Sudah Diasuransikan, Hilangnya Satelit Telkom-3 Tak Ganggu Layanan

Rabu, 08 Agustus 2012

Telkom menilai satelit Telkom-3 yang gagal mengorbit dan dikabarkan hilang tidak akan mengganggu operasional dan layanan Telkom Group secara keseluruhan. Selain itu, satelit seharga Rp 1,8 triliun ini telah diasuransikan secara penuh.

"Anomali ini tidak mengganggu operasional dan layanan Telkom, karena Telkom saat ini mengoperasikan dan menggunakan beberapa satelit," jelas Head of Corporate Communication and Affair Telkom, Slamet Riyadi, dalam keterangan pers, Selasa (7/8/2012).

Seperti diketahui, peluncuran Satelit Telkom-3 dari Baikonur Cosmodrome, di Kazakhstan, Selasa dinihari (7/8/2012) telah mengalami anomali sehingga tidak mencapai orbit sesuai yang direncanakan.

"Kami telah mendapat informasi tertulis dari First Deputy General Designer & General Director dari ISS Reshetnev, Rusia, perusahaan kontraktor utama satelit Telkom-3 - bahwa telah terjadi anomali pada saat peluncuran Satelit Telkom-3 di tahap pengoperasian roket peluncur Breeze-M sehingga menyebabkan satelit hanya mencapai intermediate orbit," papar Slamet.

Saat ini, pihak ISS Reshetnev sedang melakukan investigasi lebih lanjut atas kejadian ini dan akan segera menyampaikan hasilnya kepada Telkom. Melalui koordinasi intensif dengan pihak ISS Reshetnev, Telkom berharap mendapatkan informasi rinci dalam waktu dekat.

"Kami informasikan, peluncuran satelit Telkom-3 ini diasuransikan secara penuh," tegas Slamet.

Proses pembuatan hingga peluncuran Satelit Telkom-3 sendiri menghabiskan biaya sebesar USD 200 juta atau setara dengan Rp 1,8 triliun. Satelit Telkom-3 sedianya disiapkan sebagai satelit pengganti Telkom-2 yang telah dioperasikan Telkom sejak 12 November 2005.

Satelit Telkom-3 yang dibangun oleh ISS-Reshetnev memiliki kapasitas 42 transponder (setara 49 transponder @36MHz), terdiri dari 24 transponder @36MHz Standart C-band, 8 transponder @54 MHz Ext. C-band dan 4 transponder @36 MHz + 6 transponder @54 MHz Ku-Band.

Cakupan geografis Satelit Telkom 3 mencakup Standart C-band (Indonesia dan ASEAN), Ext. C-band (Indonesia dan Malaysia) serta Ku-Band (Indonesia).

Dari 42 transponder yang tersedia, 40-45 persen atau sekitar 20 transponder akan dikomersialkan. Sedangkan sisanya untuk menambah kapasitas seluruh layanan Telkom Group. Adapun cakupan geografis satelit Telkom 3 mencakup Standart C-band (Indonesia dan ASEAN).

Berita Terkait: