakaikan scarf tersebut ke leher pemain andalan Barcelona itu.

Falco dikenal sebagai orang Italia yang sering masuk ke lapangan dan menjadi terkenal karenanya. Orang yang memiliki nama lengkap Mario Ferri itu juga terlihat pernah masuk ke lapangan dan meminta Marcello Lippi memanggil Antonio Cassano untuk skuad di Piala Dunia 2010.

Nah, dinihari tadi, Falco menunjukkan aksinya dengan masuk ke lapangan di stadion Wembley seusai laga, atau tepatnya setelah penyerahan trofi juara. Dia membawa scarf Milan dan mengalungkan ke Messi sebelum digelandang oleh petugas keamanan.

Bisa jadi Falco ingin Messi menjadi pemain Milan, mengingat dirinya adalah pendukung sejati klub tersebut.
Baca Selengkapnya - Rayakan Gelar Juara, Lionel Messi Sempat Dipakaikan Scarf Milan

Michael Owen: Barcelona Terlalu Luar Biasa

Kekalahan 3-1 dari Barcelona di final Liga Champions tidak menjadi sesuatu hal yang menyakitkan bagi Manchester United, begitu menurut Michael Owen.

Bukan tanpa alasan ia menyebut demikian. Menurutnya, United kalah dengan cara yang tak bisa dipertanyakan.

"Para pemain terpukul, tapi kami sama sekali tidak memprotes kekalahan ini," katanya, Senin (30/5).

"Barcelona tetaplah tim yang luar biasa dan juara sejati. Para pemain sudah memberikan yang terbaik yang mereka bisa, tapi mereka terlalu bagus untuk bisa kami kalahkan," ungkapnya.

"Toh kami tetap memiliki musim yang bagus," lanjut Owen menghibur diri.
Baca Selengkapnya - Michael Owen: Barcelona Terlalu Luar Biasa

Inter Milan Juara Coppa Italia 2010/2011

Inter Milan menutup musimnya dengan sebuah trofi Coppa Italia. Pada partai final kontra Palermo, La Beneamata menang 3-1.

Dalam laga yang dihelat di Olimpico Stadium, Senin (30/5/2011) dinihari WIB, Inter memperoleh gol-golnya lewat dua gol Samuel Eto'o dan Diego Milito.

Satu gol hiburan Palermo dicetak Ezequiel Munoz dan sialnya ia harus menerima kartu merah semenit setelah mencetak gol.

Bagi Inter, gelar Coppa Italia ini adalah hiburan bagi mereka setelah gagal mempertahankan Scudetto dan Liga Champions. Sedangkan untuk Leonardo ini adalah gelar pertama dalam karier kepelatihannya.

Palermo mengancam lebih dulu di menit ke-2 saat tembakan Abel Hernandez hanya menyamping di sisi gawang Julio Cesar.

Inter masih dalam tekanan ketika di menit ke-20 Javier Pastore dari sayap kanan menusuk ke kotak penalti dan melepaskan tembakan kaki kiri yang masih melayang di atas mistar gawang.

Peluang bersih pertama Inter langsun berbuah gol lewat Eto'o di menit ke-27. Memanfaatkan kerja sama antara Thiago Motta dan Wesley Sneijder di mana nama terakhir memberikan umpan terukur pada Eto'o.

Sambil dibayangi Matteo Cassani, Eto'o melepaskan tembakan terukur ke gawang Salvatore Sirigu.

Empat menit sebelum babak pertama usai kemelut di depan gawang Inter dan bola liar mengarah ke Hernandez, yang langsung menyepak bola dan tepat mengarah ke pelukan Cesar.

Skor 1-0 bertahan hingga turun minum untuk keunggulan Inter.

Pada menit ke-59 sundulan dari Fabrizio Miccoli memaksimalkan crossing dengan susah payah ditepis Cesar.

Palermo di babak kedua masih memegang kendali permainan dan banyak memberi tekanan ke gawang Inter.

Eto'o! Inter menggandakan keunggulan di menit ke-77. Lagi-lagi kombinasi Sneijder dan Eto'o memberikan duka untuk Palermo. Kali ini Eto'o yang lolos dari jebakan offside setelah menerima umpan rekannya itu, dengan mudah mengirimkan bola ke tiang jauh gawang Sirigu.

Tembakan melengkung Sneijder dari luar kotak penalti pada menit ke-86 masih bisa dijinakkan Sirigu.

Pada menit ke-88 Palermo berhasil mencetak gol melalui Munoz. Dari sebuah sepak pojok, Munoz yang tak terkawal dengan mudah menanduk bola ke jala Cesar.

Semenit setelahnya Munoz harus diusir keluar wasit karena menerima kartu kuning kedua, usai melanggar McDonald Mariga.

Di masa injury time, Milito yang masuk sebagai pemain pengganti berhasil menjebol gawang Sirigu. Umpan silang datar Pandev dari sayap kiri berhasil diceploskan Milito ke jala Palermo.

Skor 3-1 pun membuat Inter meraih trofi Coppa Italia.

Susunan pemain
Inter: Julio Cesar; Nagatomo, Lucio, Ranocchia, Chivu; Zanetti, Thiago Motta (Mariga 82'), Stankovic; Sneijder (Milito 87'); Pazzini (Pandev 61'), Eto'o

Palermo: Sirigu; Cassani, Munoz, Goian (Carrozzieri 24), Balzaretti; Migliaccio, Acquah (Miccoli 55'), Nocerino; Pastore, Ilicic; Hernandez (Pinilla 79')
Baca Selengkapnya - Inter Milan Juara Coppa Italia 2010/2011

Lionel Messi Jelaskan Posisi Van Der Sar

Minggu, 29 Mei 2011

Lionel Messi menghapus kutukan tidak pernah mencetak gol saat berlaga di tanah Inggris. Tak heran, Messi begitu emosional melakukan selebrasi usai melihat bola sepakannya menghujam gawang Manchester United yang dikawal Edwin van der Sar.

Skill luar biasa diperagakan striker mungil berpaspor Argentina itu saat membobol gawang Van der Sar. Dengan melakukan dribbling ke depan kotak penalti, Messi yang tak terhadang tanpa diduga melepaskan tembakan keras. Van der Sar berusaha menggapainya tapi sia-sia. Bola terlalu jauh dari jangkauannya.

Messi berlari ke pinggir lapangan sambil berteriak. Saking girangnya dia bahkan menendang papan iklan.
Torehan golnya tercatat sebagai gol ke 12.Gol terbanyak sepanjang sejarah Liga Champions yang membuat namanya disejajarkan dengan Ruud van Nistelrooy.

Tak diragukan lagi, kontribusi Messi memang sangat besar membawa Barca ke panggung kehormatan di tribun Wembley.Dalam laga tersebut, Messi keluar sebagai man of the match. Messi pun mengungkapkan proses terjadinya gol.

“Ruang terbuka di depan saya, dan saya melihat kiper tidak dalam posisi baik, kemudian saya menendang,” kata Messi seperti dikutip Guardian, Minggu (29/5/2011).

Barca unggul lebih dulu melalui Pedro Rodriguez namun sempat disamakan Wayne Rooney. Di babak kedua, Messi kembali membuat Barca leading, dan kemenangan Barca disempurnakan tendangan placing David Villa.

United hanya menguasai laga 10 menit pertama.Barca balik menekan di menit-menit selanjutnya hingga akhirnya keluar sebagai juara berkat kemenangan denggn skor 3-1.

“Kami menunjukkan jati diri kami, dan kami jauh lebih bagus dari mereka,” Messi bangga.
Baca Selengkapnya - Lionel Messi Jelaskan Posisi Van Der Sar

Ferguson: Dominasi Barcelona Pasti Akan Berakhir

Sir Alex Ferguson tak menyangkal kehebatan Barcelona sepanjang musim ini. Pelatih Manchester United ini bahkan mengakui, untuk saat ini tidak ada yang bisa meruntuhkan dominasi El Barca.

Performa anak asuh Pep Guardiola sepanjang musim ini memang bisa dikatakan brilian. Permainan kolektif nan indah dengan sentuhan umpan pendek satu-dua serta ball possession, membuat setiap lawan yang berhadapan dengan Barca selalu kesulitan. Bahkan, tak jarang tim yang menjadi lawan Barca seperti sebuah tim yang sedang diajari bermain bola karena hanya sibuk mengejar bola, sepanjang pertandingan.

Hal ini jugalah yang dialami Manchester United yang berhadapan dengan Barca di final Liga Champions, dini hari tadi. United yang tampil di hadapan mayoritas pendukungnya, tidak mampu mengimbangi ball possession Barca yang mencapai 63 persen. Alhasil, tiga gol bersarang di jala Edwin van der Sar melalui kaki Pedro Rodriguez (27’), Lionel Messi (54’) dan David Villa (69’). Sementara United hanya mampu membalas satu gol melalui Wayne Rooney di menit ke-34.

Menyikapi hasil pertandingan, Ferguson mengakui bahwa Barca memang pantas jadi juara karena tampil lebih dominan dari anak asuhnya. Namun, pria 69 tahun ini menegaskan bahwa dominasi yang ditunjukkan El Barca dalam beberapa tahun terakhir ini pasti akan berakhir.

“Setiap tim pasti akan melalui perputaran dan untuk kali ini Barcelona sedang berada dalam posisi di atas karena mereka tim terbaik di Eropa,” tutur Fergie sebagaimana dikutip Tribalfootball, Minggu (29/5/2011).

“Namun, berapa lama mereka bisa mempertahankan ini, apakah mereka bisa menggantikan tim di tempat lain ... mereka pasti memiliki filosofi. Bisakah Anda menemukan pemain seperti Xavi, Iniesta dan Messi di setiap waktu? Mungkin tidak,” tandasnya.
Baca Selengkapnya - Ferguson: Dominasi Barcelona Pasti Akan Berakhir

Mike Brown Resmi Tangani LA Lakers

Los Angeles Lakers sudah menemukan pelatih baru untuk menggantikan Phil Jackson yang pensiun. Tersebut eks pembesut Cleveland Cavaliers akan menangani Kobe Bryant dkk musim depan.

Pasca kekalahan 0-4 dari Dallas Mavericks di semifinal Wilayah Barat lalu, Jackson mengakhiri enam tahun era keduanya sebagai pelatih Lakers.

Sesudahnya Lakers pun memulai mencari pelatih, dari eks pelatih beberapa klub NBA, Rick Adelman, serta asisten Jakcson di Lakers Brian Shaw.

Namun manajemen Lakers yang digawangi wakil presiden eksekutif Jim Buss memilih Brown sebagai pelatih barunya dengan kontrak empat tahun yang disinyalir mencapai nilai lebih dari 18 juta dollar AS, seperti dilansir dari situs resmi NBA.

Brown mengangkat namanya saat melatih Cavs selama lima musim sebelum ia meletakkan jabatannnya tahun lalu. Bersama LeBron James, Brown membuat rekor bagus di sana dengan persentase 67 persen kemenangan per musimnya.

Sayang kesempatan merebut cincin NBA pertama pelatih 41 tahun itu musnah, saat Cavs kalah 0-4 dari San Antonio Spurs di final 2007.

Di musim 2009 ia membawa Cavs meraih rekor franchise terbaik 66-16 dan membuatnya terpilih jadi pelatih terbaik musim itu.
Baca Selengkapnya - Mike Brown Resmi Tangani LA Lakers

Sebastian Vettel Menangi F1 GP Monaco (29/5/2011)

Sebastian Vettel meraih kemenangan kelimanya musim ini dengan memenangi balapan GP Monaco. Meski terus diteror Fernando Alonso dan Jenson Button, andalan Red Bull ini tetap tak terkalahkan.

Dalam balapan yang dihelat di Sirkuit jalan raya Monte Carlo, Minggu (29/5/2011), Vettel yang start dari posisi terdepan mengakhiri lomba dengan catatan waktu terbaik 2 jam 9 menit 38,373 detik.

Nyaris sepanjang lomba, Alonso dan Button terus menguntit Vettel. Meski kedua rivalnya itu sempat bertukar posisi kedua dan ketiga, mereka tetap tak bisa menyalip Vettel.

Vettel layak diacungi jempol atas kemenangannya kali ini. Meski kondisi bannya lebih aus daripada milik Button dan Alonso, dia tetap bisa mempertahankan posisinya hingga balapan berakhir.

Posisi keempat jadi milik rekan setim Vettel, Mark Webber. Menyusul di belakangnya Kamui Kobayashi dan Lewis Hamilton.

Melengkapi posisi sepuluh besar adalah Adrian Sutil, Nick Heidfeld, Rubens Barrichello, dan Sebastien Buemi.

Dengan kemenangan ini, Vettel makin kokoh di puncak klasemen pembalap dengan koleksi 143 poin. Dia unggul 58 poin atas Hamilton. Posisi ketiga masih diduduki Webber dengan 79 poin.

Hasil balapan F1 GP Monaco:
1. Sebastian Vettel Red Bull-Renault 2h09:38.373
2. Fernando Alonso Ferrari + 1.138
3. Jenson Button McLaren-Mercedes + 2.378
4. Mark Webber Red Bull-Renault + 23.100
5. Kamui Kobayashi Sauber-Ferrari + 26.900
6. Lewis Hamilton McLaren- Mercedes + 27.200
7. Adrian Sutil Force India- Mercedes + 1 lap
8. Nick Heidfeld Renault + 1 lap
9. Rubens Barrichello Williams-Cosworth + 1 lap
10. Sebastien Buemi Toro Rosso-Ferrari + 1 lap
11. Nico Rosberg Mercedes + 1 lap
12. Paul Di Resta Force India-Mercedes + 2 laps
13. Jarno Trulli Lotus-Renault + 2 laps
14. Heikki Kovalainen Lotus-Renault + 2 laps
15. Jerome D'Ambrosio Virgin-Cosworth + 2 laps
16. Vitantonio Liuzzi HRT-Cosworth + 3 laps
17. Narain Karthikeyan HRT-Cosworth + 3 laps

Tidak Finish:
Pastor Maldonado
Vitaly Petrov
Jaime Alguersuari
Timo Glock
Felipe Massa
Michael Schumacher
Baca Selengkapnya - Sebastian Vettel Menangi F1 GP Monaco (29/5/2011)

Edwin Van Der Sar: Waktunya Saya Liburan

Edwin Van Der Sar mengakhiri karirnya sebagai pemain dengan hasil yang menyesakkan. Di laga terakhirnya membela Manchester United, dia gagal mempersembahkan gelar juara Liga Champions musim ini.

Di laga final yang dilangsungkan di Wembley Stadium, dinihari tadi, gawang Van Der Sar jebol tiga kali dan akhirnya Manchester United menyerah kalah 3-1.

Diakui kiper veteran asal Belanda itu, kekalahan itu tidak sesuai harapan sebagai momen menuntaskan karirnya. Namun dia menyatakan akan segera melupakannya karena akan menjalani liburan.

"Saya akan menjalani liburan sekarang. Saya mungkin akan menjalani liburan setahun, pergi ke pertandingan dengan teman-teman saya di situasi yang normal, atau mungkin sekadar bermain golf," terang Van Der Sar.

"Melupakan kenangan di sepakbola sepertinya akan sulit dilakukan, tapi sepertinya saya sudah memenuhi ekspektasi yang ada selama tiga tahun ini. Saya tenang-tenang saja. Hal yang buruk memang bisa terjadi kapan pun," ujarnya.
Baca Selengkapnya - Edwin Van Der Sar: Waktunya Saya Liburan

Scotty McCreery Juara American Idol 2011 Season 10

Scotty McCreery menjadi juara ajang American Idol musim ke-10 setelah mengalahkan saingannya, Lauren Alaina. Berdasarkan hasil voting via sms, telepon, dan juga internet, keduanya bersaing mendapatkan lebih dari 122 juta suara.

"Saya bahkan tak pernah bermimpi menjadi juara American Idol. Hal pertama yang harus saya lakukan adalah berterimakasih kepada Tuhan, Dia yang membawa saya sampai ke sini. Saya juga tidak lipa dengan kalian semua yang telah mendukung saya," kata penyanyi berumur 17 tahun itu.

Steven Tyler, vokalis Aerosmith yang juga menjadi salah satu juri, tak kaget dengan hasil voting. "Scotty telah melewati banyak hal di sini. Pada awalnya, kami para juri agak khawatir dengan penampilannya. Namun, malam ini ia telah membuktikannya lagi," ujar Tyler.

Sejak kemunculan American Idol di musim pertamanya, voting untuk para peserta ajang ini mencapai 4,8 triliun suara. Dan musim kali ini, menjadi season dengan total jumlah voting paling besar, 730 juta.
Baca Selengkapnya - Scotty McCreery Juara American Idol 2011 Season 10

Dani Alves Puji Sikap Ksatria Manchester United

Manchester United secara jantan menerima kekalahan mereka dari Barcelona di final Liga Champions. Sikap ksatria kubu The Red Devils ini mendapat pujian dari Dani Alves.

Sikap MU setelah dikalahkan Barca dinihari tadi memang patut diacungi jempol. Mereka sama sekali tak menyalahkan siapa pun, termasuk wasit. Dengan sportif, mereka mengakui The Catalans memang layak menang.

Duet bek tengah MU, Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand, dengan kompak menyebut Barca memang layak juara. Sementara Sir Alex Ferguson menilai Barca adalah lawan terkuat yang pernah dihadapinya. Dia pun tak malu karena yang mengalahkannya adalah tim sekelas Barca.

Alves memuji sikap kubu ini. Menurutnya, sikap tersebut memang layak diteladani.

"Sepakbola Inggris adalah teladan. Mereka (MU) sangat ksatria dan jantan dalam sepakbola," ujar Alves di Marca.

Untuk saat ini, Alves hanya ingin menikmati kemenangan dan merayakan kesuksesan timnya bersama para fans.

"Anda harus menikmatinya. Penting juga kami meraihnya di stadion seperti Wembley, seperti yang kami lakukan beberapa tahun yang lalu," sambung bek asal Brasil ini.

"Kami semua sudah terbiasa merasakan kemenangan, maka Anda selalu ingin menang. Anda harus ada dalam momen ini dan menikmatinya," tandasnya.
Baca Selengkapnya - Dani Alves Puji Sikap Ksatria Manchester United

Pep Guardiola: 3 Tahun 10 Gelar

Josep Guardiola kembali menunjukkan keunggulannya sebagai peracik setelah mengantar Barcelona menjuarai Liga Champions 2010/2011. Itu menjadi gelar ke-10 Pep dalam hanya tiga tahun masa pekerjaannya di Camp Nou.

Fans Barca mungkin masih ingat saat Guardiola ditunjuk sebagai pelatih utama menyusul pemecatan Frank Rijkaard di awal musim 2008/2009 silam. Belum punya pengalaman karena sebelumnya cuma membesut Barcelona B, banyak yang meragukan kemampuan Pep.

Namun dia cuma butuh waktu satu musim untuk menjungkarbalikkan semua keraguan tersebut. Karena di tahun pertamanya, 2009/2010, saja Guardiola sudah menyumbang enam gelar juara.

Suskes pertamanya menukangi Lionel Messi cs tentu saja keberhasilan menjuarai Liga Spanyol dan disusul dengan Copa Del Rey, Liga Champions, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa dan Piala Dunia antarklub.

Setahun berselang jumlah tropi yang dimenangi Barca menurun karena cuma berhasil menjuarai La Liga Primera dan Super Coppa Spanyol. Sementara di musim 2010/2011 ini sudah dua titel diberikan Guardiola untuk The Catalans.

Dengan demikian totl sudah 10 titel juara diberikan Guardiola selama tiga musim jadi pelatih. Jumlah tersebut bertambah banyak lagi jika menghitung titel saat dia masih jadi pemain.

Seperti dikutip dari Marca, sepanjang kebersamaannya dengan The Catalans, Guardiola telah ikut membantu meraih 26 titel juara.

Trofi Guardiola untuk Barcelona
Pelatih:
La Liga (3): 2008–09, 2009–10, 2010–11
Copa del Rey (1): 2008-09
Supercopa de Spanyol (2): 2009, 2010
UEFA Champions League (2): 2008-09, 2010-11
UEFA Super Cup (1): 2009
Piala Dunia Antarklub (1): 2009

Pemain (16):
La Liga (6): 1990–91, 1991–92, 1992–93, 1993–94, 1997–98, 1998–99
Copa del Rey (2): 1996–97, 1997–98
Supercopa de Spanyol (4): 1991, 1992, 1994, 1996
European Cup (1): 1991–92
UEFA Cup Winners' Cup (1): 1996–97
UEFA Super Cup (2): 1992, 1997
Baca Selengkapnya - Pep Guardiola: 3 Tahun 10 Gelar

Barcelona Representasikan Sepakbola Spanyol

Direktur Sepakbola Barcelona, Andoni Zubizarreta, ikut berkomentar atas keberhasilan klubnya di Liga Champions. Dia memuji anak didik Pep Guardiola yang merepresentasikan sepakbola Spanyol di final.

Barca meraih trofi Liga Champions musim ini. Dalam partai final di Wembley, Azulgrana mengalahkan Manchester United 3-1 lewat gol-gol Pedro Rodriguez, Lionel Messi, dan David Villa.

Penampilan Barca yang begitu dominan dinihari tadi menuai pujian dari Zubizarreta. Dia menilai Pedro dkk. sudah memberi gambaran bagaimana kualitas sepakbola Spanyol saat ini.

"Saya merasa sangat gembira saat ini. Pada saat yang sama, ini merupakan penghargaan kepada sepakbola dan sepakbola Spanyol yang sudah direpresentasikan di final," ujar Zubizarreta di Marca.

Secara khusus, bekas kiper timnas Spanyol ini juga memuji performa Messi dalam laga tersebut. Dia juga berkomentar soal Eric Abidal yang diberi kehormatan menerima trofi dari Michel Platini.

"Dia (Messi) punya kualitas yang hebat dan dia membuat gol yang luar biasa," pujinya.

"Dalam tim kami ada nilai-nilai untuk memahami permainan dan juga hubungan interpersonal. Ini adalah momen kebahagiaan karena Abidal dan keluarganya sudah banyak menderita," tutur Zubizarreta.
Baca Selengkapnya - Barcelona Representasikan Sepakbola Spanyol

Emosi Spektakuler Eric Abidal

Perasaan luar biasa gembira jadi milik Eric Abidal seusai Barcelona memastikan diri menjadi kampiun Liga Champions. Inilah akhir dari episode buruk yang harus dilalui bek asal Prancis itu.

Abidal jadi 'kapten' Barca saat timnya menerima trofi Liga Champions. Dia mendapat kehormatan untuk menjadi pemain pertama yang menerima trofi dari Presiden UEFA Michel Platini dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

Membawa Barca jadi jawara di Benua Biru memang menjadi klimaks dari comeback Abidal. Dia baru beberapa pekan yang lalu turun kembali ke lapangan usai menjalani operasi pengangkatan tumor di hatinya. Rasa cemas dan sedih yang dirasakannya pun kini telah berlalu dan berganti dengan rasa gembira.

"Saya tak bisa menjelaskan emosi saya," jawab Abidal saat ditanya wartawan, seperti dilansir Reuters.

"Ini spektakuler. Saya sangat berterima kasih atas sikap itu," katanya, mengomentari Carles Puyol yang memberikan kesempatan kepadanya untuk jadi 'kapten'.

"Saya ingin berterima kasih kepada Carles atas sikap itu. Ini kehormatan klub dan membuat kita lebih kuat," tambah bek 31 tahun itu.

"Ini adalah gambaran lain dari klub yang saya pahami dan menggambarkan kualitas orang-orang di ruang ganti," pungkasnya.
Baca Selengkapnya - Emosi Spektakuler Eric Abidal

Tidak Hanya Medali, Pique Juga Bawa Pulang Jala Gawang

Sebuah tingkah unik dilakukan Gerard Pique seusai pengalungan medali juara. Bek Barcelona itu tertangkap mata memotong jala gawang dan membawanya pulang.

Ketika rekan-rekannya bersorak, berlari berkeliling lapangan atau berpose bersama piala "The Big Ear", Pique malah menepi ke salah satu gawang. Dan dari sana dimulailah aksinya.

Dengan tekun, Pique tampak menggunting jala tersebut sedikit demi sedikit dengan gunting kecil yang dibawanya. Aksi unik Pique ini sempat diabadikan oleh beberapa fotografer.

Untuk diketahui, ia tak hanya mengambil sebagian dari jala gawang tersebut, melainkan keseluruhannya.

Dan ketika sudah selesai mengguntingnya, Pique dengan santai berjalan ke arah rekan-rekannya yang tengah berselebrasi, sembari menyelimuti badannya dengan jala gawang itu.

Sebuah blog di New York Times dengan kocak mengomentari tingkah Pique itu. "Sekarang, entah bagaimana dia bakal memasukkan net tersebut ke dalam kopernya."
Baca Selengkapnya - Tidak Hanya Medali, Pique Juga Bawa Pulang Jala Gawang

Rayakan Kemenangan, Pemain Barcelona Akan Nonton Konser Shakira

Barcelona sudah punya rencana khusus untuk merayakan kemenangan mereka di final Liga Champions. Para pemain The Catalans akan menonton konser diva pop Latin, Shakira.

Barca beberapa jam yang lalu memastikan diri menjadi raja Eropa musim ini. Anak buah Pep Guardiola menaklukkan Manchester United dengan skor 3-1 dalam laga final di Wembley.

Sebagai salah satu cara merayakan kemenangan ini, Gerard Pique dkk. akan menonton konser Shakira. Kebetulan, penyanyi Kolombia yang juga kekasih Pique itu hari ini akan menggelar konser di Barcelona.

"Juara!! Juara!! Terima kasih banyak!!" tulis Pique lewat akun Twitter-nya, seperti dikutip AFP.

"Besok di Barcelona dan para pemain akan pergi ke konser @shakira di Stadion Olympic!!" tambah Pique.

Sementara itu, puluhan ribu fans Barca membanjiri jalan-jalan Kota Barcelona untuk merayakan kemenangan timnya. Mereka berkumpul di pusat-pusat keramaian seperti di air mancur Canaletas dan Plaza de Catalunya. Sebagian lainnya merayakannya di bar-bar yang tersebar di seluruh penjuru kota.
Baca Selengkapnya - Rayakan Kemenangan, Pemain Barcelona Akan Nonton Konser Shakira

Nani: Manchester United Akan Bangkit

Dibalik kekalahan yang diderita Manchester United dari Barcelona selalu ada pelajaran yang dipetik. Nani menyakini bahwa performa MU akan menjadi lebih baik ke depannya.

MU dipaksa melupakan mimpinya untuk bertakhta di Eropa usai ditekuk 1-3 oleh Barca di final Liga Champions, Minggu (29/5/2011) dinihari WIB.

Di pertandingan itu, Nani sendiri tidak dimainkan sejak awal melainkan baru masuk di babak kedua menggantikan Fabio.

Untuk saat ini memang skuad Red Devils tengah mengalami kekecewaan mendalam akibat kekalahan itu. Namun Nani yakin timnya bakal segera bangkit.

"Aku pikir sebagian besar pemain akan mulai untuk tumbuh, lebih memahami dan mendapat lebih banyak pengalaman," sahut winger Portugal itu di The Sun. Ku pikir kami akan menjadi lebih baik di tahun-tahun mendatang."

"Ini sudah menjadi musim yang amat bagus buat kami sekarang aku bisa berjanji akan bekerja lebih keras lagi dan menjadi lebih baik.

MU berhasil menahan imbang Barca 1-1 hingga jeda. Sebelum akhirnya Lionel Messi dan David Villa menambah pundi-pundi gol timnya untuk memastikan gelar juara.

"Kami adalah tim yang fantastis, dan mungkin kami sedang tidak beruntung. Kami mengubah permainan di babak kedua dan itu yang membuat berbeda," analisa Nani.

"Ketika aku masuk aku sangat percaya diri aku bisa membuat sebuah perbedaan dan menolong timku. Tapi itu adalah sebuah moment yang buruk," tuntasnya.
Baca Selengkapnya - Nani: Manchester United Akan Bangkit

Trofi Eropa Pertama, David Villa Ingin Rayakan Bersama Keluarga

David Villa baru saja memenangi trofi Liga Champions pertamanya bersama Barcelona. Ia mengaku akan merayakannya bersama keluarga.

Villa menjadi salah satu pencetak gol Barca dalam laga final yang berlangsung di Wembley, Minggu (29/5/2011) dinihari WIB. Barca menjadi juara setelah menang 3-1 atas Manchester United.

Ini menjadikan musim pertama Villa bersama Barca berakhir dengan indah. Setidaknya ada tiga trofi yang berhasil didapat El Guaje bersama Los Cules: La Liga dan Liga Champions, plus Supercopa Spanyol.

"Saya tak bisa lebih bahagia lagi dari ini," ujarnya di situs resmi UEFA.

"Ini adalah hal yang fantastis di sebuah stadion yang penting dalam sejarah klub kami. Kami penuh ambisi dan ingin mengambil kejayaan dengan pemain-pemain hebat yang kami miliki."

"Ketika kami sudah unggul 3-1, itu artinya kami bisa bermain dengan tenang. Sekarang saatnya merayakannya bersama keluarga saya," tukasnya.

Villa tampil sebanyak 12 kali dan mencetak empat gol pada Liga Champions musim ini. Sebelum laga final, gol terakhirnya di LC adalah ketika Barca dikalahkan Arsenal 1-2 pada Emirates Stadium di babak 16 besar.
Baca Selengkapnya - Trofi Eropa Pertama, David Villa Ingin Rayakan Bersama Keluarga

Uniknya Lionel Messi di Mata Pep Guardiola

Lionel Messi tampil dahsyat saat Barcelona mengalahkan Manchester United. Maka Pelatih Barca Pep Guardiola pun tak segan-segan menggelontorkan pujian.

Messi mencetak satu gol saat Barca mengalahkan MU 3-1 di final Liga Champions, Minggu (29/5/2011) dinihari WIB. Tetapi bukan itu saja sumbangannya.

Berkat kelihaiannya menggiring bola di atas lapangan, beberapa kali perhatian pemain MU tersedot ke arah Messi. Untuk berusaha menghentikannya, terkadang satu atau dua pemain 'Setan Merah' saja bahkan tidak cukup.

Hal itu lantas berimbas positif buat para rekan Messi. Dengan perhatian pemain MU tersedot ke aksi si penyerang Argentina, pemain Barca lainnya pun jadi memiliki ruang lebih besar.

"Ia adalah pemain terbaik yang pernah saya lihat dan mungkin juga pemain terhebat yang akan saya lihat. Saya pikir tim ini tidak akan membuat lompatan kualitatif yang sudah kita saksikan dalam beberapa tahun tanpa dirinya," puji Guardiola di AFP.

"Messi itu unik, satu-satunya. Saya hanya berharap ia tidak lekas puas dan bisa terus bermain sebagaimana yang sudah ia perlihatkan sejauh ini," harapnya.
Baca Selengkapnya - Uniknya Lionel Messi di Mata Pep Guardiola

Chicharito Tanpa Akhir Kisah Dongeng

Dari bukan siapa-siapa Javier Hernandez jadi bintang baru Manchester United hanya dalam satu musim. Tapi kisah 'Si Kacang Polong' dari Meksiko itu tak seperti cerita dongeng yang happy ending.

Hernandez adalah roket yang melesat cepat di MU musim ini. Didatangkan dengan biaya murah, sekitar enam juta poundsterling, dan tak banyak orang yang mengenalnya, dia mampu mengejutkan Sir Alex Ferguson dan seluruh fans 'Setah Merah' dengan performa serta gol-golnya.

Total ada 20 gol dia cetak buat The Red Devils di musim ini dari 44 kali dimainkan. Untuk pemain yang sebelumnya 'bukan siapa-siapa' itu jelas raihan yang luar biasa. Apalagi dia juga berhasil merebut satu tempat di skuad utama MU.

Laga final Liga Champions dinihari tadi menunjukkan betapa dia telah berhasil merebut hati Fergie. Chicharito menggusur Dimitar Berbatov dari daftar starting line up timnya. Sebagai catatan, Berba bahkan tak ada di daftar pemain cadangan karena Fergie lebih memilih Michael Owen.

Namun dalam laga yang akhirnya dimenangkan Barcelona dengan 3-1 dinihari tadi Chicharito nyaris tak memberi apa-apa buat timnya. Penyerang berusia 22 tahun itu dibuat mati kutu oleh gaya permainan Barca. Beberapa kali upaya penetrasinya selalu gagal karena tubuhnya yang kecil kalah bertarung dengan Gerard Pique atau Javier Mascherano yang tampil lugas.

Chicharito sesungguhnya tak berhenti berupaya untuk setidaknya berkontribusi pada timnya. Dia terus mengejar bola mencoba memberi tekanan pada pemain belakang The Catalans, yang itu semua kemudian terlihat percuma karena Barca sudah sebegitu bagusnya dalam penguasaan bola.

"Sekarang saya tidak punya sesuatu untuk dirayakan, tak ada yang bisa diteriakkan. Ini menyakitkan: kekalahan seperti ini selalu menyakitkan, terlebih lagi di final," sahut Chicharito usai pertandingan.

"Barcelona memenangi pertandingan dengan baik - mereka lebih baik dibanding kami. Mereka tim terbaik di dunia. Anda harus menyanjung mereka karena mereka sang juara," lanjut dia di Skysports.
Baca Selengkapnya - Chicharito Tanpa Akhir Kisah Dongeng

Pep Guardiola: Mustahil Samai Sir Alex Ferguson

Pep Guardiola sudah meraih begitu banyak kesuksesan di Barcelona. Mungkinkah dia bisa menyamai Sir Alex Ferguson yang bertahan hingga 25 tahun di Manchester United? Menurut Pep, tidak.

Pep memang baru tiga tahun menukangi Barca. Namun, dalam tempo yang cukup singkat ini, dia bisa dibilang sudah sangat sukses. Total sudah sepuluh trofi dia persembahkan buat Azulgrana. Terakhir, pria 40 tahun ini memberikan trofi Liga Champions usai mengalahkan MU 3-1 di final, Minggu (29/5/2011) dinihari WIB.

Kalau catatan kesuksesan itu bisa dipertahankan, tentu ada peluang kerjasama Pep dan Barca terus berlanjut. Sampai kapan? Tak ada yang tahu. Tapi, Pep merasa tak akan menyamai Ferguson mampu bertahan hingga 25 tahun di satu klub.

"Di Inggris itu bisa 25 tahun, di Spanyol itu mustahil," kata Pep, seperti dikutip Soccernet.

"Itu adalah cara yang berbeda. Buat dia, jadi manajer selama 25 tahun dan membentuk tim baru dan tim baru yang dia miliki adalah sesuatu yang saya kagumi. Saya tahu itu sulit," tambahnya.

Pep merasa kesuksesannya tak akan bisa dilepaskan dari performa ciamik yang ditampilkan anak buahnya. Kalau tak punya pemain sekelas Lionel Messi cs., dia merasa sulit untuk bisa sesukses sekarang.

"Kalau Anda memainkan sepakbola ini (seperti Barcelona), Anda membutuhkan pemain-pemain ini. Di klub lain, mungkin saya akan punya masalah untuk menemukan pemain-pemain seperti ini," tegas mantan pemain AS Roma dan Brescia ini.

"Saya merasa terhormat punya pemain-pemain ini. Setiap orang telah bekerja ke arah ini. Kami sangat senang. Tapi, saya harus melihat ke diri saya. Saya senang bisa di sini sebagai pelatih mereka. Tapi, ini bukan pekerjaan mudah," bebernya.

Pep juga memastikan dirinya akan tetap di Barca musim depan. Pernyataan ini untuk membantah spekulasi dia akan hijrah ke Chelsea, yang baru saja memecat Carlo Ancelotti.

"Saya akan mengatakannya lagi. Saya punya satu tahun lagi dalam kontrak saya dan saya berniat untuk menjalaninya," tandasnya.
Baca Selengkapnya - Pep Guardiola: Mustahil Samai Sir Alex Ferguson

Pep Guardiola Sukses Lagi di Wembley

Sudah empat gelar Piala Champions/Liga Champions yang disabet Barcelona. Pep Guardiola boleh menepuk dada karena memegang andil besar dan turut serta aktif dalam 75% kesuksesan tersebut, dengan kesuksesan yang pertama dan yang teranyar sama-sama diraih di Wembley.

Keberhasilan menekuk Manchester United di final Liga Champions di Stadion Wembley, Minggu (29/5/2011) dinihari WIB, membuat Barca total sudah mengoleksi empat titel juara dalam ajang yang dulunya disebut Piala Champions tersebut.

Untuk Guardiola, kesuksesan di stadion tersebut bukanlah yang kali pertama. Pada tahun 1992 silam, pelatih Barca itu pernah merayakan gelar juara yang sama, kendati saat itu masih berstatus sebagai pemain--Wembley saat itu juga masih berstatus Wembley "lama".

Kali pertama Barca mengangkat Piala Champions/Liga Champions memang terjadi 19 tahun yang lalu saat mengalahkan Sampdoria 1-0 lewat extra time. Guardiola saat itu bermain 113 menit.

Nama Guardiola kian lekat dengan kesuksesan Barca di kancah Eropa karena pada tahun 2009 lalu ia juga sukses mengantarkan klub Catalan tersebut jadi jawara Liga Champions--titel juara Liga Champions pertamanya sebagai pelatih.

Artinya, dari empat gelar juara Barca di kancah itu (1991–92, 2005–06, 2008–09, 2010–11) hanya satu kali Guardiola tidak terlibat secara aktif yakni pada tahun 2006 lalu.

Di tahun tersebut Barca jadi juara dengan diantarkan Frank Rijkaard sementara Guardiola masih bermain dan tengah berpetualang di kompetisi Meksiko.
Baca Selengkapnya - Pep Guardiola Sukses Lagi di Wembley

Perpisahan Pahit Untuk Van Der Sar

Final Liga Champions menjadi pertandingan terakhir Edwin van der Sar untuk Manchester United. Malang buat sang kiper, perpisahannya dengan The Red Devils berakhir dengan pil pahit.

Van der Sar sudah sejak beberapa bulan lalu menyatakan niatnya untuk menyudahi karir sebagai pesepakbola profesional. Alasan utama untuk memasuki masa pensiun adalah demi lebih bisa lebih dekat dengan istrinya, Annemarie, yang menderita sakit parah.

Di Liga Inggris kiper berusia 41 tahun itu menjalani laga perpisahan dengan manis. The Red Devils diantarnya meraih titel ke-19 dan memetik kemenangan 4-2 pada laga penutup musim di Old Trafford.

Tapi laga pamungkas sebenarnya untuk 'Setan Merah' adalah dinihari tadi, menghadapi Barcelona di final Liga Champions. Malang buatnya pertandingan perpisahan tersebut berakhir getir. MU gagal jadi juara setelah kalah 1-3.

"Kesempatan untuk memberikan catatan bagus di pertandingan akhir karir tak bisa selalu datang, tapi saya berterimakasih pada semua orang untuk semua memori dan kita akan bertemu lagi suatu saat nanti," sahut Van der Sar usai laga.

Van der Sar datang ke Old Traford pada tahun 2005 lalu setelah diboyong dari Fulham. Meski saat itu usianya sudah termasuk senja, Van der Sar ternyata tetap mampu memberikan penampilan terbaiknya untuk 'Setan Merah'.

Jadilah dia masih berperan sangat besar dalam sukses yang didapat MU. Empat titel Premier League, satu Piala Liga, tiga Community Shield satu Liga Champions dan satu Piala Dunia Antarklub jadi persembahan mantan kiper Ajax Amsterdam dan Juventus itu buat MU.

"Edwin telah menjadi pengabdi yang fantastis buat Manchester United, kami mendoakan yang terbaik untuknya. Dia menjalani karir yang fantastis dan dia punya karir yang hebat dengan banyak penghargaan dan saya pikir itu semua menunjukkan siapa dia," sanjung Sir Alex Ferguson di Marca.
Baca Selengkapnya - Perpisahan Pahit Untuk Van Der Sar

Samai Ajax & Bayern, Barcelona Semakin Dekati Kasta Elit

Barcelona kini sudah mengoleksi empat gelar juara di Liga Champions. Barca kini tinggal butuh satu trofi lagi di ajang itu untuk masuk ke dalam kelompok istimewa.

Barca menjadi kampiun Liga Champions musim ini setelah mengalahkan Manchester United 3-1 di partai puncak yang digelar di Wembley, Minggu (29/5/2011) dinihari WIB.

"Tentu saja kami sangat senang sudah berhasil jadi juara, tapi kami amat sangat senang sudah menunjukkkan kepada dunia cara bermain kami, menjaga bola, terus berusaha menyerang salah satu tim terbaik di dunia," komentar entrenador Barca Pep Guardiola di Sky Sports.

Gelar tersebut menjadi yang keempat untuk Barca di kancah Piala Champions/Liga Champions setelah sebelumnya menjadi jawara di tahun 1992, 2006 dan 2009. Tambahan satu gelar juga bikin Barca menyamai raihan Bayern Munich dan Ajax Amsterdam.

Artinya, Barca hanya butuh satu gelar juara Liga Champions lagi untuk masuk ke jajaran elit klub peraih badge of honour, sebuah emblem yang dikenakan di lengan seragam klub-klub yang mendapat penghormatan khusus oleh UEFA. Emblem tersebut diberikan kepada klub yang telah mengoleksi minimal lima trofi secara total, atau berhasil meraih tiga trofi secara berturut-turut.

Sejauh ini badge of honour sudah disandang oleh Real Madrid, AC Milan, Liverpool, Bayern Munich, dan Ajax Amsterdam.
Baca Selengkapnya - Samai Ajax & Bayern, Barcelona Semakin Dekati Kasta Elit

Sir Alex: Tidak Perlu Malu Kalah Dari Barcelona

Sir Alex Ferguson telah mengakui bahwa Barcelona adalah tim terbaik yang pernah dihadapi Manchester United-nya. "Tak perlu malu kalah dari Barca," katanya.

Ini adalah kekalahan kedua MU dari Barca di final Liga Champions dalam tiga musim terakhir. Kekalahan sebelumnya terjadi pada 2009, di mana 'Setan Merah' takluk dengan skor 0-2.

Sir Alex tak menutupi bahwa dirinya kecewa. Namun, ia juga mengakui bahwa skuadnya memang tak cukup bagus untuk bisa menaklukkan Los Cules.

"Saya berharap kami melakukannya lebih baik, tapi pada akhirnya kami harus mengakui bahwa kami dikalahkan oleh tim yang lebih baik. Tim terbaik yang pernah kami hadapi," ujarnya seperti dilansir BBC.

"Ini sudah menjadi musim yang bagus bagi kami dengan dua kali penampilan di Wembley (yang sebelumnya adalah pada semifinal Piala FA, di mana MU takluk di tangan Manchester City, red)."

"Hanya saja, sangat disayangkan harus berakhir dengan catatan mengecewakan."

"Tapi, tak perlu malu kalah dari Barcelona. Kami sudah membuktikan diri bahwa kami adalah tim yang bagus di Eropa. Hanya saja, sekali lagi, kami melawan tim yang lebih baik dari kami, dan itulah yang terjadi malam ini," tukas manajer asal Skotlandia ini.
Baca Selengkapnya - Sir Alex: Tidak Perlu Malu Kalah Dari Barcelona

Barcelona Memberi Penghormatan Untuk Kapten Eric Abidal

Di atas lapangan ban kapten Barcelona melilit di lengan Xavi Hernandez. Pun ada Carles Puyol di jelang akhir laga, Eric Abidal dapat kehormatan besar jadi kapten sesaat untuk menerima trofi dan jadi yang pertama mengangkatnya.

Dikabarkan mengalami cedera ringan, Puyol tak dipasang sebagai starter oleh Josep Guardiola di final Liga Champions. Xavi jadi pengganti untuk memimpin rekan-rekannya di atas lapangan.

Dua menit sebelum berakhirnya laga Puyol masuk ke dalam lapangan menggantikan Daniel Alves. Mengingat sang defender merupakan kapten utama The Catalans, Puyol lah yang 'harusnya' menerima trofi Liga Champions untuk kali pertama setelah Barca memastikan kemenangan dengan skor 3-1.

Skenario tersebut sepertinya tak akan mengalami perubahan karena ban kapten kembali melingkar di lengan Puyol saat skuad Barcelona beranjak naik ke tribun kehormatan untuk menerima tropi dan medali.

Namun Puyol dan pemain Barcelona kemudian memberikan kehormatan besar buat Abidal. Ban kapten diserahkan pada wing back asal Prancis tersebut, dan dia menjadi pemain pertama Barca yang mengangkat tinggi-tinggi trofi tersebut setelah menerimanya dari Michel Platini.

Bukan tanpa alasan kalau Abidal dapat kehormatan besar tersebut. Pesepakbola 31 tahun itu dua bulan lalu harus menjalani operasi pengangkatan tumor pada hatinya. Itu sempat jadi momen yang mengundang simpati bukan hanya pemain namun juga fans Barcelona.

Namun setelah menjalani operasi Abidal ternyata mampu kembali menunjukkan performa terbaiknya.

Kurang dari enam pekan lalu dia kembali ke lapangan untuk memulai latihan bersama El Barca. Abidal sempat bermain di beberapa laga dan mengantar timnya menjuarai La Liga Primera, mantan pemain Monaco, Lille dan Lyon itu bahkan kembali dapat kepercayaan masuk ke timnas Prancis.

Puncaknya tentu terjadi beberapa jam lalu. Dia dipasang sebagai starter dalam laga penting final Liga Champions menghadapi Manchster United. Main sepanjang 90 menit Abidal mengantar Barca menjuarai Liga Champion-nya yang ketiga dalam lima tahun terakhir.
Baca Selengkapnya - Barcelona Memberi Penghormatan Untuk Kapten Eric Abidal

Menguji Kesabaran Fergie Dengan Pertanyaan Bodoh

Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson mendapat pertanyaan, yang dinilainya bodoh, dari seorang jurnalis. Walhasil, ia pun memberikan jawaban asal lalu saja yang dibumbui gerutuan.

MU gagal meraih gelar juara Liga Champions setelah di partai puncak musim ini dibekuk Barcelona 1-3, Minggu (29/5/2011) dinihari WIB.

Dalam partai tersebut, MU praktis didominasi oleh Barca kendati sempat menyamakan skor pada kedudukan 1-1. Maka boleh jadi kondisi hati Fergie selaku manajer 'Setan Merah' pun sedang tidak bagus-bagus amat.

Di saat itulah kemudian seorang jurnalis, entah iseng atau serius, mengajukan sebuah pertanyaan kepadanya. Fergie ditanya, siapa pemain dari Barca yang akan direkrutnya jika ia diberikan sebuah cek dengan kolom nominal kosong.

Pertanyaan itu jelas mengindikasikan siapakah pemain Barca saat ini yang akan dibeli Fergie jika saja ia memiliki dana yang tidak terbatas. Fergie pun menjawab dengan nada sarkastis.

"Itu adalah salah satu pertanyaan terbodoh yang pernah saya dengar dalam hidup... (Javier) Mascherano," tukas Fergie, seperti dikutip SBnation.

"Kalian terkadang benar-benar menguji kesabaran saya," gerutunya.

Kenapa Fergie menyebutnya sebagai pertanyaan bodoh? Mungkin karena jawaban dari pertanyaan itu sebenarnya sudah terlalu jelas, sehingga tidak perlu ditanyakan.

Setelah beberapa saat sebelumnya MU "dihancurkan" oleh aksi Lionel Messi di lapangan, sudah pasti pemain Argentina itulah yang diinginkan Fergie, dan juga niscaya oleh seluruh pelatih di dunia saat ini.
Baca Selengkapnya - Menguji Kesabaran Fergie Dengan Pertanyaan Bodoh

Sir Alex Tersihir, Barcelona Adalah Lawan Terkuat Manchester United

Sir Alex Ferguson tak mengelak dari kekalahan. Ia mengakui bahwa Barcelona telah membuat dirinya terpana dan menyebut hanya Los Cules yang bisa membuat timnya seperti itu.

Pada pertandingan yang berlangsung di Wembley, Minggu (29/5/2011) dinihari WIB, Barca menang 3-1 lewat gol Pedro Rodriguez, Lionel Messi dan David Villa. Satu-satunya gol MU diciptakan oleh Wayne Rooney, untuk menyamakan gol yang diciptakan Pedro.

Ada beberapa faktor yang disebut Sir Alex membuat timnya kewalahan menghadapi juara La Liga itu. Dua yang ia sebut adalah ketidakmampuan timnya mengontrol Barca dan juga, khususnya, Messi.

"Mereka membuat Anda tersihir dengan operan-operan mereka," ujarnya seperti dilansir BBC.

"Kami juga tak mampu menangani Messi.. tapi banyak tim dalam beberapa musim terakhir juga bisa mengatakan demikian."

"Barcelona adalah tim terbaik yang pernah kami hadapi, tak ada satu pun tim yang pernah membuat kami bersembunyi seperti itu."

Kalah di final Liga Champions menjadi ending bagi The Red Devils musim ini. Apa pun, bagi Sir Alex hal tersebut tetaplah sebuah kegagalan. Yang ingin ia lakukan sekarang adalah membenahi timnya untuk musim depan.

"Tantangan bagi kami sekarang adalah untuk menjadi lebih baik lagi. Musim depan, semoga kami bisa berkembang lebih baik."
Baca Selengkapnya - Sir Alex Tersihir, Barcelona Adalah Lawan Terkuat Manchester United

Mascherano: Ini Juga Untuk Liverpudlians

Javier Mascherano belum melupakan Liverpool yang ia tinggalkan musim panas lalu. Pemain Barcelona itu pun mempersembahkan trofi Liga Champions untuk fans Liverpool, Liverpudlians.

Musim panas lalu Mascherano hijrah dari Liverpool untuk bergabung dengan Barca. Itu terjadi setelah sebelumnya 'Si Merah' sempat bersikeras mempertahankan si pemain Argentina.

Keputusan Mascherano pindah bukan tidak mungkin sudah melukai sejumlah fansnya di Anfield. Sebagai "permintaan maaf" ia pun mendedikasikan titel juara Liga Champions yang baru diraihnya bersama Barca, usai menundukkan Manchester United 3-1.

"Para fans Liverpool sedikit sedih saat aku pergi, jadi (kesuksesan jadi juara) ini juga untuk mereka!" seru Mascherano di BBC.

Kesuksesan merengkuh trofi Liga Champions ini sendiri jadi yang pertama untuk Mascherano. Sebelumnya, ia hanya mampu menjadi runner-up bersama Liverpool pada tahun 2007. Hal itu jelas membuatnya sangat gembira.

"Kami sangat senang. Kami mengalahkan sebuah tim yang luar biasa, tapi kami bahagia karena kami bermain sebagaimana yang kami ketahui. Untuk setiap pemain sepakbola, bisa menjuarai Liga Champions amatlah menyenangkan," lugas Mascherano.
Baca Selengkapnya - Mascherano: Ini Juga Untuk Liverpudlians

Torehan Tinta Emas Lionel Messi di Wembley

Lionel Messi mencatatkan sejumlah torehan istimewa saat membawa Barcelona menjadi juara Liga Champions musim ini. Apa saja?

Messi bermain apik saat Barca menundukkan MU 3-1 di final Liga Champions, Minggu (29/5/2011) dinihari WIB. Acap merepotkan pertahanan 'Setan Merah', si pemain Argentina kemudian bahkan memperbesar signikansi diri dengan sumbangan satu gol.

Untuk Messi, golnya di Stadion Wembley tersebut menjadi istimewa karena itu adalah gol pertamanya di tanah Inggris. Tak heran kalau ia begitu ceria merayakan gol pertamanya di Inggris, setelah sebelumnya melalui 680 menit tanpa gol di situ.

Selain itu, gol ke gawang MU tersebut juga dicatat situs data Opta telah mendaulat Messi jadi pemain ketiga dalam sejarah Liga Champions yang mampu bikin gol di dua partai final, setelah Raul dan Eto'o. Gol pertama Messi di partai puncak juga dicetak ke gawang MU pada tahun 2009 lalu.

Tambahan satu gol tersebut sekaligus mengukuhkan Messi di pucuk topskorer Liga Champions musim ini dengan 12 gol. Jumlah itu menyamai rekor gol terbanyak dalam satu musim Liga Champions, yang sebelumnya dikuasai Ruud van Nistelrooy seorang diri.
Baca Selengkapnya - Torehan Tinta Emas Lionel Messi di Wembley

Barcelona Juara, Spanyol Lewati Italia

Keberhasilan Barcelona menjadi juara membuat Spanyol kini menjadi negara peraih titel juara Liga Champions terbanyak, mengungguli Italia yang sebelumnya berbagi tempat di posisi teratas.

Barcelona memetik kemenangan 3-1 atas Manchester United di final Liga Champions. Gol-gol dari Pedro Rodrigues, Lionel Messi dan David Vill cuma bisa dibalas sekali oleh Wayne Rooney.

Buat Barca ini merupakan titel juara keempat mereka, setelah sebelumnya meraih keberhasilan serupa di tahun 1992, 1996 dan 1999. Sukses Barca ini juga memberi efek positif pada Spanyol karena mereka kini menjadi negara dengan peraih trofi Liga Champions terbanyak.

Total 13 titel juara Liga Champions didapat Spanyol. Seluruh gelar tersebut datang dari dua klub terbaik mereka, Real Madrid dengan sembilan titel dan Barcelona yang menyumbang empat.

Spanyol kini mengungguli Italia yang total telah meraih 12 titel juara. Mereka yang mendonasikan gelar adalah AC Milan (7 gelar), Inter Milan (3) dan Juventus (2).

Inggris berada di posisi ketiga dengan ada 11 gelar Liga Champions pernah dimenangi klub-klubnya. Liverppol masih jadi yang terbaik dengan lima gelar, diikuti MU (3), Nottingham Forest (2) dan Aston Villa (1).

Sementara Jerman telah mengumpulkan enam piala melalui Bayern Munich (4), Borussia Dortmund (1) dan Hamburg (1).

Keberhasilan menjadi negara dengan klub pengumpul titel juara Liga Champions terbanyak semakin menegaskan dominasi Spanyol. Di kancah sepakbola dunia La Furio Roja sudah menunjukkan dominasinya dengan memenangi Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010.
Baca Selengkapnya - Barcelona Juara, Spanyol Lewati Italia

Ferdinand & Vidic: Barcelona Layak Juara

Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic sudah berusaha sekuat tenaga mengawal jantung pertahanan Manchester United dari gempuran pemain Barcelona. Tetap kalah juga, mereka pun menilai Barca layak juara.

MU harus bertekuk lutut di hadapan Barca saat keduanya berhadapan di final Liga Champions di Wembley, Minggu (29/5/2011) dinihari WIB. Barca menang 3-1.

Dicatat situs UEFA, Barca tampil luar biasa dominan bukan hanya lewat penguasaan bola--63% banding 37%--tapi juga jumlah tendangan. Kalau serangan MU yang tepat sasaran hanya satu, Barca punya 12.

"Kami bisa bermain lebih baik tapi Barcelona tampil lebih baik. Di dua gol mereka, kami bisa lebih baik, kami kecolongan," nilai Ferdinand di BBC.

"Hanya waktu yang akan membuktikan apa mereka tim terhebat, tapi mereka sudah pasti hebat. Kami datang ke sini untuk menang dan percaya bisa melakukannya. Tapi pada akhirnya tim terbaik yang menang," akunya.

Vidic, yang menjadi rekan Ferdinand dalam mengawal pertahanan tengah MU, mengamini pernyataan tersebut. Ia pun mengaku sulitnya mengawal barisan depan Barca.

"Mereka tidak memainkan seorang penyerang (murni) karena (David) Villa dan Pedro menusuk dari sayap jadi mudah ada salah pengertian di pertahanan."

"Mereka memainkan sepakbola bagus dan layak menang," tegas Vidic.
Baca Selengkapnya - Ferdinand & Vidic: Barcelona Layak Juara

Lionel Messi Samai Rekor 12 Gol Nistelrooy di Liga Champions

Satu gol yang dibuat di laga final makin mengokohkan posisi Lionel Messi sebagai top skorer Liga Champions 2010/2011. Hebatnya lagi, dia menyamai rekor gol terbanyak dalam satu musim di kompetisi tersebut.

Messi menambah pundi-pundi golnya saat bermain menghadapi MU di laga final Liga Champions. Sepakannya dari luar kotak penalti merobek gawang Edwin van der Sar dan mengubah kedudukan menjadi 2-1. Di akhir laga Barca jadi juara usai menang 3-1..

Itulah gol ke-12 Messi di sepanjang Liga Champions musim ini. Pesepakbola asal Argentina itu pun berhak pulang membawa sepatu emas terkait statusnya sebagai pencetak gol terbanyak.

Messi jauh mengungguli pesaing terdekatnya di klasemen pencekat gol, Mario Gomez (Bayern Munich) dan Samuel Eto'o (Inter Milan) yang masing-masing membuat delapan gol.

Ini merupakan kali kedua secara beruntun Messi menjadi pencetak gol terbanyak di kompetisi terbaik antar klub Eropa tersebut. Musim lalu dia meraih status itu setelah menuntaskan kompetisi dengan delapan gol.

Jumlah 12 gol yang dilesakkan Messi juga menyamai rekor yang sebelumnya dimiliki Ruud van Nistelrooy, yang dia ukir di musim 2002/03 bersama MU. Mereka berdua kini tercatat sebagai pemain tersubur di satu musim kompetisi Liga Champions setelah perubahan format di tahun 1992 silam.
Baca Selengkapnya - Lionel Messi Samai Rekor 12 Gol Nistelrooy di Liga Champions

Barcelona Hancurkan Pertahanan Manchester United

Manchester United menjejak final Liga Champions dengan hanya kebobolan rata-rata 0,33 gol per partai. Solidnya pertahanan 'Setan Merah' akhirnya runtuh di hadapan Barcelona, tim dengan daya gedor terdahsyat musim ini.

Sebelum partai final, Minggu (29/5/2011), MU hanya kebobolan empat gol dari 12 partai alias rata-rata 0,33 gol per partai. Ini adalah sebuah catatan pertahanan terbaik di Liga Champions musim ini.

Barca, yang jadi lawan MU di final, sebaliknya punya torehan gol mengilap sebelum final. Dengan 27 gol dalam jalan menuju partai puncak, Barca tercatat sebagai tim paling subur musim ini.

Saat keduanya dihadapkan, rapatnya barisan belakang MU akhirnya koyak juga oleh daya serang Barca yang juga tampil sedemikian dominan. Tidak tanggung-tanggung, MU langsung kebobolan tiga gol di satu partai dan kalah 1-3.

Artinya, jumlah tiga gol yang diderita MU di partai tersebut nyaris setengah dari jumlah golnya sebelum final. Jumlah tiga gol juga setara dengan gol-gol yang bersarang di gawang MU sepanjang babak knock-out, terkecuali final.

Setelah partai final, MU pun kebobolan tujuh gol dari 13 partai atau rata-rata 0,53 gol per partai. Barca sementara itu mengukuhkan status tersubur dengan 30 gol dari 13 laga, atau rata-rata 2,3 gol per laga.
Baca Selengkapnya - Barcelona Hancurkan Pertahanan Manchester United

LeBron James Tersanjung Disamakan Dengan Michael Jordan

Keberhasilan LeBron James mengantar Miami Heat ke final NBA membuat dia disebut setara dengan Michael Jordan. Meski tersanjung, namun James menilai dirinya masih belum sebanding dengan sang legenda.

Pujian terhadap James tersebut diberikan oleh mantan bintang Chicago Bulls sekaligus mantan rekan se-tim Jordan, Scottie Pippen. Small forward Miami Heat itu dinilainya berpotensi menjadi pengganti Jordan sebagai pemain terbaik sepanjang masa.

"Michael Jordan mungkin pencetak angka terbaik sepanjang masa di permainan ini. Tapi menurut saya LeBron James mungkin menjadi pemain terbaik yang pernah bermain basket karena dia begitu kuat saat ofensif yang tidak hanya dapat mencetak angka tapi juga melibatkan seluruh timnya," puji Pippen belum lama ini.

Akan tetapi yang dipuji justru menolak. James menilai dirinya masih jauh dari Jordan atau pun legenda-legenda basket lainnya.

Meskipun James selalu bermain bagus di tim yang dibelanya, berhasil meraih gelar MVP dan sukses masuk di tim NBA All-Star tapi mantan Cleveland Cavaliers ini belum mampu meraih cincin juara seperti Jordan.

"Aku tidak lebih baik dari Jordan. Michael adalah seorang pemain yang luar biasa," ujar James di ESPN. Jalanku masih panjang untuk bisa disebut sebagai salah satu pebasket terbaik."

"Tidak hanya dari Jordan. Masih ada banyak pemain hebat yang pernah bermain di liga ini. Larry Bird, Kareem Abdul-Jabbar, semua pemain yang pernah mendapat banyak cincin juara, Bill Russell, orang-orang ini yang telah mendirikan permainan ini."

"Aku terkejut (dengan perbandingan itu). Tersanjung dengan komentar Pippen, terutama karena dia menjadi teman se-tim Michael. Tapi aku tidak akan duduk disini dan berkata aku lebih baik dari Jordan. Aku belum sejajar dengan Jordan," pungkas dua kali peraih MVP itu.

James berpeluang untuk meraih cincin juara pertamanya bersama Heat di musim ini. Syaratnya ia harus mampu mengalahkan Dallas Mavericks di final dimana game pertama akan digelar Selasa (31/5) waktu setempat.
Baca Selengkapnya - LeBron James Tersanjung Disamakan Dengan Michael Jordan

Barcelona Juara Liga Champions 2010/2011

Barcelona keluar sebagai juara Liga Champions. Mereka tampil dominan. Manchester United pun mereka taklukkan dengan skor 3-1.

Barca menciptakan banyak peluang pada pertandingan ini. Sementara United, kendati berhasil menciptakan satu gol ke gawang Barca, tampak kesulitan keluar dari tekanan sang lawan.

Pada pertandingan di Wembley, Minggu (29/5/2011) dinihari WIB, ini, gol pertama Barca diciptakan Pedro Rodriguez di menit 27 dengan diawali oleh umpan terobosan Xavi Hernandez. Nama terakhir tak terkawal bek United dengan baik.

Lewat satu penyelesaian tenang, Pedro pun sukses membobol jala Edwin Van der Sar.

Namun, keunggulan Barca hanya sampai menit ke-33. Tusukan Rooney di sisi kanan dilanjutkan dengan operan kepada Ryan Giggs. Bola kemudian dikembalikan oleh Giggs kepada Rooney.

Melalui tendangan kaki kanan ke tiang jauh, Rooney pun sukses membobol jala Victor Valdes.

Dari catatan statistik yang dilansir Soccernet, Barca tampil lebih dominan. Mereka memenangi penguasaan bola dengan perbandingan 70:30.

Barca juga melepaskan 10 tembakan dengan tiga di antaranya tepat sasaran. Sementara United hanya melepaskan dua tembakan dengan hanya satu yang tepat sasaran--dan itulah yang menjadi gol

Barca masih melanjutkan dominasi mereka di awal babak kedua. Dan hasilnya, mereka kembali unggul di menit 54 melalui Lionel Messi.

Gol Messi ini tercipta setelah dirinya menggiring bola sejenak di depan boks penalti United. Ia tak terkawal dan akhirnya langsung melepaskan tendangan kaki kiri melengkung.

Barca unggul 2-1.

Sudah unggul, tekanan Barca tak kunjung mengendur. Mereka pun layak untuk mendapatkan gol ketiga ketika pertandingan sudah memasuki menit 68.

Operan-operan Los Cules di depan kotak penalti United berakhir di kaki David Villa. El Guaje lalu melepaskan tendangan melengkung ke sebelah kiri Van der Sar, dan penjaga gawang asal Belanda itu tak mamu penjangkaunya.

Di sisa pertandingan, Barca masih terus mempertahankan keunggulan penguasaan bola. United masih menciptakan satu peluang lewat Nani di menit 84.

Setelah bekerjasama dengan Rooney, ia menggiring bola mendekati kotak penalti Barca dan akhirnya melepaskan tendangan kaki kiri. Sial baginya, bola melebar di samping jala Valdes.

Barca kemudian memainkan Carles Puyol di menit 87, kapten Barca itu akhirnya mencicipi pertandingan final ini. United erus menekan pertahanan Barcelona. Namun tak ada yang benar-benar membahayakan gawang Valdes.

Dari statistik terakhir pertandingan, dominasi Barca memang tidak bisa dibantah. Soccernet melansir, mereka memenangi penguasaan bola dengan perbandingan 68:32.

Secara total, Barca menorehkan 22 tembakan, dengan 12 di antaranya tepat sasaran. Bandingkan dengan United yang hanya menghasilkan empat tembakan dan hanya satu yang tepat sasaran.

Susunan Pemain
Barcelona: Valdes; Abidal, Mascherano, Pique, Alves (Puyol 88); Busquets, Xavi, Iniesta; Pedro (Afellay 90), Villa (Keita 86), Messi.

Manchester United: Van der Sar; Fabio (Nani 69), Ferdinand, Vidic, Evra; Valencia, Carrick (Scholes 77), Giggs, Park; Rooney, Hernandez.
Baca Selengkapnya - Barcelona Juara Liga Champions 2010/2011

Manchester United dan Barcelona Bersatu Dalam UNICEF

Sabtu, 28 Mei 2011

Pada Minggu dini hari waktu Indonesia, atau Sabtu 19.45 waktu setempat, Manchester United (MU) dan FC Barcelona bertemu pada partai final UEFA Champions League. Pertandingan diperkirakan akan berjalan dengan ketat. Kedua tim tidak hanya akan berusaha keras memenangkan untuk pertandingan, tetapi juga untuk membantu anak-anak tidak mampu di seluruh dunia melalui UNICEF.

Beberapa jam sebelum pertandingan, seperti dilansir dari situs resmi MU, Sir Alex Ferguson dan Josep Guardiola mengatakan bahwa tahun ini adalah tahun yang bersejarah bagi kedua klub dan pertandingan ini akan menjadi puncak dari dua musim yang luar biasa. Keduanya percaya bahwa kedua klub mampu memberikan permainan yang cantik dan persaingan yang ketat.

Namun, meski bersaing di tengah lapangan, kedua tim akan bersatu dalam membantu anak-anak tidak beruntung melalui kerjasama dengan UNICEF. Tak dapat dipungkiri, pembinaan bakat sepak bola bagi anak muda adalah hal yang sangat penting untuk menemukan bintang-bintang lapangan baru. Keduanya pun sadar bahwa hal tersebut penting dilakukan tidak hanya di Inggris dan Spanyol, tetapi juga di seluruh dunia.

Anak-anak menghadapi tantangan besar setiap hari dari tantangan untuk bertahan hidup, tumbuh hingga untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

"Setiap empat detik seorang anak meninggal karena penyakit atau kekurangan makanan, berarti dalam 90 menit waktu pertadingan
diperkirakan 1.350 anak akan meninggal," ujar keduanya dalam rilis bersama.

Di usia sekolah, mereka menambahkan, banyak anak yang putus sekolah karena kemiskinan. "Ini salah. Dan, kami mendukung program kerja UNICEF untuk memberikan hak mereka."

Diketahui, MU telah mendukung UNICEF sejak tahun 1999. Bersama dengan UNICEF, klub ini bekerja memastikan anak-anak bertahan hidup dan berkembang dengan memberikan dana pada pusat-pusat kesehatan di bagian termiskin Afrika.

Tidak hanya MU, FC Barcelona pun telah mendukung UNICEF sejak lima tahun terakhir dengan memberikan dana untuk program HIV/AIDs di Afrika. Musim depan klub ini memanfaatkan aset sosial klub untuk mendukung gerakan global pendidikan dan olahraga yang akan memberikan hasil nyata bagi anak-anak. Bersama Manchester United dan Barcelona membantu untuk memperbaiki kehidupan sebesar 2,6 juta anak.

Bagi keduanya, sepak bola tidak hanya permainan hidup dan mati, tetapi memiliki makana lebih penting dari itu. Sepak bola dapat menjangkau orang di seluruh dunia walaupun memiliki kebudayaan yang berbeda.

"Jadi, sebagai manajer, kami berdua bangga memiliki dukungan dari seluruh dunia. Kami juga bangga dapat bekerja sama dengan UNICEF untuk membantu anak-anak tidak mampu. Kami juga berterima kasih kepada semua pemain dan fans yang telah membantu kami dan anak-anak tersebut," ujar keduanya.
Baca Selengkapnya - Manchester United dan Barcelona Bersatu Dalam UNICEF

Chicharito: Teman-Teman Bingung Panggil Nama Saya

Striker Manchester United yang tengah naik daun, Javier Hernandez, mengungkapkan, rekan-reannya sampai saat ini belum 'fasih' memanggil nama sapaan akrabnya, Chicharito.

Menurut Si Kacang Polong Kecil, ada beragam panggilan yang dilontarkan koleganya di Red Devils karena tidak paham betul bagaimana sebetulnya melafalkan nama Chicharito.

"Panggilan saya Chicharito, bisa juga dipanggil Chicho," katanya.

"Semua rekan setim berusaha dengan baik dalam memanggil nama saya karena panggilan saya agak aneh memang."

"Mereka memanggil saya Chic, Chico atau ada juga yang Chicha kadang-kadang. Mick Phelan [asisten pelatih United] terkadang memanggil saa Javier dan sebagian orang-orang juga begitu."

"Tetapi sebagian besar yang ada di klub ini memanggil saya Chica atau Chicho. Keluarga saya memanggil Javi, tetapi jika mereka sedang marah dengan saya, mereka akan memanggil Javier," ungkap Chihcarito.

Panggilan Chicharito sendiri berkembang dan didapatnya dari kampung halamannya, Meksiko.
Baca Selengkapnya - Chicharito: Teman-Teman Bingung Panggil Nama Saya

Georgi Ivanov Resmi Tangani Levski Sofia

Raksasa Bulgaria Levski Sofia mengumumkan mereka secara resmi telah menunjuk Georgi Ivanov sebagai pelatih baru.

Konfirmasi tersebut disampaikan oleh presiden klub Todor Batkov pascakemenangan 3-0 atas Montana di final gim liga musim ini pada Jumat kemarin.

Pria berusia 34 tahun ini akan meneruskan rezim pelatih sebelumnya Yasen Petrov serta menjabat sekaligus sebagai direktur olahraga klub - - posisinya sebelum menjadi manajer tim. Petrov ditunjuk sebgagai pealtih kepala pada Mei lalu, tetapi ia tidak bisa menghadirkan berbagai gelar di musim ini. Sudah dua musim memang Levski melaluinya dengan hampa gelar.

"Saya bisa konfirmasikan, pelatih baru kami adalah Georgi Ivanov dan ia juga akan tetap menjadi direktur olahraga Levski," tutur Batkov kepada Reuters.

"Levski harus lah tampil di Liga Champions setiap musim. Jika musim depan kami gagal memenangkan titel liga, saya akan hengkang, yah itu pasti," tandasnya.

Ivanov sendiri sudah berada di balik layar Levski sejak 2009 silam ketika menggantikan pelatih Ratko Dostanic yang dikontrak di waktu yang singkat. Levski musim ini menuntaskan liga dengan finis di posisi dua.
Baca Selengkapnya - Georgi Ivanov Resmi Tangani Levski Sofia

Sony Bersiap Luncurkan PlayStation 4

Sony mengatakan tengah mengembangkan platform baru sebagai penerus PlayStation 3. Konsol ini juga dijanjikan bakal berbeda dengan generasi sebelumnya.

Vice President sekaligus Chief Financial Officer Sony, Masaru Kato, membocorkan hal itu pada sebuah konfrensi yang dikutip dari eurogamer.

"Sebagai produk rumah PS3 bisa dibilang masih bisa diandalkan, sedangkan konsol selanjutnya lebih mengarah ke fitur bisnis. Namun kami belum bisa memberikan detailnya saat ini," ujar Kato.

Pernyataan tersebut tentunya sangat berlawanan dengan yang diucapkan Kaz Hirai, selaku Sony Computer Entertainment President and CEO. Bos raksasa elektronik ini mengatakan untuk tetap fokus mengembangkan PlayStation 3 hingga 2016.

PlayStation 3 mulai dipasarkan sejak 2006 menggantikan PlayStation 2 yang sudah berumur hampir 10 tahun. Mengaca dari hal tersebut, akankah Sony mempersingkat umur PlayStation 3 yang baru beranjak 5 tahun?
Baca Selengkapnya - Sony Bersiap Luncurkan PlayStation 4

Google Tawar Lisensi Musik Cloud US$ 100 Juta

Raksasa internet Google kembali menyiapkan uang yang sangat banyak untuk membeli lisensi musik berbasis cloud computing dari empat perusahaan label raksasa dunia.

Dalam laporan yang dipublikasikan BusinessWeek, seperti dikutip dari Celluler News, Google kabarnya telah menawarkan uang sebesar US$ 100 juta untuk memiliki lisensi cloud music service tersebut.

Pembicaraan pembelian tersebut sebenarnya telah berlangsung setahun yang lalu, namun gagal. Kesepakatan tak terlaksana karena Google konon tak mau mengungkap rencananya dalam layanan musik berbasis cloud tersebut.

Namun pembicaraan kembali dicoba oleh Google. Langkah ini nampaknya mulai serius dilakukan oleh perusahaan yang dipimpin Eric Schmidt untuk menyukseskan layanan Google Music yang tengah dirintis.

Seperti diketahui, Google Music belum lama ini resmi diperkenalkan dalam ajang tahunan Google I/O di San Fransisco, AS. Layanan musik berbasis komputasi awan yang masih dalam tahap beta itu diklaim bisa menyimpan sebanyak 20 ribu lagu.

Dalam tahap beta, layanan berbagi dengar musik yang disediakan secara gratis ini, baru dikembangkan sebatas untuk pengguna web browser dan pengguna handset dengan sistim operasi Android versi 2.2 ke atas. Layanan Google Music bisa didownload di Android Market.
Baca Selengkapnya - Google Tawar Lisensi Musik Cloud US$ 100 Juta